Rekrut Talenta Lokal yang Progresif dan Berstandar International
Satu lagi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang wajib diperhitungkan bagi generasi muda untuk meningkatkan skill, demi menjawab tantangan dan persaingan dunia kerja. Di masa kini, bahkan eraera di masa depan, skill menjadi sesuatu yang wajib terus diekslorasi dan dimiliki para pencari kerja, tak terkecuali perintis usaha. Karena tak cukup hanya bermodalkan kepintaran secara teori saja, yang sudah hakikatnya membutuhkan pembuktian kualitas diri secara praktik di lapangan yang sesungguhnya.
Sebelum go public sebagai pendiri dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Musubu, Dominika Aloysia Tombine atau yang biasa dipanggil Isye, disibukkan dengan profesinya sebagai Pengacara Hukum Pasar Modal. Lulusan Universitas Udayana ini sempat bekerja di ‘kerasnya’ ibukota, yang merupakan salah satu target kariernya. Enam bulan berganti, kesempatan untuk mengembangkan karier dan memperluas relasi, ia putuskan untuk berangkat ke luar negeri, bertemu dengan rekan-rekan yang lebih global sesama profesi. Ia sempat bekerja di Singapura, tak puas sampai di sana, Isye juga menyambangi Amerika dan tiga kali dalam setahunnya, bertandang ke Jepang.
Kepulangan demi kepulangan Isye dari Jepang pun tak hanya membawa kepentingan misi pribadi. Ia memperhatikan sebuah peluang kerja bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup menjanjikan bila dibekali dengan ilmu dan pengalaman yang mumpuni oleh pengajar tersertifikasi dan profesional. Kendati diawali dengan dibarengi masa pandemi, Isye tetap berupaya membuka Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang berabel “LPK Musubu”, meski baru dibuka hanya 1-2 kelas. Namun kondisi ini tak mengurangi excitement dan fokusnya, menghasilkan recruitment yang berdaya saing dan berstandar international.
Sesuai dengan namanya “Musubu (Koneksi)”, LPK Musubu yang telah teregistrasi di Direktorat Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan ini, sebagai Sendong Organization Program Magang Jepang. Juga telah terkoneksi dan berkolaborasi dengan mitra bisnis berteknologi tinggi dan progresif di Jepang. Setelah anak didik dinyatakan lulus dalam pelatihan yang diberikan meliputi bahasa dan budaya Jepang sebagai ‘golden ticket-nya’, LPK Musubu siap mengirimkan tenaga kerja yang terbaik sebagai pekerja penuh waktu di sektor kesehatan, perkebunan, perikanan dan pertanian. Khususnya di masa pandemi ini, tenaga yang paling banyak dibutuhkan adalah keperawatan, namun tak hanya terpaku pengiriman ke Jepang saja, LPK Musubu juga merambah pengiriman ke negeri Belanda
Persyaratan yang wajib dipenuhi untuk mengikuti program pelatihan di LPK Musubu, mulai dari usia 19- 33 tahun tergantung jenis industri pekerjaan, dalam kondisi medis yang baik dan sehat secara keseluruhan, tidak buta warna, tidak memiliki tato atau tindikan yang terlihat, tidak memiliki catatan kriminal, tidak memiliki hambatan untuk bepergian, dapat mengajukan permohonan paspor yang masih berlaku dan dapat mengajukan visa kerja. Untuk kurikulum di LPK Musubu melingkupi HouRenSou – Houkoku (Laporan), Renraku (Komunikasi) dan Soudan (Konsultasi) QCD (Kualitas, Biaya, Pengiriman); Kesehatan, Kebersihan dan Kerja; Prosedur Operasi Standar; Budaya Kerja, Moral dan Etika; Manajemen Keuangan; Pendidikan bahasa dan budaya Jepang Buku teks bahasa Jepang JITCO, Kosakata (disesuaikan dengan keterampilan khusus) kebiasaan Jepang; Pengalaman praktis dan interaksi dengan penutur asli Jepang dan Sikap mental kerja, ringkas, rapi, bersih, cermat, dan rajin
Akhir kata, Isye dan rekan-rekan praktisi pendidikan berharap fasilitas di LPK Musubu ini bisa menjadi wadah dan semangat baru untuk meng-upgrade skill dengan biaya yang terjangkau terutama untuk mereka yang baru kehilangan pekerjaan. Karena cukup membayar biaya pelatihan saja, sedangkan untuk keberangkatan sudah tanggung jawab dari LPK Musubu. Jadi, manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, terlebih sebagai generasi muda, jangan terlalu lama bermimpi, segeralah ambil keputusan dan tetapkan tujuan, agar tahu langkah-langkah apa yang harus ditempuh untuk menapaki kesuksesan di masa depan.
