Memaknai Pandemi COVID-19 secara Sosial Budaya di Era Digital
Makna pandemi COVID-19 secara sosial budaya dalam penanganan virus corona masih terdapat disinformasi yang terjadi di masyarakat baik dari sisi etnisitas, sejarah dan bahasa serta seksisme yang beredar di masyarakat melalui media sosial. Penanganan pandemi COVID -19 ditinjau dari sisi sosial dan budaya sangat berkaitan dengan platform digital.
Dalam studi masyarakat digital merupakan diera digital dilihat dari sisi sosial budaya, berbeda apabila dibanding dengan kajian yang berkaitan dengan kesehatan. Dengan penyebaran virus yang dianggap bisa terjadi melalui kontak fisik, serta kebiasaan-kebiasaan sosial yang umum pun terpaksa harus dihindari demi mencegah penyebaran virus yang lebih luas.
Di masa pandemi ini, melalui teknologi digital masyarakat dapat mengakses informasi di mana pun selagi memiliki akses teknologi dan bahasa terkait perkembangan COVID-19. Masyarakat dapat membandingkan pola penanganan di Indonesia dengan negara-negara lain, hal ini merupakan penyampaian informasi ke publik secara benar dan baik kepada masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan transparansi dalam penanganan pandemi COVID-19. Apabila mendapatkan informasi yang kredibel dan jelas dari pemerintah sebagai pihak yang punya wewenang, dikhawatirkan muncul celah pintu masuk diskursus disinformasi atau hoaks.
Informasi yang disampaikan simpang siur, akan memperlebar kesempatan diskursus yang destruktif yang diterima publik dan dipercaya oleh masyarakat. Sehingga wacana ekstrimisme pun muncul di ruang publik, terutama di media sosial, lanjutnya.