Santapan Lezat dan Suasana Nyaman jadi Andalan Bemo Corner Coffee Shop & Restaurant
Berlibur ke Bali tentunya tidak boleh melewatkan kesempatan mengunjungi Pantai Kuta. Daerah pesisir yang menjadi ikon Pulau Dewata ini selalu ramai dikunjungi wisatawan seantero dunia. Puas mengelilingi kawasan Kuta yang dipadati aneka hiburan dan pusat perbelanjaan, tentunya wajib mencicipi pula aneka kuliner yang ditawarkan berbagai restoran di sana. Salah satu tempat makan di Kuta yang mengusung konsep kuliner dari barat yaitu Bemo Corner Coffee Shop and Restaurant. Selain lokasinya yang strategis, tak jauh dari pantai, coffee shop ini juga menawarkan hidangan lezat dengan harga yang terjangkau.
Jika Anda mencari sebuah tempat makan yang dapat melayani saat jam sarapan, makan siang, dan makan malam di seputaran Kuta, Bemo Corner Coffee Shop and Restaurant merupakan tempat yang tepat. Coffee shop ini buka dari pukul 07.30 pagi hingga pukul 21.00 malam. Menemukan lokasi Bemo Corner pun tidak sulit. Anda hanya perlu menyusuri Jalan Pantai Kuta dan mencari Dirgahayu Money Changer. Tempat makan yang Anda cari tepat bersebelahan dengan Money Changer tersebut.
Begitu memasuki bagian dalam Bemo Corner, suasana tenang dan nyaman segera dapat dirasakan. Betul-betul kontras dengan suasana di luar area tempat makan ini. Dekorasi yang memenuhi dinding berupa foto-foto hasil jepretan pemilik, cukup menyita perhatian. Menjadikan tempat ini memiliki suasana ala rumahan dan penuh kehangatan.
Tentunya berbicara mengenai tempat makan, hidangan yang disajikan menjadi sorotan utama. Sebagian besar menu mengadopsi menu khas western namun ada pula menu ala nusantara yang sayang untuk dilewatkan. Menu yang ada di Bemo Corner dikategorikan menjadi menu sarapan, makan siang dan makan malam. Khusus menu sarapan terdiri dari hidangan yang tidak terlalu berat. Seperti English Breakfast Menu, roti panggang, dan sandwich. Sedangkan menu makan siang dan makan malam merupakan porsi yang mengenyangkan, seperti hidangan hotdog dengan kentang goreng renyah, burger, salad, sandwich, serta menu nasi goreng ala Indonesia.
Minuman yang ditawarkan juga terbilang sangat variatif. Ada berbagai macam jus, frape, milkshake, es jeruk. Puas menyantap menu utama, pengunjung bisa juga mencicipi aneka makanan penutup yang ditawarkan Bemo Corner. Di antaranya smoothie bowl, semangkuk makanan sehat yang terdiri dari potongan buah, granola, dan chia seed. Es krim, aneka kue, dan es krim pancake juga patut untuk dicoba.
Kudapan-kudapan manis ini sangat cocok untuk menjadi teman minum kopi. Seperti namanya, Bemo Corner Coffee Shop menawarkan aneka jenis minuman kopi. seperti cappucino, caffe latte, Americano, espresso, macchiato, caffe mocha, caramel latte, mocha caramel latte, Vienna coffee, mocha macademia latte, dll. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan minuman yang Anda pesan dengan beberapa toping menarik seperti espresso, sirup berbagai rasa, ice cream, soy milk, dan whipped cream.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati makanan sembari menjelajah dunia maya, tidak perlu khawatir karena Bemo Corner menyediakan fasilitas Wifi dengan kecepatan tinggi. Selain itu yang membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat ini karena area tempat makan yang bersih ditambah pelayanan dari para staf yang sangat ramah. Sedangkan harga makanan di tempat ini bisa dikatakan terjangkau untuk ukuran kawasan wisata.
Berwirausaha
Di balik keberadaan Bemo Corner Coffee Shop and Restaurant, terdapat usaha kerja keras seorang pria bertangan dingin bernama Komang Ardana. Wirausahawan asli putra daerah Bali ini memiliki jam terbang tinggi di industri hospitality di Bali. Sehingga ia sangat memahami bagaimana strategi menjalankan usaha di bidang pariwisata, khususnya bisnis kuliner di daerah padat wisatawan.
Kemampuan berwirausaha yang dimiliki Komang Ardana tidak semata-mata muncul begitu saja. Adanya penempaan dari kecil dilaluinya hingga mampu menjadi pribadi yang tangguh seperti sekarang ini. Sejak kecil ia sudah pandai mengumpulkan rezeki untuk membantu kedua orangtuanya. Ayah Ardana merupakan seorang nelayan di kampung halamannya sedangkan ibunya merupakan seorang pedagang. Kemampuan berniaga dari Sang Ibunya itu agaknya mengalir dalam diri Ardana dan membuatnya menyukai dunia bisnis.
Saat beranjak dewasa, Ardana mulai mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang nelayan. Ia rutin menangkap ikan, membersihkan hasil tangkapan, hingga mengolahnya menjadi hidangan yang menggugah selera makan untuk dijual. Dari sanalah kemampuan masak-memasaknya semakin terasah. Pengalaman itu pula yang membuatnya semakin percaya diri membuka usaha kuliner di masa depan.
Tatkala mengenal peluang yang ada di industri pariwisata, Ardana mantap melangkahkan kakinya untuk menimba ilmu di kampus vokasi pariwisata di Bali. Pada saat masih duduk di semester 3, ia sudah dipercaya bekerja di restoran Italia yang berada di Kuta. Lewat kemampuan berbahasa Inggris yang dikuasainya, Ardana dengan cepat naik ke posisi supervisor pramusaji di sana.
Lulus dari kuliah, ia mulai merasakan pengalaman karir di berbagai perusahaan. Dari level manager hingga penanggung jawab rekruitmen staf sempat didudukinya. Pengalaman lebih dari dua puluh tahun bekerja di perusahaan orang lain sangatlah cukup baginya untuk menjadi bekal membuka usaha secara mandiri. Maka ia pun memutuskan untuk terjun ke dunia usaha, khususnya bidang kuliner yang menjadi passionnya selama ini.
Menurut Ardana, menjalankan bisnis di bidang makanan dan minuman bisa dikatakan sangat menguntungkan karena bidang usaha ini hampir tidak pernah surut. Namun karena ia memiliki target market wisatawan baik mancanegara maupun domestik, sehingga fluktuasi usaha sangat bergantung dengan angka kunjungan wisatawan. Ia pun menyadari hal itu merupakan tantangan yang harus dihadapi, namun ia tetap yakin setiap tantangan yang ada dijadikan sebagai pembelajaran untuk menjadi yang lebih baik.