Perempuan Tangguh dalam Geliat Industri Jasa Konstruksi
Pekerjaan di industri jasa konstruksi biasanya identik dengan keahlian yang memerlukan kekuatan dan ketangkasan, sehingga kerap didominasi oleh tenaga kerja laki-laki. Namun seiring dengan perkembangan jaman keterlibatan perempuan semakin nyata dalam geliat di industri tersebut, baik sebagai tenaga lapangan maupun di manajerial. Demikian pula dengan sosok perempuan Bali bernama Ir. Ni Rai Aryawati, ST., MPM., IPM yang menemukan passion di bisnis jasa konstruksi, sehingga menjadikan ia sebagai salah satu dari segelintir tokoh perempuan yang menggerakkan roda usaha di bidang konstruksi.
Bagi Rai Aryawati, dalam dunia bisnis, khususnya di bidang yang ia geluti saat ini, tidaklah memandang peran suatu gender. Siapa pun berkesempatan meraih sukses, terlepas dari latar belakang pendidikan, sosial maupun jenis kelamin, asalkan mau berkomitmen untuk berusaha. Ia pun membuktikan sebagai perempuan ia mampu merangsek maju dalam persaingan usaha jasa konstruksi. Terlebih dirinya salah satu dari sedikit pemain lokal pada saat awal merintis jasa konstruksi.
“Saya sudah memulai karier sebagai karyawan di bidang konstruksi sejak tahun 2000-an. Pada waktu itu yang mengerjakan proyek pembangunan berskala besar di Bali lebih banyak dilakukan oleh perusahaan luar daerah baik BUMN maupun swasta. Sering kali dalam menangani suatu proyek, saya menjadi satu-satunya orang Bali yang berkontribusi dalam proyek tersebut”, ujar Sarjana Teknik Sipil Universitas Udayana tersebut.
Padahal sejatinya di masa itu, pariwisata tengah naik daun sehingga banyak akomodasi baru yang dibangun. Rai Aryawati pun merasa jengah, sebagai orang Bali ia yakin mampu menggarap peluang di tanah kelahirannya sendiri. Ia tidak mau hanya mau menjadi penonton dalam geliat pembangunan pariwisata di Pulau Dewata.
Akhirnya pada tahun 2007, Rai Aryawati menggandeng beberapa rekan yang merupakan juniornya di masa kuliah untuk bersamasama menggarap peluang yang ada. Agar memudahkan memenangkan tender proyek, ia pun meresmikan bendera usahanya dengan nama Ratio Construction. Perusahaan yang beralamat di Jl. Mirah Delima No. 15C Ubung, Denpasar ini, menawarkan beragam jasa yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan suatu properti. Mulai dari Quantity Surveyor Consultant, Project Management, dan Construction Management.
Rai mengatakan bahwa kunci keberhasilannya dalam persaingan bisnis yakni tidak hanya memiliki kompetensi, tapi juga harus memiliki integritas tinggi. Serta didukung oleh tim dengan pengalaman bertahun-tahun di berbagai latar belakang bisnis, yaitu sebagai kontraktor, surveyor kuantitas, arsitek, teknik sipil, teknik MEP, manajer proyek dan konsultan manajemen.
“Di Ratio Construction, kepuasan klien adalah landasan filosofi bisnis kami. Kami berusaha keras untuk memberikan pekerjaan yang jujur, transparan, dan berkualitas yang memenuhi kebutuhan anda dan kebutuhan investor anda, sambil beradaptasi dengan kondisi pasar saat ini”, kata Rai Aryawati menjelaskan.
Terbukti perusahaan ini telah dipercaya untuk menangani berbagai proyek pembangunan akomodasi di Bali maupun di luar daerah. Beberapa properti yang telah dikerjakan antara lain Alaya Hotel Kuta, Paramapada Hotel, Swiss Bel Hotel Petitenget, Impiana Ubud, Ballroom Killa Senggigi Beach dan masih banyak lagi.
Rai mengaku tertarik untuk berekpansi ke luar Bali, saat ini ia menargetkan untuk mengembangkan sayap usahanya ke daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ia melihat prospek menjanjikan di daerah tersebut seiring dengan pertumbuhan pariwisata di Lombok. Tentunya akan semakin banyak pembangunan akomodasi yang akan menjadi peluang menjanjikan ke depannya bagi pelaku usaha jasa konstruksi seperti dirinya.
Orang Pintar VS Orang Disiplin
Karakter tangguh dan pekerja keras yang dimiliki Rai Aryawati ternyata hasil penempaan sejak ia berusia kanak-kanak. Perempuan kelahiran Mengwi, 20 November 1973 ini mengatakan bahwa, sewaktu kecil ia dididik untuk melaksanakan tanggung jawab tanpa memandang gender. Ia pun terbiasa mengerjakan pekerjaan yang biasa dilaksanakan kaum adam seperti memperbaiki genteng dan pekerjaan teknis lainnya. Semua itu ternyata menjadi suatu kebiasaan positif yang terus terbawa hingga dewasa.
Di balik gaya didikan yang berpengaruh terhadap karakter dan pemikian Rai Aryawati terdapat figur seorang ayah yang sangat berperan dalam pembentukan karakternya tersebut.
Rai mengaku sangat mengagumi pribadi sang ayah, selain lantaran merupakan pengayom dalam keluarga, ayahnya juga dikenal berjiwa sosial terhadap siapa saja. Menurut Rai, ayahnya bukan orang egois yang ingin mengecap sukses sendiri melainkan selalu berusaha menebar manfaat untuk banyak orang.
Jiwa sosial yang dimiliki oleh ayahnya berusaha diteladani oleh Rai Aryawati yang ingin menerapkannya ke lingkungan kerja dan keluarganya saat ini. Menurutnya kesuksesan materi yang dicapai merupakan sebuah amanah yang dititipkan oleh Sang Pencipta kepada dirinya. Titipan itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membawa kebaikan pada orang di sekitarnya.
Rai menambahkan bahwa untuk menjadi seorang yang sukses baik dalam karier maupun usaha, harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Menurutnya banyak orang pintar di dunia ini dengan keahlian masing-masing. Namun yang paling dibutuhkan di manapun adalah orang yang disiplin dan memiliki intregritas pada pekerjaannya. Karena itu ia berpesan kepada generasi muda saat ini untuk membiasakan diri menghargai waktu dan orang lain jika ingin meraih kesuksesan.