Media Sosial Efektif Promosikan Destinasi Wisata
Denpasar | Pelaku pariwisata di Bali menilai media sosial efektif dalam mempromosikan desinasi wisata kepada pasar mancanegara karena dunia saat ini tidak terbatas dengan kecanggihan teknologi informasi yang serba cepat.
“Promosi media sosial sangat efektif bahkan tingkat pemesanan kini mencapai 30 persen melalui dalam jaringan (online),” kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ngurah Wijaya di Denpasar, Rabu.
Ia memprediksi tingkat pemesanan “online” akan semakin meningkat menyentuh 50 persen selama dua hingga tiga tahun mendatang.
Selain itu, pengalaman berwisata ke destinasi wisata yang ditulis oleh para wisatawan melalui “blog” atau aplikasi web dalam bentuk tulisan, facebok, youtube, instagram dan media sosial lainnya yang diakses di dunia internet yang memberikan gambaran objek wisata.
Ngurah menilai industri pariwisata merupakan industri yang mudah dikembangkan asalkan dikelola dengan mengedepankan kenyamanam, keamanan, akses, fasilitas dan daya tarik wisata.
“Pariwisata itu yang paling gampang selama ada kenyamanan, keamanan, akses dan fasilitas dibandingkan industri manufaktur yang memerlukan investasi lebih besar,” katanya.
Kementerian Pariwisata saat ini gencar melakukan promosi di antaranya melalui media sosial dan media lainnya, negara asal wisatawan, serta meningkatkan informasi destinasi wisata di Tanah Air.
Promosi itu salah satunya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sesuai target pemerintah hingga tahun 2019 yang mencapai sekitar 20 juta orang.
Selain upaya promosi, pemerintah juga membuka “keran” bebas visa kepada 94 negara yang potensial mendatangkan wisatawan mancanegara ke Tanah Air. (ANT)