Berani Action, Kunci Sukses Pengusaha Oleh-Oleh Khas Bali
Membuat suatu perencanaan yang matang sebelum memulai langkah di dunia usaha, tentunya dapat meminimalisir risiko ke depannya. Namun apabila terlalu banyak pertimbangan dan semakin menambah keraguan dalam memulai usaha, hal itu juga tidak menguntungkan karena sama saja menunda waktu menuju kesuksesan. Hal ini pula yang diyakini oleh Putu Agus Sukanta saat memulai bisnis Pie Susu Putri. Terbukti dengan mengaplikasikan konsep “9A”, pria asal Jembrana ini sukses merangsek maju di tengah kompetisi usaha di industri oleh-oleh khas Bali dan bersaing dengan brand lainnya yang sudah eksis terlebih dahulu.
“Suatu ketika saya membaca tulisan dari seorang mentor bisnis, di sana disebutkan bahwa yang perlu dilakukan oleh seorang pengusaha adalah action. Sebab tanpa berani memulai kita tidak akan dapat mengukur kapasitas kemampuan kita sampai di tahap mana,” ungkap Putu Agus Sukanta.
Sebelum memutuskan terjun di bisnis kuliner oleh-oleh khas Bali, Putu Agus Sukanta memang sempat ragu untuk langsung membuka usaha. Perlu waktu sekitar satu tahun baginya untuk membuat perencanaan bisnis karena ingin meminimalisir risiko usaha. Mulai dari melakukan riset pasar, uji coba resep, hingga trial dan error dalam pengemasan produk. Keraguannya pun sirna tatkala pria kelahiran 2 Agustus 1978 ini mulai menyadari bahwa banyak kekurangan yang terjadi sampai menemukan formula yang tepat dalam menjalankan bisnis. Sedangkan untuk menemukan formula tersebut, maka action sangat berperan.
Terbukti lewat keputusan untuk berani ber-action, kini Putu Agus Sukanta sukses dalam memasarkan produk pie susu buatannya. Mengusung merek Pie Susu Putri, brand usaha Putu Agus Sukanta kian dikenal khususnya di kalangan para pelancong yang datang ke Bali. Ya, segmentasi market yang dituju adalah para wisatawan yang ingin membawa buah tangan sekembalinya dari berwisata di Pulau Dewata. Memang saat ini produk pie susu masih menjadi favorit wisatawan. Perjuangan usaha di balik cerita kesuksesan Putu Agus Sukanta tidaklah mudah. Dimulai dari masa sekolah, sulung dari dua bersaudara ini sudah terbiasa membantu orang tua mencari rezeki. Ia sudah getol berwirausaha sedari dini, khususnya berjualan makanan dan minuman. Tiap adanya acara besar di desa tempat tinggalnya, seperti upacara maupun pentas kesenian, ia selalu memanfaatkan peluang dengan cara menjajakan dagangannya kepada para pengunjung.
Semasa SMA di Pekutatan, Putu Agus Sukanta sempat menawarkan jasa ojek sepulang sekolah lantaran memiliki sepeda motor yang bisa dikatakan jarang dimiliki masyarakat kala itu. Selama kurang lebih 2 tahun setelah tamat SMA, Agus sempat bekerja di Bamboo Palace Seminyak dan sempat bekerja sebagai collector di finance elektronik. Terakhir ia bekerja di sebuah UMKM di bidang penjualan suvenir sebelum memutuskan fokus menekuni profesi sebagai tour guide sejak tahun 2001. Melalui pengalaman tersebut, pria lulusan S1 Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa ini mahir menguasai berbagai bahasa asing.
Selama menekuni karier mengantarkan wisatawan berkeliling Bali, Putu Agus Sukanta melihat adanya permintaan yang cukup besar terhadap oleh-oleh khas Bali jenis pie susu. Sedangkan di tingkat supplier, jumlah yang dijajakan terkesan dibatasi. Dari sana ia memiliki ide untuk membuka usaha penjualan pie susu buatan sendiri untuk memenuhi kebutuhan pasar saat itu. Pada tahun 2015, ia mendirikan Pie Susu Putri di rumahnya yang beralamat di Batubulan, Gianyar. Tidak langsung menjajakan ke para wisatawan, Putu Agus Sukanta menjual produknya ke pasar tradisional dan warung-warung di sekitarnya terlebih dahulu. Peralatan yang digunakan pada awal memulai usaha juga terbilang sederhana, berupa sebuah oven listrik berkapasitas kecil. Seiring dengan meningkatnya permintaan di pasaran, barulah Putu Agus Sukanta berani membeli oven yang lebih besar. Setelah dua tahun berjalan, ia kemudian membuka store resmi seperti sekarang ini.
Ditawarkan dalam berbagai varian rasa, Pie Susu Putri juga dapat ditemukan di toko oleh-oleh. Demi menjaga kualitas produk, Putu Agus Sukanta melakukan proses kontrol kualitas yang ketat sebelum memasarkan Pie Susu Putri. Pihaknya mengatakan melakukan tiga kali tahapan quality control untuk meminimalisir komplain dari pembeli. Berkat usaha tersebut, Pie Susu Putri memiliki pangsa pasar yang setia meski terbilang pendatang baru di industri oleh-oleh khas Bali.