Covid Memberi Keberanian Meninggalkan Zona Nyaman untuk Memulai Membangun Bisnis dari Nol
Hobi traveling sembari belajar dari negara berbeda budaya adalah pengalaman yang berharga bagi Made Aryana. Belajar dari hobi traveling terutama ke negara yang lebih maju memberikan benefit tersendiri tak hanya dari segi pengalaman, tapi juga kepercayaan yang lebih besar saat mulai berkarier di Bali. Dengan pengalaman tersebut, mendapatkan kepercayaan dari rekannya untuk merintis usaha bersama di saat Covid 2022 dan meninggalkan posisi nyaman sebagai Managing Director dari Group Hotel yang sudah di jalani selama 6 tahun terakhir. Keberanian meninggalkan zona nyaman sebagai profesional untuk mulai menjalankan bisnis dari nol dibidang manajemen pengelolaan Hotel / Villa dan Jasa Digital Marketing, keberanian mengubah arah karier dari profesional ke entrepreneur sangat disyukuri sebagai berkah dari Covid / pandemi.
Sejak tamat SMA, Aryana sudah memiliki keinginan untuk merantau dengan melanjutkan kuliah ke luar Bali. Namun sepertinya nasib belum saatnya untuk ada di tahap itu, karena orang tua belum mengizinkannya. Harapan orang tua sebagai anak laki laki tertua dari 6 bersaudara untuk sekolah di tempat yang cepat bisa kerja, ia pun akhirnya masuk ke perguruan tinggi pariwisata tepatnya di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua dengan jurusan yang ia pilih yaitu D4 Hotel Administration. Lulus kuliah, pria kelahiran Tabanan 1970 ini, sempat ikut magang di salah satu hotel tertua di Jepang yakni Fujiya Hotel di tahun 1991. Hotel yang menjadi ikon dan bisa bertahan ratusan tahun ini membuka persepktif tentang industri hospitaliti di Jepang yang genuine/tulus dalam melayani tamu atau pelanggan dan membuat pelanggan senang adalah suatu kebahagiaan.
Selain berkesempatan bekerja di hotel dalam dan luar negeri, kuliah diploma empatnya ternyata tak juga sepenuhnya salah. Hobi traveling-nya, bisa sekaligus ia dapatkan dengan mengikuti magang dan bekerja ke beberapa negara. Berbekal kursus bahasa Jepang saat masih kuliah, ia dan dua orang temannya sempat magang di bagian kitchen dan restoran di Fujiya Hotel, Jepang. Meski hanya enam bulan, Aryana sudah menerima masifnya pengalaman tentang etos kerja di Jepang yang penuh etika. Dimulai dari kedisiplinan tinggi, bekerja secara detail, dedikasi, sistem kerja senior-junior yang sehat, dan tidak membedakan pekerjaan. Negara Jepang yang erat dengan budaya kerjanya seperti etos kerja, disiplin dan kerja keras menjadi modal dalam meniti karier di tahun tahun berikutnya.
Pengalaman magang di beberapa tempat dengan sigap dijalani Aryana dalam mengerjakan setiap tugas yang dilimpahkan kepadanya. Tak butuh lama dan cepat tanggap, ia menyelesaikan porsi demi porsi pekerjaan hingga tak ada pekerjaan yang tersisa. Dengan gaya kerjanya yang demikian, sulit rasanya para atasan untuk tidak menyukainya. Hingga masa magang selesai, ia sering mendapat tawaran bekerja di tempat magangnya, namun sering ditolak karena harus kembali melanjutkan kuliah.
Aryana kemudian pulang ke Bali lalu melamar pekerjaan pertama di hotel chain Jepang pertama di Bali. Dengan penuh percaya diri disertai pengalaman magang walaupun belum sempat bekerja di Bali, ia langsung melamar posisi Restaurant Manager. Mencoba peruntungan “kalaupun tidak diterima, setidaknya turun satu level di bawahnya menjadi supervisor-lah”. Benar saja, dari pihak penyeleksi, Food & Beverage Director, menerimanya sebagai supervisor. Selama setahun di posisi itu, Aryana kembali berangkat ke Jepang, dipromosikan pada posisi Restaurant Manager di usia yang sangat muda yakni 25 tahun. Cukup kontra dengan pencapaian orang-orang pada umumnya, ia pun sempat diacuhkan dan diremehkan terutama oleh mereka yang lebih senior dari segi usia.
Alumnus SMAN 1 Denpasar ini kemudian menikah pada tahun 1997, sekaligus memulai berkarier di Bali agar lebih dekat dengan keluarga. Ia sempat bekerja di Hard Rock Hotel pertama di Asia selama tiga tahun kemudian selama lima tahun di Amankila. Tak selesai sampai di sana, lagi-lagi Aryana mendapat kesempatan membantu beberapa preopening Group Aman di luar negeri. Setelah lebih dari 5 tahun berkarier di Aman Resorts, kejenuhan muncul untuk mencoba tantangan sebagai ekspatriat di sebuah resort di Seychelles, di Samudra Hindia sebagai Food and Beverage Manager yang membawahi tim dari berbagai negara. Di sela-sela kesibukannya berkarier, Aryana sudah mulai terpikirkan untuk merintis usaha bersama istri yakni “Bali Jungle Camping” di tahun 2017 dan kini menjadi tempat glamping yang cukup populer di Bali.
Bali Jungle Camping yang berlokasi di Pupuan Tabanan ini pada awal konstruksi menggunakan tenaga lokal sekitar lokasi. Pekerjaan proyek banyak dilakukan di akhir minggu karena pada saat itu masih aktif bekerja di hotel. Koordinasi proyek pun akhirnya dilakukan di setiap akhir minggu. Di saat Covid dan industri pariwisata pada titik terendah di April 2022, bersama rekannya Bayu Gautama dan “Tom” Made Yuliartha membuka bisnis baru di bidang manajemen hotel dan villa serta manajemen pemasaran digital, “Amerta Experience”. Brand yang dibangun untuk memberikan support strategy dan dukungan teknis untuk memajukan bisnis dan stakeholder yang terlibat di bisnis tersebut. Bayu Gautama, yang berpengalaman sebagai Area Manager di salah satu cabang bisnis Online Travel Agent terbesar di dunia yang berkantor di Bali, memperkuat daya saing Amerta Experience untuk memberikan layanan maksimal ke pemilik bisnis.
Amerta Experience perusahaan yang memberikan jasa meliputi kebutuhan operasional properti baik itu hotel, villa, homestay, bahkan glamping. Serta membantu menciptakan strategi untuk mencapai target properti sebagai investasi maupun bisnis dan sebagainya. Oleh tim dengan etos kerja yang terpercaya, kreatif, disiplin dan komunikatif, Amerta Experience mampu mewujudkan visi misi bisnis kliennya saat launching hingga berkelanjutan. Deretan klien yang sudah mendapat support dari Amerta Experience ada Kebun Kita Eco Lodge, Kusfarm Bali Eco Resort, Wadari Retreat Ubud, Lotus Residence, Rasa Pupuan Restaurant and Cooking Class dan tentunya Bali Jungle Camping.
Belum genap setahun berdiri sudah mendapatkan kepercayaan tersebut dalam waktu singkat menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Aryana, Bayu dan Tom, terlebih masih pemain baru dalam bisnis ini. “Harapan kami tidak muluk-muluk, tidak hanya andal dalam mengelola properti milik klien, fokus manajemen kami juga semakin solid dan profesional. Kami memulai dari Tabanan dan berkembang ke Ubud, Jimbaran dan tujuan kami untuk bisa memberikan jasa dan output berbeda dan lebih baik untuk pemilik bisnis di Bali,” imbuh Made Aryana mewakili Amerta Experience.