Konsisten di Balik Kesuksesan Bisnis Obat dan Kebutuhan Hewan
Sempat dipandang sebelah mata karena keputusannya terjun ke dunia kedokteran hewan, Drh. I Wayan Winarta kini berhasil memetik buah kesuksesan dari usahanya. Berkat keuletannya dalam bekerja dan sikap konsisten menekuni satu bidang secara terus menerus, ia berhasil menapaki jalan kesuksesan di bidang penjualan obat-obatan dan kebutuhan hewan ternak maupun peliharaan. Tidak hanya berhasil membangun perusahaan PT Timbul Jaya Petshop ia juga mampu mempertahankan eksistensi usahanya selama 20 tahun di tengah kompetisi usaha yang semakin ketat.
Masih ingat dalam memori ingatan Wayan Winarta, bagaimana pandangan remeh orang-orang di sekitarnya sewaktu menegaskan keputusannya memilih melanjutkan pendidikan kedokteran hewan. Bagi warga di lingkungan desa kelahirannya, profesi dokter hewan tak lebih dari mantri yang bertugas menyuntik sapi atau babi peliharaan warga. Atau bahkan banyak yang masih asing dengan jenis pekerjaan tersebut.
Kekecewaan pun tampak nyata terlihat pada mata kedua orangtua Winarta, saat mengetahui putra sulung mereka justru membuang kesempatan berkuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata. Ekspetasi mereka tentang karier masa depan Winarta tidak lain berkaitan dengan industri hospitality. Maklum di masa itu, yakni tahun 80-an, pariwisata di Bali tengah naik daun sehingga orang berbondong-bondong mencari pekerjaan di sektor tersebut.
Namun tekad Winarta sudah bulat untuk memenuhi cita-citanya sebagai dokter, profesi yang demikian mulia karena dapat membantu sesama untuk sembuh dari suatu penyakit. Hanya saja harapannya tidak sepenuhnya terealisasi. Ia tidak lolos dalam seleksi masuk kedokteran umum, tapi karena terlanjur berambisi terjun ke dunia medis, opsi kedua pun dipilih yaitu kedokteran hewan. Beruntung ia lolos pada pilihan kedua itu sehingga ia pun resmi menyandang status mahasiswa kedokteran hewan.
Setelah beberapa tahun menimba ilmu di perkuliahan, akhirnya ia berhasil pulang ke kampung halamannya di Tabanan dengan menyandang gelar Dokter Hewan atau Drh. Tidak mau lama-lama berstatus pengangguran, ia langsung melamar pekerjaan. Karier perdananya yaitu sebagai tenaga di bagian mikrobiologi di sebuah klinik laboratorium. Setelah itu ia berpindah ke perusahaan produsen obat-obatan untuk hewan sebagai Technical Service. Pekerjaan menawarkan gaji yang cukup besar namun beban tugasnya juga tak kalah besar.
“Saya harus memenuhi target penjualan sebesar Rp 30 juta tiap bulannya. Strategi pemasaran yang saya lakukan yaitu dengan melakukan pendekatan ke berbagai poultry besar dan juga instansi terkait untuk bekerja sama”, kata Winarta.
Melalui perjuangannya ia berhasil membeli sebidang lahan yang nantinya menjadi cikal bakal tempat usahanya saat ini. Setelah dua tahun bekerja sebagai karyawan, muncul keinginan untuk bekerja secara mandiri. Ia merasa modal yang ia miliki sudah cukup untuk merintis usaha sendiri, baik modal materi maupun modal relasi. Apalagi ia sudah sering bekerja sama dengan instansi pemerintahan sehingga mantap langsung mendirikan badan usaha resmi berbentuk UD pada tahun 2000.
“Nama usaha saya awalnya UD Timbul Jaya. Terinspirasi dari nama desa kelahiran saya yaitu Desa Timpag, jadi saya buat akronim dari Desa Timpag, Banjar Beluluk Jaya sehingga menjadi Timbul Jaya. Nama ini juga sekaligus menunjukkan harapan kami agar usaha ini dapat terus berjaya”, ujarnya.
Kegiatan perdagangan bukanlah hal yang asing dalam kehidupan Winarta. Kemampuan di bidang pemasaran yang Winarta miliki ternyata sudah terlihat sejak ia duduk di bangku sekolah dulu. Saat duduk di bangku kelas dua SD, ia berjualan kacang asin di waktu jam istirahat kelas, sedangkan di sore harinya ia mengarahkan langkahnya menuju ke sawah tempat para petani memanen padi mereka. Di sana ia menjajakan dagangan lagi, namun kali ini berupa pisang rebus dan sengauk, berupa nasi kering yang kemudian digoreng. Uang hasil penjualan ia putar kembali menjadi modal dan sisanya digunakan untuk membeli minyak tanah sebagai bahan bakar lampu petromaks agar malamnya ia bisa belajar.
“Jiwa wirausahawan sudah menurun dari kakek saya, beliau penjual kelapa di kampung kami”, kenang Winarta. Pada saat berhadapan dengan dunia marketing di saat dewasa, ia sudah terbiasa. Itu juga yang menjadi alasan mengapa ia mampu dengan cepat mengembangkan usahanya. Apalagi ia sendiri memiliki latar belakang disiplin ilmu kedokteran hewan sehingga menjadi nilai lebih di mata para konsumennya bahwa mereka membeli produk langsung dari pakarnya.
Awalnya Winarta fokus pada bidang usaha penjualan obat-obatan untuk hewan saja. Selama beberapa tahun ia konsisten bergelut di bidang tersebut sampai telah memiliki banyak pelanggan di seluruh Bali. Ketika dirasa usahanya telah stabil barulah ia mencoba berekspansi dengan menyediakan kebutuhan hewan lainnya seperti makanan, rantai, tempat makan, pet carrier dan sebagainya.
“Kami juga menyediakan jasa konsultasi dokter hewan. Jadi bisa dikatakan kami menawarkan one stop solution kepada para pemilik hewan”, tegasnya.
Saat ini Winarta berhasil memperluas jangkauan bisnisnya dengan membuka cabang ke beberapa daerah. Cabang pertama di Jl. Tukad Irawadi XX No.3, Denpasar. Cabang kedua di Jl. Buana Permata Hijau No.9E, Denpasar. Ketiga ada di Jl. Perum Dalung Permai No.3X, Badung. Winarta mengaku ke depannya akan membuka cabang di luar Bali yaitu di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ia sendiri telah memiliki pelanggan setia dari daerah itu sehingga yakin harapannya itu segera terwujud.
Setelah 20 tahun berkecimpung di dunia usaha, Winarta juga berkeinginan agar adanya regenerasi di perusahaannya. Dari ketiga buah hatinya, putra bungsu telah menunjukkan ketertarikan mengikuti jejaknya. Selain memilih melanjutkan ke jurusan yang sama dengannya, putranya yang bernama Komang itu juga menunjukkan passion di bidang bisnis penjualan kebutuhan hewan juga. Sedangkan anak sulung dan anak kedua memilih menekuni bidang kedokteran umum.
“Putra-putri saya bebaskan memilih masa depan mereka, saya sebagai orangtua bertugas memfasilitasi dan memberi bimbingan”, tutur Winarta.
Winarta meyakini segala sesuatu dapat terwujud baginya saat ini karena ada campur tangan Tuhan pastinya, serta keluarga khususnya sang istri yang selalu men-support dirinya untuk jangan pernah berputus asa dan terus maju serta meyakini segala keputusan harus diupayakan hingga mencapai target yang diinginkan. Ia juga berpesan kepada insan muda lainnya untuk yakin dan konsisten berjuang pada bidang yang ditekuni karena hasil yang baik menunggu di masa depan.