Pengusaha Perempuan Inspiratif Penuh Semangat dan Dedikasi

Berbagai jenis bidang mampu menjadi peluang bagi para pelaku bisnis khususnya di Bali. Dengan tekad dan keberanian untuk terjun langsung ke dunia bisnis menjadikan sosok Anita Cahyani sebagai inspirasi khususnya para generasi muda yang ingin menekuni dunia bisnis. Mulai dari pariwisata, fashion, hingga suplai kebutuhan gizi mengantarkan Anita menuju puncak karier. Bermula dari modal minim akhirnya mampu menghasilkan puluhan hingga ratusan juta. Semua ini tentu tidak terlepas dari dukungan keluarga serta orang tercinta. Kegigihan serta dedikasi Anita dalam membangun usaha mampu menjadi pendorong bagi para pelaku usaha, khususnya kaum perempuan untuk berani terjun ke dunia bisnis.

Anita Cahyani

Dara kelahiran Tabanan ini terlahir dari ayah sebagai kontraktor dan ibu sebagai ibu rumah tangga ini dididik menjadi mandiri. Lewat sikap tegas orang tua, Anita tumbuh sebagai anak yang penuh prestasi. Hal tersebut dilakoni Anita semenjak duduk di bangku sekolah dasar, di mana pendidikan merupakan hal yang utama. Sosok Ayah menjadi inspirasi Anita dan salah satu faktor yang mendorong Anita untuk membangun bisnis. Sejak kecil Anita kerap mengikuti sang ayah meninjau proyek, sehingga secara tidak langsung Anita turut menyaksikan bagaimana proses perjuangan menuju kesuksesan. Anita melewati masa kecil yang penuh makna, salah satunya yakni merupakan siswi berprestasi yang aktif dalam kegiatan organisasi seperti OSIS. Selain itu, menari menjadi hobi Anita serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan banjar. Memasuki masa SMA, Anita memilih untuk terjun ke dunia pariwisata. Keinginan untuk sukses dan berpenghasilan besar menjadi motivasi baginya untuk masuk ke dunia yang menjadi ikon Bali ini. Sebagai siswi SMK jurusan Tata Boga, dari menjadi waitress hingga daily worker menjadi kesibukannya di masa sekolah.

Anita memulai bisnis dari usia 20 tahun saat masih duduk di bangku kuliah. Berawal dari keisengan saja dengan modal uang saku sejumlah 400 ribu, ia berjualan kebaya online yang saat itu hanya via BBM dan Facebook. Yang mengejutkan, dalam waktu 10 hari ia berhasil mendapatkan penghasilan 2 juta rupiah. Hal itu membuat Anita sangat senang dan semangat berbisnis semakin membara. Dari keuntungan yang lumayan, ia memutar penghasilannya untuk bisnis yang dijalani. Setelah lulus kuliah, Anita memutuskan untuk menikah dan tetap menjalankan bisnisnya. Padahal saat lulus kuliah, dia ditawari pekerjaan dari perusahaan ternama, namun ditolaknya demi mengembangkan bisnis yang ia geluti. Alasan ia menolak, karena ia tidak gengsi untuk berbisnis dan ia bisa memiliki waktu yang fleksibel. Suami, orang tua, mertua serta keluarga besar sangat mendukung keputusan yang diambil oleh Anita.

Beberapa tahun sebelumnya, ibu mertua Anita mempunyai sebuah garmen yang besar, namun saat itu sudah tak berjalan lagi. Dari situ Anita memutuskan menggerakkan usaha garmen tersebut lagi, mulai dari mencari tenaga kerja dan bahan, membuat desain hingga memproduksi kebaya sendiri. Anita memasarkan produknya dari butik ke butik dan tetap berjualan online. Bisnis yang ia jalani mendapat respons yang baik dan berjalan lancar hingga tahun ketiga. Di tahun ke 4 penjual menurun drastis karena banyaknya pesaing kebaya murah dari luar Bali dengan kualitas yang kurang baik. Anita dan suaminya mulai memikirkan peluang bisnis yg baru dan muncullah ide bisnis makanan. Ia mulai menyuplai kebutuhan gizi di rumah sakit, lalu membuat izin usaha bernama UD Cahaya Gemilang. Nama tersebut diambil dari nama belakang Anita sendiri dengan harapan usahanya kali ini akan tetap bercahaya sepanjang masa. Awal memulai tidaklah mudah, banyak sekali rintangan dan cobaan yang harus dilaluinya, seperti pencarian bahan, pendistribusian, pengurusan surat menyurat dan permodalan yang ia mulai usaha ini dari nol. Anita memakai semua tabungannya yang dikumpulkan dari hasil bisnis sebelumnya, namun itu saja tidak cukup sehingga Anita dan suaminya memutuskan meminjam di bank, bukan dari orang tua atau keluarga.

Setelah melewati sekian bulan, barulah usahanya berjalan dengan lancar. Saat ini, UD Cahaya Gemilang sudah berjalan 7 tahun dan sudah menyuplai seluruh kebutuhan gizi di beberapa rumah sakit di Tabanan dan Denpasar. UD Cahaya Gemilang juga sudah resmi terdaftar di perdagangan Indonesia. Dari hasil usahanya, Anita sudah berhasil membangun rumah, membeli mobil dan beberapa investasi properti.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!