Melampaui Keterbatasan Diri dari Minus hingga Menjadi Raja Properti di Bali
Keterbatasan diri baik usia yang masih muda, kekurangan modal, menanggung beban utang, keadaan latar belakang yang tidak mendukung, bukan menjadi alasan yang menghentikan kita menjadi pengusaha sukses. Kebanyakan orang sukses justru dari kondisi keadaan yang tidak menguntungkan, keberanian berpikir besar dan keinginan kuat untuk mengubah hidup lebih baik menjadi pondasi dasar kesuksesan kita.
Ida Bagus Putu Widi Adnyana atau yang akrab disapa Gustu, adalah contoh nyata seorang di usia muda dengan berbagai keterbatasan dan latar belakang yang tidak mendukung, berhasil mengubah hidupnya. Berawal dari kuliah di perhotelan yang rencana awalnya berkeinginan untuk bekerja di kapal pesiar atau luar negeri, agar mendapatkan penghasilan besar untuk membantu keluarganya. Tetapi rencana itu berubah di saat semester 2 dikenalkan bisnis network marketing dan memutuskan untuk menekuni bidang ini, walaupun awalnya keputusan tersebut tidak disetujui baik keluarga maupun lingkungannya. Di dalam bisnis network marketing terdapat juga sekolah bisnis, dimana Gustu tidak hanya meraih kesuksesan finansial, juga mengalami transformasi besar-besaran dalam pola pikir, mental dan pengembangan diri. Salah satunya, ia menyadari bahwa bekerja bukan hanya sekadar untuk mendapatkan uang, melainkan membangun aset yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang. Jika suatu saat tidak mampu lagi bekerja, kita memiliki aset bernilai yang tetap bekerja untuk kita. Berbeda dengan penghasilan yang didapat bisa habis begitu saja. Sejak bergabung dan memulai bisnis di bidang network marketing, Gustu memanfaatkan semua peluang yang didapat pada saat mengelola bisnis di bidang network marketing tersebut. Selama hampir 4 tahun, ia tumbuh secara pribadi mencetak pencapaian luar biasa yang menjadi bukti nyata kerja kerasnya. Dua di antara pencapaian yang paling membanggakan adalah ia berhasil membeli kendaraan dan berangkat ke luar negeri.
Lepas dari bisnis di bidang network marketing, semangat Gustu untuk terus berkarya sebagai wirausahawan mandiri tidak pernah surut, ditambah lagi saat itu Gustu harus menanggung beban utang orang tua yang cukup besar dengan nilai Rp700 juta. Ia memanfaatkan pengalaman dan pembelajaran yang diperolehnya mengelola bisnis di bidang network marketing, lalu ia tertarik menjajaki berbagai peluang bisnis lain. Gustu kemudian mencoba peruntungannya di berbagai bidang hingga fokus di sektor properti sebagai makelar properti. Pekerjaan pertamanya dimulai dengan memasarkan kavlingan. Keuletan dan kemampuan komunikasi yang terasah, hal tersebut membuatnya sukses besar dalam waktu singkat. Dalam satu bulan, ia berhasil menjual 15 unit kavling, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi pemula di bidang tersebut. Setelah satu tahun sukses sebagai makelar, Gustu memutuskan untuk membangun bisnis properti miliknya sendiri dan akhirnya dapat melunasi utang Rp700 juta dalam kurun waktu 6 bulan.
Gustu mengawali membangun bisnis propertinya dari tanah kavling dan perumahan. Setelah berjalannya waktu, Gustu mengembangkan inovasinya ke konsep villa cluster, sebuah konsep yang menurutnya memiliki potensi keuntungan yang stabil dan menarik. Alasan memilih konsep ini sangat strategis, satu unit villa yang disewa atau digunakan untuk tinggal masih memiliki nilai sewa yang tinggi, dibandingkan dengan properti pada segmen lain yang harga jualnya tinggi tetapi nilai sewanya cenderung rendah. Menurutnya, keuntungan utama dari properti seperti itu hanya terasa saat terjadi kenaikan harga jual properti, sedangkan nilai sewa tidak memberikan margin yang signifikan. Proyek pertamanya dimulai di Batukaru (Tabanan) dan Kalianget (Singaraja), di antaranya terdiri atas 25 unit. Keputusan memilih lokasi tersebut juga didasarkan pada fleksibilitas termin pembayaran yang memungkinkan pengelolaan modal lebih efektif.
Inovasi Baru Lahir dari Sebuah Kesalahan
Siapa bilang kesalahan atau masalah adalah hal buruk bagi kita, jika kita memiliki pola pikir yang benar dan mental kita sudah terasah, kesalahan atau masalah bisa menjadi peluang dan berkah jika kita sikapi dengan hal positif. Saat itu, Gustu memiliki hubungan yang baik dengan pihak bank, Gustu mendapatkan tawaran sebidang tanah seluas 76 are di Desa Carangsari, Kabupaten Badung. Awalnya ia berencana kembali membangun villa cluster. Namun saat tanah itu dibeli, Gustu menemukan adanya ketidaksesuaian status lahan yang tercantum, yakni tidak memungkinkan pengembangan villa cluster yang padat sesuai dengan tata ruang wilayah. Hal tersebut merupakan kesalahan besar selain tidak bisa dibuat villa cluster, hanya sedikit area yang boleh dibangun dan pembangunan hanya boleh dibangun lebih ke ramah lingkungan. Gustu tidak menyerah akan hal itu, baginya, jika kita ada 1000 masalah kita harus memiliki 1001 solusi, masalah dapat membangun kita menjadi diri yang lebih baik dan masalah bisa menjadi berkah jika kita sikapi dengan hal positif. Daripada memaksakan proyek seperti rencana awal, Gustu melakukan riset dan ia melihat peluang lain yang lebih selaras dengan isu tata ruang dan kondisi sertifikat yang tidak bisa dipecah. Gustu mengambil keputusan strategis membangun proyek dengan merealisasikan “Triyana Resort Carangsari” yang lebih ramah lingkungan, dan saat ini terdiri atas 7 unit glamping (glamour camping), 16 theater tent dan lokasi wedding yang dapat menampung kapasitas 600 orang.
Saat membangun Triyana Resort Carangsari ini, Gustu bertemu orang tepat yang mengajarkan untuk lebih lebih peduli lingkungan dan mengembangkan potensi Desa Wisata. Beliau bernama Ida Bagus Nama Rupa atau sering akrab dengan nama Pak Gusde, beliau selaku Direktur PT Bali Coklat dan Ketua Desa Wisata Carangsari. Gustu sangat terinspirasi oleh kisah sukses beliau, dimana memulai dari seorang cleaning service sampai membangun pabrik cokelat terkenal sampai ke mancanegara, serta tumbuh bersama membangun lingkungan dan petani yang sejahtera. Hal ini memberikan semangat baru bagi Gustu bahwa semua orang asalkan memahami caranya belajar, apapun latar belakangnya pasti bisa menjadi apa yang diinginkan. Bersama Pak Gusde, Gustu ikut terlibat dalam merenovasi TK yang roboh, membangun pengelolaan sampah, membuat event lari internasional, mendukung inovasi seni budaya kecak revolution dan mendukung Desa Wisata Carangsari Juara 1 Konten Creator Desa Wisata dari Kemenparekraf Bapak Sandiaga Salahuddin Uno yang menjabat saat itu. Sudah 11 tahun Triyana Group berdiri, yang saat ini telah memiliki 9 perusahaan yaitu Developer Properti, Kontraktor Sipil dan Kolam, Glamping Spesialist, Interior, Management Hospitality, White Jazz Cafe & Galery, Puppies Hotel, RV Property dan RV Pedia. Mulai tahun 2024, Triyana Group memfokuskan pengembangan di Nusa Penida, Bali.
Melihat potensi yang ada, Gustu ingin menciptakan proyek yang bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat Nusa Penida. Gustu ingin menciptakan Bali yang unik dan memberdayakan Desa Wisata, maka dari itu tema yang diangkat Gustu untuk Nusa Penida adalah Glamping Village (Desa Glamping), yang mana Gustu terinspirasi dari salah satu desa terbersih di dunia, yaitu Desa Penglipuran, Bali. Dengan ini, Gustu ingin mengombinasikan membangun Desa Glamping yang unik, ramah lingkungan menjadi Desa Glamping terbersih di dunia. Selain itu, bersama Pak Gusde yang saat ini diangkatnya menjadi Komisaris di Triyana Group, tidak lupa juga merencanakan dukungan dalam meningkatkan Desa Wisata dalam hal seni budaya, UMKM, membangun pengolahan sampah, air bersih, dan edukasi pariwisata. Ada 8 titik lokasi proyek yang dikembangan dimulai dari Triyana Glamping Village seluas 1 ha, Triyana Beach Front dengan luas 2.700 m2, Triyana Diamond Way luas 1,1 ha, area komersial sepanjang 1 km, Glamping Village tahap 2 seluas 10 ha dan Wisata Activity sampai dengan luas 27 ha.
Menciptakan Inovasi Perusahaan yang Menyalurkan Kebermanfaatan
Setelah melewati masa itu, pria kelahiran Desa Tegal Cangkring, Negara ini, dengan semangat baru berpikir untuk membangun perusahaan menuju ke level yang lebih bermakna dan bermanfaat baik dengan lingkungan dan masyarakat. Sejak saat itu, Gustu membangun pengembangan dan perusahaan khusus dalam inovasi baru yang dinamai RV Inovation Development (RV singkatan dari Revolution) pengembangannya antara lain RV Property adalah inovasi dalam bidang properti dan RV Pedia inovasi dalam bidang Affiliate Premium Marketplace.
Diawali dari terciptanya RV Property, Gustu melihat kendala masyarakat dalam membeli properti karena nilainya yang tinggi membuat tidak terjangkaunya masyarakat, apalagi kaum anak muda sekarang untuk memiliki properti serta kurangnya edukasi tentang investasi properti, dan masih bingung untuk memulainya dari mana. Keuntungan properti itu sendiri sebenarnya sangat menguntungkan, selain nilai aset naik, juga bisa menikmati dan berbisnis di aset itu sendiri. Contohnya kita punya villa, pastinya selain nilai properti akan naik, kita dapat menikmati menginap atau berbisnis menyewakan villanya. Gustu berpikir bagaimana agar masyarakat mampu lebih mudah memiliki aset properti, mendapatkan keuntungan layaknya properti umumnya seperti capital gain (keuntungan selisih harga dari kenaikan properti), sambil menunggu berkembangnya capital gain, masyarakat bisa menikmati properti seperti menginap dan juga mendapatkan keuntungan dengan berbisnis di semua fasilitas propertinya seperti menyewakan villa, wedding, event, restoran, spa dan sebagainya.
RV Property sendiri merupakan leasehold property yang bisa diwariskan dan diperpanjang seumur hidup dengan hanya membayarkan biaya renovasi di 50 tahun mendatang, sehingga kepemilikannya hampir setara memiliki properti. Tujuan mengapa menggunakan aturan leasehold property ini, agar properti tersebut dapat di-sharing (share property) sehingga properti mewah menjadi terjangkau, fasilitas bisa bertambah terus sehingga harga semakin tinggi dan masyarakat dapat menikmati fasilitas atau berbisnis di dalamnya. Harga properti itu sendiri sangat terjangkau, harga untuk 1 share property sekitar Rp25 juta dan bagi milenial bisa diangsur dengan sangat ringan sampai dengan angsuran Rp250 ribu per bulannya tanpa bunga. RV Property itu sendiri di bawah naungan PT Adnyana International Development memiliki aset properti yang sah dari properti-properti yang sudah dikembangkan oleh Gustu selaku Developer Properti. Gustu sadar semakin banyak proyek developer yang dikembangkan, maka semakin banyak aset yang Gustu miliki, dan Gustu ingin aset ini tidak dinikmati sendiri, karena itu seluruh keuntungan aset dari pengembangan developer itu diberikan kepada RV Property agar masyarakat dapat menikmatinya.
Jadi dengan memiliki 1 share property, masyarakat dapat memiliki properti dan menggunakan fasilitas properti seperti di Triyana Resort Carangsari, Triyana Villa Lovina, Triyana Glamping Village, Triyana Beach Front, Triyana Diamond Way, White Jazz Cafe & Galery dan Puppies Hotel. Proyek akan bertambah dan harga semakin naik seiring bertambahnya proyek Triyana Group yang diberikan ke RV Property. Bahkan setelah pengembangan progress di Bali selesai, Gustu akan mengembangkan ke Pulau Jawa dan sekitarnya, karena para share property penjualan tidak hanya di Bali. Menurut Gustu, semakin sering kita berbagi, semakin besar kebahagiaan yang kita rasakan. Maka dari itu, Gustu berencana untuk memberikan fasilitas free wedding area kepada para pembeli share property dan juga masyarakat Desa Carangsari, baik dapat digunakan untuk diri sendiri atau putra-putrinya kelak.
Membangun Yayasan RV University
RV University awal mula berdiri di saat dukungan terhadap Desa Wisata Carangsari. Tim ini terbentuk dari 3 orang yaitu Pak Gusde selaku Ketua Yayasan, Gustu sebagai Bendahara dan Kak Nita Setyawati selaku Sekretaris. Kak Nita juga merupakan penulis buku “Bangkit dari Badai Krisis”, dimana bakatnya sebagai penulis banyak membantu pembuatan artikel-artikel dan proposal untuk Desa Wisata. Saat ini, pengembangannya RV University semakin meluas, berdiri sebagai yayasan non profit dalam mendukung pengembangan Desa Wisata, para UMKM, dan generasi muda dalam berwirausaha dan pengembangan diri.
Hingga tahun 2021, RV University mendapatkan penghargaan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bapak Sandiaga Salahuddin Uno yang saat itu menjabat. Demikianlah Gustu mengadopsi pengalamannya dari keterbatasan sampai mampu melampaui hal tersebut dengan menjadi pengusaha properti yang sukses dan juga menyalurkan energi kebermanfaatan di setiap kegiatan dan inovasi yang dilakukan.
Saatnya kita melampaui batasan yang ada, membuka peluang baru, membangkitkan orang untuk berani bermimpi dan mengubah paradigma kita tentang kesuksesan. Dengan pengetahuan yang tepat dan mental yang kuat, kita semua dapat mengambil langkah berani menuju masa depan yang lebih cerah.