Dari Produser, Penggiat Seni, hingga Caleg Demi Memperjuangkan Seniman Bali
Memiliki bisnis yang sukses secara materi ternyata tak membuat I Gusti Ngurah Murthana menemukan makna dari kepuasan secara hati. Saat sang adik menunjukkan bakatnya dalam seni musik, ia dengan semangat menunjukkan dukungannya dan menjelma sebagai produser. Berjalannya waktu, pengenalannya di dunia musik semakin meluas, dan passion barunya dalam industri musik membawanya terlibat dalam berbagai kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Pria yang akrab disapa Rah Man ini, sebelumnya melanjutkan usaha orang tua di bidang toko bangunan sekaligus pengolahan kayu dan mengolaborasikan dengan latar belakang ilmunya dalam teknik sipil dan desain. Penggabungan dua usaha tersebut sukses pesat pada tahun 2003, ditambah dengan faktor industri konstruksi sedang berkembang pesat pada masa itu. Namun siapa yang menyangka, perhatian Rah Man mulai tertuju pada seni musik, saat sang adik yang tak lain ialah Rah Tut, Rahtwo dan Rahmink vokalis dan gitaris dari band rap “XXX” (Triple X), menciptakan lagu berjudul Sami Bagia menggunakan komputer milik Rah Man. Awalnya sang adik hanya iseng menciptakan lagu, bahkan saat mereka membuat video klip di rumah mereka sendiri, ternyata hasilnya di luar keisengan mereka. Lagu tersebut berhasil menarik perhatian stasiun televisi lokal Bali TV dan menjadi hits nomor satu di kalangan penggemar musik Bali.
Menyaksikan kesuksesan adik-adiknya, Rah Man memutuskan memodali mereka untuk melakukan rekaman musik layaknya seorang produser. Ia mengakui sangat menikmati perannya dalam mendampingi Triple-X dalam menghadiri wawancara radio, konser dan sesi rekaman studio, sehingga waktunya lebih banyak tercurah mendukung karier musik mereka daripada mengelola bisnisnya. Kesuksesan Triple-X kemudian membuka pintu bagi banyak seniman lokal yang tertarik untuk bergabung dengan Production House dan Event Organizer milik Rah Man, Jayagiri Production. Salah satu musisi yang sangat sukses adalah Nanoe Biroe, yang tak hanya berbakat dalam menulis lirik lagu, tetapi juga memiliki karakter vokal yang kuat. Tak berhenti di sana, artis Bali lainnya seperti Jun Bintang yang kala itu masih bersama dengan Bintang Band, 4WD Band dan Di Ubud Band, juga berhasil diluncurkan oleh Jayagiri Production. Rah Man yang sangat mencintai seni dan peduli pada karya seniman lokal, lantas ia dihormati sebagai Ketua Persatuan Artis, Musisi, Pencipta Lagu, dan Insan Seni Bali (PRAMUSTI) pada tahun 2004.
Walaupun disadari penghasilan dari bisnis musik berbeda dengan usaha sebelumnya, Rah Man mengakui bahwa ia tidak mengutamakan faktor finansial. Baginya, kepuasan hati dalam berkontribusi positif bagi banyak orang memiliki nilai yang jauh lebih besar. Prestasinya dalam mendukung seniman lokal telah membuat Rah Man diakui sebagai salah satu tokoh seni budaya khususnya dalam bidang musik. Selain itu, ia juga aktif dalam berbagai organisasi, seperti menjadi Kelian Adat, Ketua Pokdarwis dalam bidang pariwisata, dan Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Bali. Kini yang teranyar adalah perjuangannya dalam Pileg 2024 sebagai Caleg DPRD Kota Denpasar dari PDI Perjuangan Dapil Denpasar Utara. Rah Man memiliki harapan besar bahwa dengan terjun ke dunia politik, ia dapat mewakili teman-teman seniman Bali untuk memperjuangkan hakhaknya. Ia juga berkomitmen untuk mengadvokasi soal royalti bagi para pencipta lagu dan musik melalui pendirian Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Pencipta dan Hak Terkait di Bali. Dengan keberadaan LMK di Bali, ia berharap dapat mengoptimalkan hak royalti untuk seniman musik di Pulau Dewata di masa yang akan datang.