Orang Tua adalah Sosok Motivator untuk Terus Bangkit dan Maju

Wayan Gede Ware Seputra, M.A.P atau yang kerap disapa dr. Ware adalah pria kelahiran Denpasar, 4 September 1975. Tinggal bersama kedua orang tuanya, ayah bernama I Wayan Suetha dan ibu bernama Ni Ketut Sarji serta tinggal bersama dua adik kandungnya.

Mengenyam pendidikan S1 Kedokteran di Universitas Hang Tuah Surabaya pada tahun 1994. Memutuskan kuliah di luar Bali dengan alasan agar mendapatkan pengalaman dan ilmu yang lebih mengenai ilmu kedokteran. Saat itu ia sangat menikmati suka cita, pahit dan getir perjuangan pendidikan S1-nya di Surabaya. Tidak ada hambatan yang sangat berarti saat ia mendapati masalah dalam perkuliahannya, semua dapat diatasi dengan baik.

Namun tahun 1998 ketika dr. Ware menginjak semester akhir pendidikan kedokterannya, ayahnya yang bekerja di bidang pariwisata harus pensiun muda diumur 52 tahun. Hal itu membuat dr. Ware menapaki masa tersulit dalam sejarah mengenyam pendidikannya. Kemudian memutuskan untuk bekerja menjadi asisten dokter tanpa izin dari orang tua, karena takut ketika ia bercerita dan meminta izin untuk bekerja justru tidak diizinkan oleh orang tuanya.

Setelah berhasil meluluskan pendidikan kedokterannya, ia mulai bekerja di Klinik Koni Jawa Timur beberapa bulan, banyak pengalaman kerja yang ia dapatkan selama bekerja di Klinik Koni Jawa Timur. Karena ia ingin kembali ke Bali, lalu dr. Ware memutuskan untuk resign dari Klinik Koni Jawa Timur, tempat ia bekerja.

Sesampainya di Bali, dr. Ware langsung bekerja di salah satu klinik hotel yang ada di Bali. Hal itu dikarenakan sebelum ia resign dari tempat kerja sebelumnya, dr. Ware sudah mengirimkan Curriculum Vitae (CV) di tempat ia bekerja saat baru ke Bali. Tentu, merasa sangat senang sekali karena bisa kembali di tanah kelahirannya dan bisa berkumpul lagi bersama keluarga tercintanya, suatu anugerah bagi dr. Ware saat itu.

Menjadi seorang dokter membuat dr. Ware secara tidak langsung dikenal banyak orang dan banyak mendapat relasi. Oleh karena itu, ia membuka praktik kesehatan sendiri di rumahnya yang beralamat di Jl. Sekuta, No. 108, Sanur, Denpasar Selatan. Praktik yang ia buka diberi nama “Mutiara Medika Sanur”.

Awal dibukanya Mutiara Medika Sanur, praktik ini sudah mencuri hati masyarakat dengan waktu yang sangat cepat. Hal tersebut terjadi sebab Mutiara Medika Sanur selalu memberikan pelayanan yang terbaik pada setiap pasiennya. Tidak pernah tanggung-tanggung dalam melayani pasien. Begitu juga dengan pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan di praktik dokter ini merasa puas dan tak jarang merekomendasikan kerabat dekat mereka untuk berobat di Mutiara Medika Sanur. Berita ini tersebar dari mulut ke mulut yang membuat Mutiara Medika Sanur penuh dengan antrean pasien yang akan berobat di sana.

Saking ramai dan terkenalnya Mutiara Medika Sanur, membuat praktik ini disidak oleh BPOM. Hasil sidakan tersebut mengharuskan dr. Ware selaku owner Mutiara Medika mendapatkan surat sidak dari BPOM yang menginstruksikan untuk membuka apotek pribadi di Mutiara Medika Sanur. Awalnya dr. Ware terkejut terhadap perihal tersebut karena belum siap membuka apotek pribadi.

Namun, instruksi tetap instruksi yang membuat dr. Ware harus mengikuti instruksi tersebut. Dengan keberanian dan kepercayaan, akhirnya apotek pribadi Mutiara Medika Sanur berhasil ia buka sampai saat ini. Itu bukti bahwa keberanian untuk bangkit dan selalu percaya akan ada jalan terbaik yang diberikan Tuhan untuk kita setelah mendapatkan cobaan, sehingga akan membuahkan hasil yang terbaik.

Mutiara Medika Sanur mempekerjakan 41 staf sesuai dengan kebutuhan. Meski pada awal pandemi Covid-19, Mutiara Medika Sanur hanya mendapatkan beberapa pasien saja, tentu tidak seramai saat sebelum pandemi, namun dr. Ware selaku owner Mutiara Medika Sanur tidak memberhentikan satu pun staf kliniknya karena merasa iba dengan staf-stafnya yang ikut bersama dalam mengembangkan praktik dokter dan apotek Mutiara Medika Sanur miliknya.

Seiring perjalanan waktu dan pandemi Covid-19 masih tetap berlangsung, Mutiara Medika Sanur mulai mendapati pasien lagi karena sudah menerapkan protokol kesehatan dan ketakutan masyarakat diawal mengenai virus corona mulai terluruskan. Meski di masa ini Mutiara Medika Saunr hanya mendapatkan 2800 pasien dalam sebulan yang awalnya mendapat kurang lebih 5000 pasien dalam sebulan, dr. Ware tetap menerima dengan ikhlas atas apa yang diberikan oleh Tuhan padanya.

Ware juga menerapkan sikap gigih dan berani dalam memulai usaha serta peran orang tua sangat penting dalam menyokongnya untuk terus maju. Menurut dr. Ware, orang tua adalah sosok yang selalu memotivasi, memberikan nasihat yang baik, serta sealu mengarahkannya ke jalan yang lebih baik, karena dalam pengalaman hidup orang tualah yang terlebih dahulu merasakannya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!