Furama Villas & Spa Ubud, Bali
Menjunjung Tinggi dan Menerapkan Konsep Tri Hita Karana sebagai Warisan Kebudayaan Bali

Furama Villa & Spa berlokasi di Jalan Raya Mambal, Abiansemal – Ubud, merupakan salah satu tempat yang patut menjadi pertimbangan Anda untuk datang menikmati momen liburan bersama keluarga, kerabat, rekan bisnis, atau bersama pasangan yang ingin mencari suasana romansa untuk berbulan madu. Menyuguhkan sekaligus memanjakan hati dan jiwa pengunjung oleh panorama alam yang bernuansa khas pedesaan, menjadikan Furama Villas & Spa Ubud tetap berdiri kokoh dengan keunikan tersendiri tanpa harus mengikis keeksotikan tradisi budaya Bali yang sejalan dengan perkembangan zaman dan ekonomi yang semakin berkembang pesat saat ini. Furama Villas & Spa Ubud yang berada di lavel kelas bintang empat ini, memiliki fasilitas lengkap dengan unsur natural serta perpaduan arsitektur tradisional yang ditonjolkan lewat bangunan yang ramah akan lingkungan. Sebagai ciptaan-Nya, mereka sadar bahwa antara manusia dengan lingkungan memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya. Sehingga, dari apa yang sudah diyakini oleh owner ataupun pengelola dan jajaran staf pun, mampu menjadi senjata ampuh untuk tetap mempertahankan dan memperkenalkan budaya dalam menghadapi setiap persaingan dan perubahan zaman.

Furama Villas & Spa Ubud secara geografis terletak di antara daerah Badung dan Gianyar, di mana penginapan ini termasuk ke dalam wilayah Badung tengah yang kini sedang berkembang. Jauh dari hingar-bingarnya keramain dan hiruk-pikuknya kesibukan kota, kawasan penginapan ini mampu menjadikan tempat persinggahan yang pantas untuk melepas lelah. Tempat ini menawarkan banyak keindahan untuk dinikmati dan sudah mengidentifikasikan diri secara khusus, sehingga mampu membedakannya dengan tempat-tempat penginapan lain. Hal inilah yang menjadikan Furama Villas & Spa Ubud mampu mengeksplorasikan kenyamanan, ketenangan, serta menunjukan keaslian alam dan budaya dari masyarakat Bali. Tidak ingin terlepas dari unsur natural, tradisional ataupun budaya, menjadikan tempat ini memiliki keunikan tersendiri yang diwujudkan untuk tetap dijaga, dirawat, serta dibudidayakan, disamping untuk menarik sekaligus memperkenalkan kepada wisatawan yang datang. Mengingat, masyarakat pulau Bali terlahir dari budaya dan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan Tuhan Sang Pencipta, antar sesama masyarakat, serta alam semesta. Ketiga unsur inilah yang bisa dikatakan sebagai power point, dari apa yang sudah terkonsep dalam menjalankan pelayanan hospitality dan dipresentasikan oleh jajaran staf dan karyawan-karyawannya dalam melakoni setiap pekerjaan. Dari hal itulah yang menjadikan Furama Villas & Spa Ubud memiliki ciri khas tersendiri untuk ambil andil dalam memajukan perekonomian di Bali sambil memperkenalkan tradisi dan budaya agar tidak punah di telan zaman.

(General Manager Furama Villas & Spa Ubud)
Hal tersebut menjadi bagian yang harus diperhatikan secara khusus, dari salah satu sosok yang cukup berpengaruh dalam pengelolaan penginapan tersebut, yaitu I Wayan Sumandia yang merupakan General Manager Furama Villas & Spa Ubud. Lahir di desa Karangasem, 13 Desember 1973, dari pasangan I Wayan Rujeg dan Ni Wayan Resep. Anak bungsu dari lima bersaudara ini, tumbuh dalam keluarga petani yang kehidupannya sangat bergantung dari hasil kerja keras bercocok tanam di desa Wangsian Wismakerta, Kecamatan Sidemen – Kabupaten Karangasem. Putra desa yang dididik oleh kedua orangtua agar selalu tekun dalam setiap perkerjaan, menjadikan kenangan itu sebagai harta warisan yang paling berharga dalam setiap usaha dan kehidupannya. Warisan itu adalah sifat kerja keras yang dapat ia aplikasikan setelah mengeyam pendidikan Diploma (D3), Jurusan Politeknik Universitas Udayana. Rasa syukur serta rasa terimakasih yang tulus kepada kedua orangtua, atas kerja keras serta memiliki pemikiran yang maju untuk tetap menyekolahkannya hingga di tingkat yang lebih tinggi. Setelah tamat ia pun langsung bekerja di industri kargo bagian Packing & Shiping sambil bekerja sebagai Daily Worker. Waktu itu, ia tidak pernah memimilih-milih pekerjaan, yang ada dalam pikirannya saat itu adalah yang penting bekerja. Semuanya ia kerjakan secara bersamaan dan tidak mudah baginya untuk membagi waktu untuk sedikit bersantai karena dari jam tujuh malam sampai dini hari, ia pun harus bekerja di Bar salah satu hotel bintang lima di daerah Nusa Dua. Pekerjaan itu ia geluti selama satu tahun, kemudian ia pun berhenti bekerja di industri kargo dan dari bar hotel tempat ia bekerja, ia mencoba melamar untuk bekerja sebagai Bellboy dan kemudian tidak lama setelah itu, ia di percaya untuk berkerja di bagian Receptionist. Pada tahun 2009, ia pun mendapat kesempatan untuk bekerja di posisi Reservation Supervisor di sebuah resort bintang lima selama satu tahun dan dari situ ia di promosikan menjadi Sales Excekutive bagian pemasaran selama lima tahun. Ia pun pindah bekerja di sebuah hotel butik bintang lima di seputar Ubud sebagai Sales Manager selama empat tahun.

Setelah melanglang buana dari satu tempat kerja ke tempat lainnya, akhirnya I Wayan Sumandia melabuhkan pilihannya untuk bekerja di Furama Villas & Spa Ubud sejak tahun 2008. Saat itu ia menjabat sebagai Asistant Director Of Sales. Setelah itu karirnya terus menanjak sampai akhirnya dipercaya untuk menjabat sebagai General Manager hingga sekarang. Bagi I Wayan Sumandi yang di percaya sebagai pengelola, menganggap tamu yang datang kesini adalah bagian dari keluarga. Maka pelayanan terhadap mereka pun diberikan dengan semaksimal mungkin. Para staf tidak pernah membatasi diri dalam pelayanan, jadi apa yang dilayani untuk para tamu betul-betul tulus dari dalam diri dan dengan segenap hati. Hal ini juga di dukung dengan konsep yang ada di Furama Villas & Spa Ubud yaitu konsep yang lebih ke vilage, karena lokasi dari tempat ini berada di tengah-tengah pedesaan. Jadi, tidaklah heran kalau pelayanan yang tamu dapatkan disini benar-benar khas orang Bali. Kesan tradisional masyarakat atau orang Bali, tergambarkan dan terasa lewat area di Villa ini. Selain karena lokasinya berada jauh dari keramaian kota, desain arsitektur dan interiornya juga menonjolkan perpaduan antara tradisional melalui bangunan yang beratapkan alang-alang khas bangunan pedesaan, kemudian terkesan modernnya ditonjolkan melalui bentuk sentuhan minimalis dan fasilitas yang lengkap untuk kegunaan serta kenyamanan para tamu. Perpaduan ini sengaja di buat, agar selain para tamu yang ingin mencari ketenangan dan kenyamanan, juga bisa menikmati serta merasakan pengalaman seolah-olah berada di situasi pedesaan Bali zaman dahulu. Sebanyak 42 villa, para tamu masing-masing disuguhkan dengan adanya private pool, Ada yang dengan pemandangan lanscape alam terbuka dan ada yang di kelilingi garden untuk tanaman subur nan hijau. Disini kita bisa mendengarkan kicauan burung bersiul di antara ranting-ranting pohon yang rindang, ditambah bunyi semilir angin yang menembus masuk antara sela-sela tangkai dan daun di hamparan petakan-petakan sawah yang terbentang. Apalagi sambil menikmati pijatan terapis-terapis profesional Spa dan merasakan sensasi dari produk-produk alam yang digunakan, sehingga mampu mengembalikan kesegaran tubuh dan pikiran dari hiruk-pikuknya kesibukan. sejuk sayup kelopak mata dengan panorama alam hijau khas suasana pedesaan, mampu memberi kesan kepada pengunjung, untuk kembali datang menikmati keajaiban dari Furama Villas & Spa

Ubud yang menghantarkan ke suasana alam yang damai dan tenang. Menjaga sambil menjadikan semua hal itu sebagai keunikan yang dimiliki Furama Villas & Spa Ubud adalah strategi yang di lakukan oleh Wayan Sumandia selaku pengelola.
Perjuangan dalam menghadapi lika-liku kehidupan, sudah banyak ia lalui. Ia meyakini bahwa “apa pun pekerjaan kita, kalau dinikmati dan kita tekuni, saya yakin akan membuakan hasil yang baik dan bertahan lama,” ujarnya. Kini, kedudukannya sebagai General Manager tidak membuatnya merasa angkuh, ia pun selalu tegas dan bersifat profesional di hadapan para staf atau karyawan, namun selalu mengedepankan prinsip kekeluargaan dan berkomunikasi baik dengan rekan kerjanya. Hal itu dilakukannya sesuai dengan arti dari makna filosofi Furama Villas & Spa Ubud itu sendiri yang menjelaskan bahwa; pertama, bagaimana cara kami untuk melayani yaitu dengan bagaimana kami peduli atau respect dengan tamu yang datang dan keramatamahannya untuk tetap di jaga. Kedua, menjaga keharmonisan suatu hubungan; menjaga hubungan baik dengan tamu, sesama staf atau karyawan, dan lingkungan sekitar yang berada dekat dengan kami. Dari semua hal itu, pihak owner serta jajaran staf yang ada di Furama Villa & Spa menyadari bahwa, semua yang di peroleh di dunia ini adalah atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa, sehingga mereka pun senantiasa antusias dalam melaksanankan berbagai macam ritual keagamaan. Berbagai puja dan puji dikumandangkan, serta beragam sesaji dihaturkan sebagai wujud terima kasih kepada Tuhan yang telah memberikan kehidupan serta penghidupan. Hasil dari pengaplikasian konsep Tri Hita Karana tersebut, mampu membawa Furama Villas & Spa Ubud meraih predikat platinum dalam penghargaan Tri Hita Karana Awards. “secara rutin semenjak tahun 2009, kami begitu konsekuensi untuk mengikuti program keagamaan dan mengadakan sekaligus memberikan bantuan sosial. Tujuannya adalah sebagai tanda terimakasih dan rasa syukur kami kepada Tuhan, karena sudah memberi kami kesempatan untuk meraik cita-cita dari Furama itu sendiri”, ujar Turis, panggilan kecil I Wayan Sumandia yang dulu akrab disapa.

Dalam pekerjaannya pun, I Wayan Sumandia tetap menjalankan tugas sesuai dengan visi dan misi dari Furama itu sendiri yaitu; pertama, menjadikan Furama Villas & Spa Ubud sebuah perusaan yang bisa mengakomodasi atau bisa membawa karyawan atau jajaran para staf, management, serta ownernya sendiri untuk hidup sejahtera. Kedua, mampu memberi hal yang positif, bagi perkembangan ekonomi masyarakat sekitar yang sudah banyak membantu memberi kenyamanan kepada tamu yang datang di Furama Villas & Spa Ubud. salah satu strateginya untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat adalah terus melakukan perbaikan sekaligus perubahan agar meningkatkan motivasi kerja para stafnya dalam hal pelayanan, memberi peningkatan upah yang sudah ditetapkan pemerintah, serta memperlakukan management yang transparan dan menerapkan komunikasi yang baik antara pihak management dengan karyawan. Sehingga, dari hal itu bisa terjalin hubungan komunikasi yang baik. Selain itu, ia meyakini bahwa SDM lokal sudah siap dan mampu menghadapi persaingan yang berjalan seiring perkembangan zaman. Ia pun setuju dengan pandangan owner Furama Villas & Spa Ubud yang sangat percaya dengan kinerja kerja orang lokal, yang tau persis bagaimana sebenarnya karakter dari budaya, adat-istiadat, dan tata krama ataupun attitude dalam menjaga, memperkenalkan, dan mempertahankan warisan tradisi, guna menarik hati wisatawan untuk datang menikmati destinasi budaya Bali. hal inilah yang membuat I Wayan Sumandia bangga sekaligus merasa termotivasi untuk tetap menunjukan yang terbaik kepada ownernya. Terbukti bahwa Furama Hotels International yang berpusat di Singapura memiliki beberapa properti di wilayah Asia Pasifik. Pengembangannya pun tersebar di Thailand, Malaysia, Australia, Cina, dan di Indonesia yang salah satunya di Bali dengan 2 property, yaitu di daerah Ubud dan Seminyak. Banggganya adalah dimanapun penyebaran property Furama, yang menjadi kepercayaan owner untuk bisa mengelola property itu adalah orang lokal. Dengan kemajuan zaman yang banyak menyebabkan terjadinya pergeseran budaya, I Wayan Sumandia pun tetap berusaha meyakinkan diri bahwa ia bersama timnya tetap optimis untuk membawa Bali dan Furama Villas & Spa Ubud yang ada di dalamnya untuk tetap konsisten menjaga, membenahi budaya dan adat-istiadat yang sudah mulai terkikis.