Wajib Miliki Skill untuk Hadapi Persaingan di Dunia Kerja
Bagi pecinta anime Naruto, mendengar kata “Konoha” pasti sudah tidak asing lagi. Nama ini pun dipilih Made Budi Artawan, untuk menjadi awal daya tarik generasi muda untuk lebih mengenal apa itu “LPK Konoha Centre”. Selain itu, penggabungan dua kata bahasa Jepang yaitu “Ko” berarti pohon dan “Ha” berarti daun, Budi sekaligus menaruh harapannya pada LPK Konoha Centre, agar mampu menjadi sebuah lembaga yang mengayomi anak didik dengan fasilitas yang ditawarkan. Tentunya dalam suasana yang riang gembira, seperti terlihat jelas pada ikon LPK Konoha Centre.
Salah satu LPK yang masih eksis saat ini ialah LPK Konoha Centre yang mencetak tenaga kerja fokus pada pemberian pelatihan budaya dan bahasa Jepang, berlokasi di Jl. Serma Karma no. 168, Baktiseraga, Buleleng. Sebelum hadir pada Agustus 2021, Made Budi Artawan selaku pendiri mengikuti program pemagangan ke Jepang yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Tenaga Kerja pada tahun 1995. Awalnya berjalan selama 2 tahun, kemudian perpanjang demi perpanjang, akhirnya berlangsung sampai di tahun 2017.
Pulang dari Jepang, Budi sempat berkecimpung di beberapa bidang, sempat mencoba di pariwisata, pengajar hingga properti dan furnitur yang memberikan pengalaman dan hasil yang paling sigifikan. Berbekal pengalaman bekerja di Jepang dan didukung dengan fenomena pembangunan properti seperti vila yang melejit, pria asal Seririt ini pun butuh tim tambahan untuk difungsikan di beberapa bagian struktur bangunan. Sampai di tahun 2015, posisi properti secara global anjlok, membuatnya rehat dari bisnis tersebut, sembari mengajar kembali, membuka kelas privat.
Di masa pandemi, mengisi kelonggaran waktu, Budi sempat merenovasi suasana bisnis properti dan furniturnya. Sampai ia merasa memiliki kesempatan besar untuk meresmikan aktivitas mengajarnya, dalam sebuah lembaga yang bisa menjangkau anak didik yang lebih luas. Maka didirikanlah “LPK Konoha Centre” bekerja sama dengan LPK Sinergi di Pemalang, Jawa Tengah yang juga berizin resmi untuk memberangkatkan tenaga kerja ke Jepang. Saat ini LPK Konoha Centre tengah mendidik 22 siswa, 3 orang sudah berangkat ke Jepang dan 9 orang tengah menunggu proses pemanggilan kerja, setelah segala administrasi sudah terpenuhi.
Tak hanya lembaga ini, Budi dan LPK Sinergi bergabung menjadi satu di bawah naungan pembentukan wadah selanjutnya yang bernama “Japan Jishusei Centre” sehingga komunikasi dengan agen di Jepang tak perlu lagi perantara, namun langsung satu arah dengan LPK Konoha Centre. “Lalu, apakah Budi optimis LPK ini akan terus bertahan ke depannya? Ia menjawab, semuanya tergantung pada tiga pilar, meliputi LPK itu sendiri, dukungan orang tua kepada siswa dan keseriusan siswa dalam mengikuti pelatihan. Bila siswa sudah mampu memahami kekurangannya dan serius mengasah skill dalam diri, niscaya akan menjadi kelebihan dan pencapaian kesuksesannya untuk hadapi persaingan di dunia kerja.