Reuni Dua Kawan Lama Kolaborasi Firma Hukum Jauh dari Citra Tegang, namun Tetap Profesional dan Bertanggung Jawab
Suka dan Endra merupakan teman satu SMA, yang awalnya menemukan chemistry yang tepat dihobi naik gunung, hingga mereka berinisiatif mendirikan “SISPALA” (Siswa Pecinta Alam) di SMAN 1 Mengwi. Berjalannya waktu, ternyata kebersamaan mereka tak sebatas sampai di sana saja. Kini keduanya reuni, sama-sama menekuni bidang hukum dan sukses berprofesi sebagai pengacara di “Paralegals.id”.
Suka dan Endra memiliki latar belakang keluarga yang berbeda. Orang tua Endra sebagai Pegawai Negeri Sipil, tepatnya seorang guru dan orang tua Suka bekerja sebagai pedagang. Dalam segi didikan, orang tua Suka sangat concern dalam akademis dan orang tua berupaya menyempatkan diri untuk membimbingnya belajar, selain kebutuhan di sekolah. Diselingi dengan petuah-petuah bijak terutama dari ayah, Suka pun seiring bertambahnya usia, tak hanya pintar dalam akademis, tapi diajarkan bijak dalam menyikapi setiap tantangan yang menghampirinya.
Pria asal Desa Sembung, Mengwi ini, kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum, Universitas Udayana, sembari bekerja di kantor pengacara dari salah satu dosen. Ingin menambah pengalaman baru, ia pindah bekerja di kantor notaris yang berlokasi di Batubulan sejak 2011-2019. Dari rutinitas pekerjaannya, bertemu klien di lapangan dan mengenal beragam karakter, ia pun terdorong untuk membuka kantor notaris, kembali melanjutkan kuliah selanjutnya S2. Singkat cerita, impian Suka berkarier di hukum tak puas sampai di sana, ia berkeinginan menjadi pengacara, namun harus magang di kantornya terlebih dahulu. Sedangkan saat itu, ia masih bekerja di kantor notaris, setelah bernegoisasi, akhirnya ia mendapat keringanan waktu, dengan bekerja di notaris pada pagi harinya dan sore harinya pindah ke kantor pengacara.
Kisah Endra sendiri, baru menduduki bangku sekolah di usia tujuh tahun, karena ayahnya percaya usia tersebut adalah usia anak-anak paling ideal untuk menerima pengetahuan. Tamat SMA, sebagai siswa berprestasi, ia sempat mengutarakan keinginannya untuk melanjutkan ke fakultas kedokteran atau keperawatan, namun kesampaian di D2 sekolah kedinasan di Batubulan. Setelah lulus, ia kembali melanjutkan kuliah sarjana hukum di Universitas Udayana, dengan harapan bisa melamar menjadi PNS sesuai harapan orang tua. Salah satu dosennya kemudian menyarakan ia melanjutkan program magister, Endra masih ragu, apakah ia bisa mengikuti saran tersebut atau tidak, lagi-lagi karena terkait dana.
Hingga suatu ketika ia bertemu dengan rekannya yang kuliah sambil bekerja di kantor pengacara. Endra yang awalnya memiliki target cukup berprofesi sebagai mediator yang berstatus PNS, mulai tertarik, apalagi adanya bukaan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang bekerja sama dengan Universitas Mahendradatta di tahun 2018. Setelah sembari bekerja di Dinas Perhubungan, salah satu seniornya di bidang hukum membimbingnya dalam pembelajaran sebelum mengikuti beberapa seleksi terkait profesi pengacara. Berhasil lulus di PKPA, ia lanjut ke proses pengambilan sumpah advokat.
Pertemuan karier Suka dan Endra melebur jadi satu di “Paralegals.id” berawal dari saling menyapa di media sosial. Kantor hukum yang berlokasi di Jl. Antasura, Denpasar tersebut menyatakan ingin menjadi sebuah layanan hukum yang berbeda. Tak hanya menerima kasus klien dan menyelesaikan dengan profesional dan damai, Endra ingin ilmu hukum tak hanya dibicarakan dengan suasana yang tegang. Tapi juga bisa santai, tentunya dengan advice yang mampu dipertanggungjawabkan. Firma hukum ini, juga bisa dijadikan wadah edukasi bagi lulusan sarjana dan menghasilkan pengacara-pengacara yang kompeten. “Intinya kami di sini membangun kolaborasi, seperti pelajaran yang telah ditinggalkan pandemi, pantang untuk kita bersikap individualis, baik bisnis dan profesi”. Bersama generasi muda yang sevisi misi, kita bersatu padu ciptakan lingkungan kerja yang sehat dan inovatif.