Sukses di Properti Kala Pandemi, Mewujudkan Kesyukuran Lewat Sentuhan Sosial

Dirintis pada tahun 2020, PT Eksklusif Perkasa Indonesia (XP Indonesia) telah membuktikan kemajuan bisnis yang luar biasa selama dua tahun berjalan. Sebelum mendirikan perusahaan yang beralamat di Jl. Sekar Tunjung XV No.16-19, Denpasar ini, Masayu Cattarina Iskandar awalnya memiliki latar belakang di bidang furnitur dengan nama Winsaka Indonesia yang berbasis di Solo, kemudian masuk ke Bali pada tahun 2014. Karena dampak pandemi Covid-19, bisnis tersebut akhirnya ditarik ke Solo, Masayu kemudian beralih ke bisnis properti, meskipun belum ada pengalaman. Namun, ia mendapat dukungan besar dari rekan-rekan dan relasinya. Mereka melihat keahliannya dalam berurusan dengan klien dan percaya untuk menjalin kemitraan.

Masayu Cattarina Iskandar

Awalnya, Masayu terlibat dalam bisnis properti sebagai bentuk investasi untuk keluarga. Berjalannya waktu, properti mulai disewakan, namun karena pandemi, membuat bisnis properti sempat sepi. Untungnya kerja sama kemudian datang, yang mana ia mendapat tawaran bermitra dengan rekan bisnisnya asal Dubai. Ia juga berkolaborasi dengan Rusia, yang sedang mencari mitra lokal untuk menyewa properti di Bali untuk jangka panjang. Kondisi propertinya pun mulai menunjukkan perubahan positif. Selain itu, selama masa isolasi mandiri yang dipicu oleh pandemi, bisnisnya juga mendukung kebutuhan akomodasi bagi masyarakat yang harus menjalani isolasi. Dengan demikian, selama pandemi, XP Indonesia berhasil mempertahankan seluruh stafnya dan tidak ada yang dirumahkan.

Selain tantangan pandemi, Masayu juga hampir jadi korban penipuan yang mencatut properti yang dikelola XP Indonesia dan menjualnya tanpa izin pada situs penjualan milik penipu tersebut. Hal ini bisa merusak citra Bali jika dibiarkan. Untungnya pada saat itu, properti yang dicatut telah disewakan selama setahun, sehingga tidak berdampak buruk pada bisnisnya.

Pascapandemi, XP Indonesia telah berhasil mengelola hampir 500 vila sewaan yang tersebar di berbagai kawasan seperti Canggu, Uluwatu, Seminyak dan Ubud. Kesuksesan ini tak terlepas dari kerja sama tim di kantor serta agen freelancer yang memberikan daftar properti yang potensial untuk dikembangkan, namun belum dipasarkan secara maksimal. Menariknya, para freelancer tersebut adalah anak muda fresh graduate dari sekolah menengah atas yang tertarik terjun ke bisnis properti.

“Dalam bisnis ini, tak diperlukan gelar sarjana atau magister, yang penting adalah memiliki semangat, memahami perkembangan teknologi pemasaran dan tentunya landasan dari bekerja, ialah kejujuran,” ucap Masayu.

Setelah berhasil dalam sewa properti, Masayu memutuskan untuk melakukan ekspansi sebagai pengembang proyek. Saat ini, proyek yang sudah berjalan meliputi townhouse dan apartemen suite di Umalas, yang akan disewakan dalam jangka panjang, minimal 20 tahun. Selain itu, ia juga berencana untuk menciptakan sebuah aplikasi untuk XP Indonesia guna meningkatkan digitalisasi bisnisnya dan memperbanyak proyek-proyek pengembangan lainnya.

Tidak hanya berfokus pada proyek pengembangan properti, Masayu juga memiliki ambisi menjalani kehidupan yang lebih harmonis dengan berkontribusi dalam proyek-proyek sosial, baik secara individu maupun berkelompok. Seperti yang sudah ia lakukan, memberikan paket sembako kepada karyawan yang terkena PHK di Kesiman, mendonasikan bantuan kepada korban banjir di Jembrana, dan memberikan donasi kepada petani kopi di Tabanan agar kopi mereka bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Kesuksesan tidak hanya diukur dari pencapaian bisnis semata, tetapi juga dari kontribusi positif yang dapat kita berikan kepada orang lain dan masyarakat luas. “Bisnis dan kebaikan sosial bukanlah dua hal yang terpisahkan, melainkan bisa dicapai bersama-sama, tetapi dapat saling mendukung. Dengan menjalani kehidupan yang seimbang antara kesuksesan bisnis dan kontribusi sosial, kita dapat mencapai keberhasilan yang lebih bermakna dan memenuhi tujuan hidup dengan lebih baik,” pungkas Masayu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!