Menyantap Aneka Olahan Gurame Segar dengan Suasana Kehangatan Kekerabatan
Mencari lokasi makan bersama keluarga atau grup pertemanan dengan rasa yang cocok dengan lidah Indonesia dan harga yang merakyat, “Warung Tegan” adalah jawabannya. Berlokasi di Jl. Raya Kapal, Mengwi ini didirikan oleh Putu Suarda yang memiliki basic ilmu memasak di bangku perkuliahan, kemudian timbul keinginan untuk ‘show off’ kreativitasnya. Gayung bersambut, meski keluarga tak memiliki citra sebagai wirausaha, ia bersyukur mendapat dukungan tak hanya sesudah sukses, terutama sejak merintis keterlibatan keluarga tak bisa diabaikan begitu saja.
Setelah tamat dari BPLP Nusa Dua yang sekarang dikenal dengan nama Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua, Putu Suarda mengutarakan keinginannya untuk membuka warung makan kepada ayahnya, tanpa perdebatan, ia langsung mengalungi restu dari ayahnya. Terlebih Sang Nenek memberikannya wejangan berharga yang tak pernah ia lupakan sampai saat ini. Bahwa bila ia berkeinginan membuka warung, sajikan satu menu spesial yang menjadi ciri khas, dari warung yang ia rintis pada tahun 2012 tersebut. Dengan penuh pengharapan, Putu Suarda merancang lokasi seapik mungkin, tidak perlu modern, terpenting nyaman dan ramah untuk berkumpul makan bersama orang-orang terkasih. Selanjutnya ia menciptakan menu-menu dengan kombinasi bumbu bali dari menu tradisional Bali dan masakan Indonesia. Tak ketinggalan sesuai dengan pesan neneknya, ia menghadirkan spesial berbagai olahan gurame, yang sudah dipastikan kesegaran ikannya, di antaranya gurame paprika, gurame bumbu Bali, gurame nyat-nyat, gurame panggang dan gurame goreng.
Di dua tahun pertama membuka Warung Tegan, Putu Suarda sempat ingin mundur karena usaha tak menampakan hasil yang pasti. Namun akhirnya bukti kesabaran dan kerja keras yang tak mengkhianati hasil, Warung Tegan mulai dikenal dari masyarakat yang melintasi lokasi, setelah itu tak ada promosi khusus yang diterapkan Putu Suarda, segalanya berjalan secara natural. Hanya berharap dari orang-orang yang melintas, kemudian seiring majunya teknologi, Warung Tegan juga menawarkan pemesanan via online. Dalam melayani pengunjung, Warung Tegan memilih konsep “Tamu adalah teman”, dalam hal ini berharap ke depannya akan membuka cabang lagi. Namun ada yang berpendapat, lebih baik tidak usah membuka cabang, jadikan warung Tegan ini spesial hanya ada di daerah Mengwi saja, agar daerah ini juga tak kalah dengan daerah lainnya memiliki kawasan kuliner yang menggugah selera.
Menghadapi kondisi pandemi ini, Putu Suarda berupaya berlaku sebijak mungkin dan melakukan inovasi seperti menambah menu western, untuk menarik anak-anak muda berkunjung. Ia juga tetap mempekerjakan karyawan, meski dilakukan pengurangan jam kerja karena adanya pemberlakuan dilarang makan di tempat. Sisanya ia tetap membuka Warung Tegan, karena khawatirnya bila ia memilih menutup usaha, kemudian memulai lagi dari nol, akan membutuhkan waktu dan tambahan pengeluaran. Belum tentu juga nasib usaha kulinernya akan berusia panjang dan dikenal oleh masyarakat, ucapnya.