Arsitek Spesialis Villa dan Pencetak Pesepak Bola Muda Berbakat

Berangkat dari pengalaman masa kecil hidup di perantauan sebagai anak transmigran, Made Sucipta Rokana, S.T., tumbuh menjadi pribadi yang kuat menghadapi beragam tantangan. Apalagi jatuh bangun perjuangan hidup dilalui di daerah konflik membuatnya bertekad untuk semangat mengubah nasib. Namun ia tidak ingin sekedar menjadi individu yang sukses dalam kehidupan, ia ingin dapat berkarya sehingga mampu memberikan manfaat bagi orang banyak. Baik lewat kemampuannya di bidang arsitektur dan konstruktor maupun skill mengelola organisasi sepak bola Putra Angkasa Kapal untuk mencetak pemain sepak bola muda berbakat.

Kegiatan pariwisata di Bali mendorong pertumbuhan properti termasuk pembangunan akomodasi, salah satunya berbentuk villa. Nyatanya dalam kegiatan konstruksi villa, tidak seperti membangun rumah tinggal biasa. Bangunan villa dibuat untuk memberikan kesan kenyamanan bagi mereka yang menginap. Sebuah villa didesain tidak untuk memenuhi kebutuhan bermalam saja. Sebisa mungkin secara visual dapat dinikmati bahkan bagi sebagian orang menginap di villa menjadi pengalaman rekreasi tersendiri.

Melihat prospek menjanjikan di industri konstruksi di Bali khususnya pembangunan villa, arsitek muda Made Sucipta Rokana memutuskan berfokus untuk dalam pembangunan akomodasi tersebut. Pria yang telah mengantongi pengalaman selama 22 tahun sebagai arsitek profesional, akhirnya pada tahun 2009 mendirikan perusahaan arsitektur dan kontraktor umum bernama Cipta Bali Architect.

Sebagai perusahaan yang bergerak di dunia arsitektur yang menawarkan layanan design and build, Cipta Bali Architect menyediakan One Stop Solution dalam menciptakan sebuah karya arsitektur. Mulai dari desain, konstruksi, renovasi, dan pembuatan landscape. Juga penjualan rumah joglo, rumah gladak, mebel dan furnitur klasik. Made Sucipta mengatakan bahwa pihaknya dalam menjalankan usaha selalu memberikan kualitas terbaik sehingga mendapatkan kepercayaan penuh dari klien, sehingga Cipta Bali Architect telah mendapat kepercayaan dari banyak pemilik villa di Pulau Dewata.

Beberapa karya arsitektur yang diwujudkan oleh tim Cipta Bali Architect tersebar di berbagai wilayah di Bali. Di antaranya Kabupaten Badung yaitu di Munggu, Canggu, Pererenan, Seminyak dan Kerobokan. Sementara di daerah Tabanan ada di Selemadeg dan Karambitan. Tak luput juga ekspansi pembangunan ke Kabupaten Gianyar yaitu di Ubud dan Tegallalang.

Cipta Bali Architect senantiasa berusaha mewujudkan properti impian para klien. Dalam upaya merealisasikan konsep yang ditawarkan oleh klien, Made Sucipta tetap memberikan sentuhan ide-ide segar tanpa melenceng dari konsep awal yang telah ditentukan. Sebagian besar karya-karyanya mengusung gaya arsitektur Balinese Kontemporer dan juga ada sentuhan antik. Semua itu dapat terlihat dari penggunaan material kayu dan batuan alam yang dominan sebagai bahan penyusun bangunan serta tidak pernah lepas dari adanya kolam ikan yang semakin memperindah dan menyatu dengan alam.

Perjuangan di Daerah Transmigrasi Timor Timur (Sekarang menjadi Timor Leste)

Perjalanan hidup yang dilalui Made Sucipta hingga mencapai kesuksesan saat ini dipenuhi lika-liku perjuangan. Kehidupan masa kecil banyak dihabiskan dengan tinggal di daerah perantauan hingga remaja. Made Sucipta adalah anak ke 2 dari pasangan I Wayan Rokana dan Ni Ketut Kembar ini ialah keluarga dahulu berasal dari Bali, tepatnya Br. Peken Delodan, Kapal, Mengwi, Badung, namun karena kondisi ekonomi yang menghimpit memaksa orang tuanya beserta ia dan kakaknya, Ni Luh Eli Candra untuk bertransmigrasi ke luar daerah.

“Awalnya tujuan kami adalah daerah Sulawesi. Namun karena kuota sudah habis, kami ditawari untuk pindah ke Timor Timur. Tidak ada pilihan lain saat itu, karena sudah bertekad merantau ke luar daerah akhirnya orang tua saya setuju untuk memulai hidup di Timor Timur”, ujar Made Sucipta.

Ia menambahkan, kala itu Timor Timur masih menjadi satu kesatuan dengan Negara Indonesia. Namun konflik telah lama meletus antara masyarakat lokal dengan militer pemerintah RI. Sehingga suara letusan senjata sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Made Sucipta. Juga sehari-harinya ia dan keluarga harus terbiasa menerima intimidasi dari warga lokal .

Selain harus bertahan di tengah gejolak iklim politik di daerah tersebut, Made Sucipta dan keluarganya juga harus berjuang membangun perekonomian lewat berbagai usaha. Awalnya keluarga Made Sucipta mengandalkan usaha pertanian. Saat itu dirinya masih kanak-kanak, namun Made Sucipta harus ikut bekerja keras membantu keluarganya. Didikan dari orang tua yang tegas sempat membuat Made Sucipta kecewa namun kini ketika ia dewasa, ia baru memahami maksud dari gaya didikan orang tuanya itu.

Walaupun harus ikut bekerja membantu orang tua, Made Sucipta selalu menyempatkan diri bermain seperti layaknya anak-anak seusia dirinya khususnya sepak bola. Namun permainan yang dimaksud tidak seperti yang dimainkan anak-anak di perkotaan. Ia paling suka berlari di antara pematang sawah, karena itu ia kemudian mulai menekuni olahraga saat mulai bertumbuh dewasa.

Diakui Made Sucipta, kedua orang tuanya ialah sosok panutan baginya. ibu merupakan panutan dalam hal bekerja mencari nafkah. Ibunya memang tidak memiliki kemampuan membaca maupun menulis, namun untuk urusan berdagang sangatlah luwes. Ia pun banyak belajar mengenai kewirausahaan dari ibunya yang membuka rumah makan be guling sewaktu dirinya duduk di bangku SMP. Tak terelakan pula ayah yang menjadi contoh dalam hal bekerja keras dan berorganisasi.

Bermanfaat

Setelah menamatkan pendidikan di SMA, Made Sucipta mantap untuk melanjutkan ke jurusan arsitektur. Ia memilih berkuliah di Bali di tahun 1999. Namun ternyata di tahun yang sama pula meletus perang di daerah Timor Timur. Ketika pulang, ia mendapati keluarganya dalam situasi berbahaya. Akhirnya setelah referendum 1999, Timor Leste menjadi negara merdeka. Sementara Made Sucipta dan keluarganya harus mengungsi meninggalkan harta benda mereka di sana.

Pengalaman pahit manis selama bertumbuh di Timor Timur tentunya terus membekas dalam memori Made Sucipta. Pengalaman itu pula menjadi sebuah cambuk yang melecutkan semangatnya untuk mampu mengubah kehidupan. Ia bertekad ingin menjadi pribadi yang dapat menebarkan manfaat bagi banyak orang. Karena itu setelah membekali pengalaman puluhan tahun di bidang arsitek, ia ingin mandiri membuka usaha sendiri.

Melalui usaha itu pula ia dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Selain itu proyek-proyek konstruksi yang ia kerjakan, tentunya memunculkan peluang bagi orang lain, misalnya bagi sub kontraktor lainnya maupun para pekerja konstruksi yang membantunya mewujudkan karya-karya arsitektur andalan Made Sucipta.

Made Sucipta juga ingin berkontribusi dalam pembangunan SDM di bidang sepak bola yang sekaligus hobi baginya itu. Saat ini ia dipercaya duduk sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Putra Angkasa Kapal. Pria asal Kapal, Mengwi, Badung ini menjelaskan bahwa sekolah sepak bola yang ia bina tersebut memiliki kurikulum tersendiri. Sehingga pihaknya mencetak bibit unggulan pesepak bola mulai dari tingkat dasar hingga tingkat lanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!