Konsistensi Perawatan, Kunci Kesuksesan dalam Keberlanjutan Peternakan Ayam
Keluarga besar Dewa Gede Sriadhy Putra didominasi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), mencerminkan tradisi keluarga yang mengutamakan pendidikan dan stabilitas pekerjaan. Namun, ada perbedaan signifikan dari sosok ibu. Selain berprofesi sebagai guru, sang ibu adalah seorang pengusaha sukses yang menjalankan peternakan babi dengan ratusan ekor ternak. Usaha ini sempat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian keluarga, menunjukkan bahwa bisnis dapat menjadi tulang punggung finansial yang stabil. Namun, ketika sang ibu jatuh sakit, usaha tersebut tidak mampu bertahan dan akhirnya bangkrut. Peristiwa ini membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi keluarga, menurunkan kualitas hidup mereka secara drastis.
Dari pengalaman tersebut, Dewa menyadari bahwa memiliki bisnis dapat membawa perubahan besar pada ekonomi keluarga. Ia juga memahami bahwa sebuah usaha yang tidak dikelola dengan konsistensi dan pemeliharaan yang baik dapat berubah menjadi musibah. Pelajaran berharga ini memberinya pemahaman mendalam tentang pentingnya stabilitas dan perencanaan jangka panjang dalam menjalankan bisnis, agar mampu menghadapi tantangan dan tetap memberikan manfaat berkelanjutan bagi keluarga.
Setelah usaha sang ibu mengalami kebangkrutan, Dewa dan kakaknya yang kedua bertekad untuk menghidupkan kembali semangat berwirausaha dalam keluarga mereka. Kakaknya memulai dengan membuka toko ponsel, sementara Dewa mendukung usaha tersebut dengan bekerja sebagai sales HP sekaligus menjual pulsa. Dewa juga mencoba berbagai upaya dalam membuka usaha secara mandiri. Ia pernah berjualan layangan, menyalurkan bakatnya sebagai anak band, hingga mencoba usaha di bidang peternakan seperti ibunya dahulu.
Saat masih SMA, Dewa memulai bisnis peternakan dengan memelihara anjing ras pitbull. Meski dikenal sebagai anjing dengan karakter yang kuat dan sempat menimbulkan pro dan kontra, usaha ini berhasil mencetak kesuksesan selama lebih dari setahun. Ia mampu memperkenalkan Kennel yang diberi nama ABK (Adhy Bisson Kennel) tersebut sampai di tingkat nasional dan meraih banyak kesuksesan terutama dalam kejuaraan Sporting Dog. Namun setelah itu, bisnis ini akhirnya tidak dapat dipertahankan. Dewa kemudian beralih ke peternakan koi dipadukan dengan manajemen waktu sembari sebagai karyawan di Quantum Laboratorium, sebagai lulusan D3 Analisis Kesehatan dari STIKES Wira Medika dan S1 Biologi Universitas Hindu Indonesia. Sebelum menekuni dunia berwirausaha, Dewa sempat terpengaruh oleh atmosfer keluarga besarnya yang sebagian besar bekerja sebagai ASN. Terlebih ia melihat adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan besaran gaji yang diperoleh. Logikanya sederhana, dengan gelar S1, peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar menjadi lebih terbuka. Selain itu, penghasilan yang stabil dan memadai dapat menjadi modal awal atau dukungan signifikan untuk memulai usaha sendiri.
Dikarenakan terlalu berambisi dalam mengembangkan usaha, Dewa menghadapi tantangan berat saat perubahan musim kemarau ke musim hujan. Faktor lingkungan yang lembap memicu pertumbuhan jamur pada ternak yang akhirnya menyebabkan kerugian besar. Usaha ini hanya bertahan kurang dari dua tahun. Setelah itu Dewa mencoba beternak burung murai, namun usaha ini juga tidak memberikan hasil yang sesuai harapan, bahkan tidak pernah mencapai titik keuntungan. Di tengah kegagalan berturut-turut, Dewa menikah pada tahun 2016 dan sempat vakum dari dunia bisnis. Setelah menikah, ia memulai usaha baru di bidang penjualan rokok elektrik (vape) bernama MAX Vape Shop. Kali ini, usahanya berhasil hingga memiliki 9 cabang, salah satu pencapaian terbaik dalam perjalanan wirausahanya. Dari berbagai kegagalan, Dewa terus belajar dari pengalaman, menunjukkan semangat pantang menyerah dalam mengejar kesuksesan di dunia bisnis.
Selain itu, Dewa juga pernah mencoba peruntungan baru dengan membuka showroom mobil, namun usaha ini berakhir dengan kegagalan setelah ia menjadi korban penipuan oleh tim internal yang menyebabkan kebangkrutan. Meski demikian, usaha cuci mobil bernama MAX Carwash yang ia kelola tetap bertahan. Bisnis ini memberikan stabilitas di tengah kegagalannya yang lain. Sambil menjalankan usaha cuci mobil tersebut, Dewa juga bekerja sebagai karyawan di Rumah Sakit Bali Mandara. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti bekerja demi memberikan perhatian penuh pada keluarga dan mengasuh anak-anaknya. Dewa kemudian melihat peluang baru di bidang agribisnis dengan membuka usaha jual-beli ayam. Dimulai pada tahun 2019, ia memulai bisnis ini tak lebih dari 10 ekor ayam yang dibelinya dari pedagang lokal. Bukan tanpa hambatan, Dewa melakukan kesalahan strategi awal dengan memproduksi ayam berdasarkan preferensi pribadinya, alih-alih mengikuti kebutuhan pasar. Kesalahan ini menjadi pelajaran berharga yang mengajarkan pentingnya memahami permintaan pasar dan strategi adaptif dalam mengelola usaha. Belajar dari pengalaman, Dewa terus memperbaiki pendekatannya dalam membangun bisnis yang lebih berkelanjutan.
Untuk memulai usaha ternak ayam dengan modal yang tidak terlalu mahal, Dewa mengutamakan perbandingan yang efisien antara biaya produksi dan harga jual. Harga anak ayam berkualitas, terutama jenis unggulan, bisa mencapai minimal Rp10 juta untuk satu paket yang terdiri dari 3 betina dan 1 pejantan. Dari ayam-ayam ini, Dewa mulai mencetak keturunan sesuai dengan standar yang diinginkan, memastikan konsisten genetik sehingga semua ayam yang dihasilkan memiliki karakteristik yang seragam. Dalam bisnisnya bernama MJX Game Farm yang berlokasi di Batubulan atau lebih dikenal di media sosial dengan nama MJX Batubulan. Dewa fokus mencetak ayam asli Amerika yang dikembangkan di Filipina, seperti jenis sweater, grey, dan hatch, yang merupakan jenis-jenis pada umumnya namun tetap diminati pasar. Penjualannya bahkan menjangkau daerah luar seperti kirim keĀ Jawa Timur (Banyuwangi), Kalimantan, Sulawesi, Kupang, Timor Leste, dan lain-lain. Untuk pengiriman, ia bekerja sama dengan ekspedisi yang menggunakan kotak khusus, memastikan ayam tetap aman selama perjalanan. Pengiriman biasanya memakan waktu 1-2 hari dan sangat diperhatikan agar tidak terjadi panas berlebih yang dapat memengaruhi kondisi ayam. Jika terjadi kerusakan atau masalah pada ayam selama pengiriman, tanggung jawab sepenuhnya berada pada pihak ekspedisi. Pendekatan ini memberikan efisiensi dalam operasional serta kepercayaan dari pelanggan, sekaligus memperluas jangkauan pasarnya.
Dalam proses pemeliharaan, ayam-ayam mendapatkan perawatan intensif dengan pendekatan yang konsisten dan berorientasi pada pencegahan penyakit dan perubahan cuaca. Salah satu fokus utama adalah vaksinasi berjenjang yang dimulai sejak ayam menetas. Pada hari pertama, anak ayam diberikan vaksin untuk membangun imunitas dasar, diikuti vaksin kedua pada hari ke-25. Proses ini dilanjutkan dengan vaksinasi rutin setiap 2 bulan hingga ayam mencapai usia 6 bulan, dimana seluruh rangkaian vaksinasi telah terpenuhi. Sterilisasi kandang dilakukan secara berkala setiap 2 minggu untuk memastikan lingkungan pemeliharaan tetap bersih dan steril dari kuman atau bakteri. Selain itu, setiap 6 bulan ayam diberi infus tambahan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitasnya. Ini tidak hanya memastikan ayam tetap sehat, juga menjaga kualitas yang tinggi.
Di Bali, kebutuhan akan peternakan ayam sangat tinggi, namun jumlah peternakan yang mampu memenuhi permintaan pasar masih terbatas. Kondisi ini menciptakan peluang besar bagi para pengusaha di sektor peternakan untuk berkontribusi dalam mendukung keberlanjutan pasokan ayam, baik untuk kebutuhan lokal maupun ekspor. Selain itu, untuk para peternak senior agar bersikap terbuka dalam membimbing generasi muda menciptakan ekosistem yang saling mendukung dalam pengembangan bisnis peternakan. Menatap masa depan bisnisnya dengan latar belakang di bidang kesehatan, Dewa bercita-cita mendirikan laboratorium khusus untuk mendukung peternakan ayam, seperti penelitian vaksinasi, pengelolaan penyakit, hingga pengembangan teknologi peternakan yang lebih maju. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas ayam, tetapi juga untuk memberdayakan peternak lain dengan memberikan solusi berbasis sains yang dapat diimplementasikan secara praktis. Dengan menggabungkan ilmu kesehatan, pengalaman wirausaha, dan kolaborasi peternak, Dewa berharap optimis dapat menciptakan dampak positif berkelanjutan di MJX Batubulan dan sektor peternakan ayam di Bali, yang menjadi pusat peternakan unggas berkualitas di masa depan.