Berinovasi dengan Warna Warni Alami – Tarum Bali
Indonesia menargetkan diri untuk masuk kedalam 5 besar dunia sebagai produsen tekstil dan produk turunannya pada tahun 2030 mendatang. Dalam hal ini pengembangan produk-produk tekstil menjadi prioritas kemajuan industri di tanah air. Maka selaras dengan hal itu seorang pengusaha tekstis asal Bali bernama Made Arsana Yasa semakin fokus meningkatkan efisiensi dan kualitas produknya. Melalui sentuhan tangan dan ide kreatifnya, perusahaan yang bernama CV. Tarum terus memperkuat daya saing global pada sektor produk tekstil (TPT) sebagai implementasi mewujudkan harapan Indonesia untuk menjadi industri 4.0 yang di harapkan.
Produk tekstil memanglah sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan teknologi, karena setiap lembarnya tak hanya menjadi busana, tapi juga untuk tekstil industri. Dalam hal itu alam telah menyediakan warna-warna alami yang tak terhingga untuk dimanfaatkan, karenanya Made Arsana pun mengambil anugerah itu untuk ia serap dan kembangkan dalam setiap produk yang dihasilkannya. Terbukti lewat inovasi itu CV Tarum dapat menembus pasar berbagai negara di Amerika, Eropa, Australia telah menjadi pelanggan yang mempercayakan produknya.
Menurut Made Arsana, akan ada banyak keuntungan jika kita memanfaatkan warna-warna alami dari alam. Karena dengan berbahan dasar alam maka limbah yang dihasilkan pun akan tetap bisa diolah. Limbah daun akan menjadi pupuk kompos alami untuk menyuburkan tanah. Warna yang dihasilkan pun akan sangat otentik dan tidak berbahaya, sehingga hal itu menjadi poin penting yang memperkuat kualitas produk tekstilnya dan dengan inovasi itu juga ia dapat membuat siklus hidup (zero waste). Gagasan produk ramah lingkungan dan material berkualitas membuat produk tenun Tarum dinamis menciptakan warna-warna yang mengagumkan dari alam sebagai anugerah untuk ditebarkan kepada dunia.
Berbeda dengan tenun lain yang pada umumnya menggunakan persilangan benang, produk tenun Tarum juga memanfaatkan limbah kain dari berbagai garmen-garmen besar yang kemudian diolah kembali menjadi suatu produk yang memiliki kualitas dengan daya jual tinggi.
Produk-produk lama itu kembali diolah CV Tarum menjadi produk daur ulang (upcycle) unggulan. Melahirkan produk baru yang memiliki nilai guna dan estetika, sehingga elemen-elemen seni memang menjadi perhatian penuh dalam menciptakan harmoni warna-warna indah pada produknya.
Sesuai dengan namanya Tarum atau yang dikenal dengan nama Indigofera (tumbuhan yang menghasilkan warna biru alami) maka CV Tarum pun terus berinovasi terhadap warna-warna alami yang dihasilkan oleh daun dan pepohonan. “Jika dikaji lebih dalam ternyata hampir semua daun dapat menghasilkan warna dan setiap daun juga dapat menghasilkan warna berbeda dalam setiap pengolahannya”, ucap Made Arsana.
Namun kedepan ini yang membahayakan adalah kekhawatirannya terhadap pohon dan penebangan untuk perluasan lahan, karena menurutnya kita seharusnya lebih bisa peduli untuk bersama membuat gerakan membudidayakan pohon-pohon dan mempertahankan hutan. Karenanya, ilmu tentang warna tekstil yang dihasilkan pohon dan dedaunan ini bisa saja menjadi produk yang tepat untuk di pasarkan secara massive atau global, jika lebih fokus maka harapannya gagasan ini akan dapat memajukan industri di tanah air.