Mimpi yang Menuntun Spiritualitas Ida Wiranti dalam Membangun Taruna Mandala Indonesia

Membuka bimbingan belajar dengan sentuhan spiritual menjadi keunikan tersendiri yang ditawarkan “Taruna Mandala Indonesia”. Pemiliknya ialah Ida Wiranti, terinspirasi oleh pengalaman spiritualnya di Bali yang juga menjadi pendorong hatinya untuk mendirikan Taruna Mandala. Lembaga ini tidak hanya membantu anak didiknya untuk menggapai cita-cita, tetapi juga memberikan ruang bagi mereka untuk berkeluh kesah selama perjalanan mereka menggapai impian.

Taruna Mandala Indonesia adalah lembaga bimbingan belajar dan pelatihan yang berfokus pada persiapan tes akademik dan tes psikologi sebelum masuk sekolah kedinasan, TNI dan Polri. Didirikan pada tahun 2014, lembaga ini merupakan wujud dedikasi Ida Wiranti yang sebelumnya meniti karier selama 12 tahun sebagai pengajar di lembaga pendidikan Neutron di Malang, kota kelahirannya. Ia juga pernah membuka les bahasa Inggris untuk profesi keperawatan dan beberapa kesempatan mengajar yang dipercayakan kepada wanita lulusan pendidikan Sastra Inggris dari Universitas Negeri Malang ini. Awal mula ia tiba di Bali, saat suami tengah berjuang dengan nasibnya di Bali. Sebagai istri, ia memutuskan untuk memberikan dukungan dengan menyusul suami dan terpaksa meninggalkan tiga anaknya di Malang.

Dalam mendampingi suami, Ida Wiranti turut membantu pendapatan ia dan suami yang saat itu tinggal di sebuah kos sederhana, dengan kembali mengajar di Neutron cabang Bali. Selama masa sulit ini, mereka bahkan pernah tidur hanya beralaskan kardus. Belum lagi mengalihkan rasa rindu pada anak-anak yang ditinggalkan, Ida Wiranti mencari kesibukan di luar jam kerjanya dengan melakukan aktivitas rumah tangga, ia sampai mengepel kamar kos berkali-kali hingga berjalan-jalan mengelilingi Lapangan Lumintang. Saat keluarga di Malang menghubunginya, ia selalu berkata bahwa semua baik-baik saja, enggan membuat mereka khawatir tentang kondisinya.

Berjalannya waktu, ketika kondisi ekonomi mulai membaik, barulah ia menjemput anak-anaknya, karena ia percaya bahwa dengan berkumpul dan hidup harmonis, rezeki akan lebih lancar. Di tahun 2018, Ida Wiranti pun memutuskan mandiri dengan membuka bimbingan belajar sendiri dari rumah kontraknya yang terdiri atas dua kamar dan salah satunya untuk tempat les. Pada awalnya, Ida Wiranti memiliki 38 siswa yang dibagi ke dalam empat sesi dan bimbingan tersebut belum memiliki nama resmi, dan para siswanya akrab memanggilnya dengan sebutan Miss Ida. Kemudian pada tahun 2015, Ida Wiranti mengontrak sebuah lokasi di Jl. Hayam Wuruk, Denpasar, yang terdiri dari tiga kamar untuk kegiatan les dan satu kamar yang digunakan untuk keluarganya. Tempat les yang dikelola Ida Wiranti tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga tempat di mana para siswa merasa nyaman untuk berbagi keluh kesah. Beberapa dari mereka bahkan curhat tentang pengalaman pahit, seperti menjadi korban penipuan oleh oknum dalam proses pendaftaran kepolisian. Pintu rumahnya pun selalu terbuka dari pagi hingga malam, menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga memberikan dukungan emosional kepada anak didiknya.

Semenjak bermimpi tokoh pewayangan Semar, spiritualitas Ida Wiranti semakin mendalam dan matang. Dalam mimpi, ia dituntun untuk melakukan kebaikan, terutama dalam mengembangkan lembaga bimbingan belajar yang tengah ia rintis. Semar yang dikenal sebagai simbol kebijaksanaan dan pengayom, menginspirasi Ida Wiranti untuk tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga memberikan perhatian pada pengambangan karakter dan kesejahteraan mental dan spiritual para siswanya. Ia percaya bahwa kesuksesan bukan hanya tentang kecerdasan, tetapi juga keseimbangan antara pengetahuan, integritas dan ketenangan batin. Lembaga ini bertujuan menjadi wadah yang memupuk kecerdasan akademik sekaligus membangun karakter anak didiknya agar siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh empati dan kebijaksanaan.

Lembaga pendidikan yang kemudian diberi nama Taruna Mandala Indonesia ini berhasil menarik 100 siswa, dan pada awalnya, Ida Wiranti mengajar sendiri. Ketika jumlah kelas mencapai 11, ia mulai dibantu oleh adiknya untuk mengajar. Didukung suami di setiap perjalanan usahanya, muncul keinginan Ida Wiranti untuk mengembangkan lembaga tersebut dengan menyewa bangunan seluas 3,5 meter yang diperkirakan memerlukan biaya pembangunan sekitar Rp200 juta. Untuk membayar harga sewa Rp75 juta, Ida Wiranti membutuhkan Rp15 juta lagi. Secara Ajaib, tepat pada waktunya, ada sejumlah siswa yang membayar les, sehingga ia akhirnya bisa melanjutkan ke notaris untuk mengurus penyewaan bangunan tersebut.

Untuk menjaga kualitas pengajaran serta memastikan kelancaran program pembelajaran, Taruna Mandala Indonesia menerapkan standar tinggi bagi para pengajar dan karyawannya. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah memperbarui buku modul secara berkala, menyesuaikan dengan format ujian yang selalu berubah, seperti CPNS, CAT, Kedinasan, Polisi dan TNI. Karena pola dan materi ujian ini mengalami perubahan setiap tahun, inovasi dalam pembelajaran menjadi kunci utama. Proses ini tidak hanya memerlukan waktu dan usaha, tetapi juga koordinasi yang erat antara para pengajar. Mereka secara rutin melakukan evaluasi materi, meneliti tren terbaru dalam pola soal, serta mendiskusikan metode pembelajaran yang paling efektif. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki akses ke materi yang paling relevan dan up to date, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam menghadapi ujian. Inovasi ini juga melibatkan pengembangan teknik pengajaran yang interaktif, baik melalui Latihan soal yang mendekati format ujian asli, maupun simulasi ujian yang dibuat sedemikian rupa agar para siswa terbiasa dengan tekanan dan waktu yang tersedia. Dengan demikian, Taruna Mandala Indonesia tidak hanya fokus pada hasil akademik, tetapi juga pada kesiapan mental dan strategi menghadapi ujian yang terus berubah.

Ida Wiranti optimis masa depan Taruna Mandala Indonesia akan lebih cerah atas tuntunan Sang Pencipta, ditambah dengan cita-cita yang mulia, dapat membuka cabang di seluruh Indonesia, sehingga lebih banyak siswa dari berbagai daerah bisa mendapatkan bimbingan berkualitas dalam persiapan menghadapi tes akademik dan psikologi, terutama untuk sekolah kedinasan, TNI dan Polri. Selain itu, ia juga berencana mendirikan sekolah berasrama yang dilengkapi dengan fasilitas pelatihan insentif, khususnya di Kabupaten Gianyar dan Tabanan. Sekolah berasrama ini diharapkan menjadi pusat pendidikan kedinasan yang tak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga membentuk kedisplinan, karakter dan kesiapan mental para siswa. Dengan adanya sekolah asrama ini, Ida Wiranti ingin menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan terpadu, di mana siswa bisa fokus sepenuhnya pada pencapaian tujuan mereka dengan dukungan pendidikan, bimbingan moral, serta disiplin yang kuat. Visi ini sejalan dengan tekadnya untuk terus berinovasi dan menjadikan Taruna Mandala Indonesia sebagai lembaga pendidikan terdepan yang memberikan kontribusi signifikan dalam mencetak generasi berkualitas dan siap menghadapi tantangan di berbagai kedinasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!