Berani Keluar dari Zona Nyaman untuk Merintis Usaha

Zona nyaman seringkali menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi banyak orang. Di dalam zona tersebut, kita merasa terlindungi dari risiko, ketidakpastian dan tantangan yang mungkin menghadang. Begitu pula I Nengah Darma Putra sebagai sosok pengusaha sukses yang meniti karier dari nol dan meraih kesuksesan besar. Keberaniannya mengambil langkah keluar dari zona nyaman karena dirinya percaya bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Dengan tekad yang kuat, kerja keras, dan ketekunan, Nengah berhasil mengubah impian menjadi kenyataan dengan mendirikan Toko Bangunan Putra Darmayasa.

Nengah tumbuh dalam keluarga dengan latar belakang keluarga yang sederhana, ayahnya bekerja sebagai sopir truk dan ibu yang berprofesi sebagai penjual pindang di pasar. Sejak kecil Nengah diikutsertakan dalam usaha ibunya, yang mana pada saat itu Nengah masih SD. Nengah membantu ibu mempersiapkan pindang untuk dijual ke pasar keesokan harinya mulai pukul 11 malam hingga pukul 1 pagi. Meskipun kehidupan keluarganya penuh dengan kesibukan, Nengah tetap menjalani masa kecil yang penuh dengan keceriaan. Ia belajar dari contoh orang tuanya yang bekerja keras setiap hari, ayahnya sering pergi bekerja sebagai sopir truk ke Jawa dan ibunya berjualan pindang di pasar. Didikan dari orang tuanya pada masa kecil lebih banyak dilakukan melalui contoh dan aksi nyata. Ia belajar untuk tangguh dan bertanggung jawab melalui tugas-tugas seperti membersihkan rumah dan bermain bersama temantemannya setelah pulang sekolah.

Pada saat itu kondisi perekonomian keluarga Nengah saat itu relatif baik, Nengah tetap diarahkan untuk belajar berusaha dan bekerja keras. Orang tuanya memberikan dukungan penuh dalam hal pendidikan, sehingga semua anaknya berhasil menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana. Momen-momen berkumpul bersama keluarga menjadi momen berharga bagi Nengah, ia mengenang kebersamaan saat menonton drama gong di televisi bersama temantemannya. Kenangan indah dari masa kecilnya juga terukir dalam ingatannya. Semua pengalaman dan nilai-nilai yang diperoleh dari masa kecilnya telah membentuk Nengah menjadi individu yang kuat, tangguh dan penuh dengan rasa syukur atas setiap momen yang ia jalani dalam hidupnya.

Memasuki masa remaja, Nengah terinspirasi oleh buku yang berjudul Jepang Masa Kini milik kakeknya. Saat pertama kali tinggal kos di Tabanan dan bersekolah di SMA 2 Tabanan, Nengah merasakan momen pertama kali berpisah dengan keluarga dan memasuki kehidupan mandiri. Masa remaja Nengah diwarnai dengan keceriaan. Selama masa SMA, Nengah tinggal di kos dan belajar banyak tentang hidup kemandirian. Setelah lulus SMA, Nengah memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik Sipil Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya karena terinspirasi oleh buku Jepang Masa Kini yang berisi tentang bangunan-bangunan tinggi di Jepang.

Selama kuliah di Yogyakarta selama 6,5 tahun, Nengah aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan komunitas. Untuk mencari tambahan uang, ia bekerja jual beli komputer dan jasa pengetikan tugas demi mendapatkan uang tambahan. Meskipun penuh dengan tugas kuliah yang menumpuk, Nengah berhasil mengelola waktu dengan baik dan menyelesaikan studinya dengan sukses. Keberagaman dan toleransi di Yogyakarta, terutama di lingkungan Universitas Atma Jaya yang merupakan universitas Katolik. Di sana telah memberikan pengalaman berharga bagi Nengah dalam memahami arti toleransi dan keragaman budaya.

Setelah setahun lulus kuliah tidak memperoleh pekerjaan dan mencoba melamar pekerjaan tanpa hasil, Nengah memutuskan untuk pergi ke Surabaya dan ikut membantu membangun rumah bersama suami kakaknya yang lebih tua. Kepercayaan yang diberikan kepadanya dalam proyek tersebut membuka pintu kesempatan baginya untuk melamar pekerjaan di Jepang. Pada tahun 2000, Nengah berangkat ke Jepang dan bekerja di sebuah pabrik sebagai teknisi. Selama 4,5 tahun di Jepang, ia mengikuti kursus bahasa Jepang dan mewujudkan impian dari buku Jepang Masa Kini yang dimiliki oleh kakeknya. Melihat bangunan tinggi Jepang secara langsung memberikan pengalaman yang luar biasa baginya. Sepulangnya ke Bali, Nengah terlibat dalam proyek di Mertasari bersama kakaknya yang bekerja di PT PP (BUMN). Di sana, ia bekerja bersama kakak iparnya dan tinggal di kos dengan istrinya yang menjadi guru TK. Kemudian Nengah bekerja sebagai steward di kapal pesiar selama 6 tahun. Setelah bekerja di kapal, Nengah dihadapkan pada kenyataan bahwa ayahnya meninggal pada tahun 2007. Dengan prinsip bahwa orang tua harus diurus dengan baik, istri Nengah berhenti bekerja dan membuka bisnis. Nengah pun mengambil tanggung jawab untuk mengelola toko tersebut, mulai dari mencari barang, mengurus kebutuhan bahan bangunan, hingga mengembangkan usaha.

Sempat mengalami berbagai kesulitan dan tantangan, Nengah tidak pernah menyerah. Dari proses jatuh bangun inilah ia belajar banyak hal dan berhasil keluar dari zona nyaman dengan merintis toko bangunan sendiri. Dengan semangat pantang menyerah, Nengah berhasil membangun Alfamart dan Indomaret, serta merintis investasi di negara yang menjadi tujuannya. Semangat dan keinginan untuk terus berkembang membawa Nengah keluar dari zona nyaman dan memutuskan untuk memulai merintis usaha sendiri. Dengan tekad yang kuat, Nengah memulai perjalanan bisnisnya dengan membangun franchise Alfamart dan Indomaret. Keberanian untuk mengambil risiko dan berinovasi membawa kesuksesan bagi Nengah, yang berhasil memperluas jaringan bisnisnya dan menjadi pengusaha yang diakui dalam industri ritel, di saat yang bersamaan, ia juga membangun Toko Bangunan Putra Darmayasa.

Kesuksesannya dalam membangun bisnis ini tidak hanya menginspirasi banyak orang, tetapi juga menjadi teladan bagi para pengusaha muda. Nengah Darma Putra adalah contoh nyata bahwa dengan kerja keras, ketekunan dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman, segala impian dan tujuan bisnis dapat tercapai. Perjalanan karier yang penuh inspirasi dan kesuksesan yang gemilang, Nengah Darma Putra adalah sosok yang patut diteladani bagi para pengusaha dan generasi muda. Keberhasilannya dalam menghadapi berbagai tantangan dan mengubah impian menjadi kenyataan menjadikan Nengah sebagai teladan dalam dunia bisnis dan kewirausahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!