Beli Kacamata Sekaligus Cuci Mata Produk Fashion yang Sedang Tren
Berawal dari ketidaksengajaan menambahkan item kacamata di toko mereka,justru produk tersebut yang paling banyak disorot oleh pengunjung. Bahkan di tengah kondisi pandemi, tak sedikit yang mengeluhkan mendadak memiliki mata minus. Oriana Eyewear pun dipilih sebagai lokasi yang strategis untuk berbelanja produk kacamata harga terjangkau, sekaligus cuci mata melihat produk fashion yang tengah tren.
Sebelum tercetus membangun usaha bersama, seni berbisnis tersebut diawali oleh istri, Made Ayu Susiana Sugihasri, yang saat itu masih berstatus sebagai pacar, sudah melakukan aktivitas berjualan online dan COD atau Cash On Delivery, di waktu senggang kuliah. Made Irawan hanya lebih banyak menemani istri di saat tidak bentrok dengan jam kuliah.
Tahun 2004, keduanya memutuskan semakin serius dengan usaha online, dengan membuka toko di rumah sendiri. Meski lokasi saat itu masih harus masuk ke gang sempit, namun tak mengurungkan niat pembeli datang mengunjungi toko secara langsung. Jumlah pembelian yang dirasa cukup stabil, mereka semakin mempromosikan usaha dengan open booth di depan Gosha Kitchen & Pattiserie, bekerja sama dengan teman-teman yang memiliki akun media sosial dengan pengikut yang banyak, agar membawa massa ke usaha mereka.
Nimbrung mengontrak lokasi bersama adik dari Made Ayu Susiana Sugihasri yang membuka usaha jual motor di Jl. Tukad Balian, menjadi pertama kali mereka membuka toko secara resmi, dengan mengambil posisi pada lantai II. Hanya sebulan, mereka kemudian memutuskan pindah ke Jl. Tukad Batanghari. Karena lokasinya kecil, setahun kemudian pindah lagi ke Jl. Tukad Barito Timur No.7, Renon, Denpasar Selatan yang sudah berjalan sampai saat ini, di tahun yang keempat.
Oriana Eyewear Renon, yang menawarkan produk di antaranya t-shirt, kacamata, celana, sandal ini, meski sudah memiliki tokonya sendiri, masih diurus oleh Made Irawan dan istri, tanpa karyawan. Dalam berbisnis, Made Ayu Susiana Sugihasri cenderung lebih banyak pertimbangan, sedangkan Made Irawan cepat dalam mengambil tindakan, cukup menjadi kombinasi yang apik, sembari merekrut karyawan yang sesuai dengan syarat yang dicari. Seiring berjalannya waktu, sasaran market yang sesuai dengan tujuan di awal, barulah manajemen dibentuk lebih stabil lagi.
Dari awalnya hanya mengedepankan aksesori sebagai produk utama, namun lama-kelamaan kebutuhan kacamata menjadi yang paling disorot di Oriana Eyewear. Terutama di masa pandemi ini, Made Irawan mengungkapkan, tak sedikit pengunjung yang mengeluhkan mata minus. Hingga merambah ke fasilitas optik dan free pengecekan mata, tak dibataskan hari kerja. Ditambah dengan harga yang terjangkau dan kualitas kacamata yang awet dan tahan lama, juga tak kalah menjadi prioritas. Berbicara soal komplain, biasanya datang dari pengunjung yang mengatakan kacamatanya tidak mampu membantu menangani mata minus mereka. Biasanya dalam menanggapi kejadian tersebut, Oriana Eyewear berupaya memberikan pengertian kepada customer tersebut, bahwa problema tersebut berdasarkan ilmu kedokteran, disebabkan oleh penyakit bawaan seperti hipertensi dan diabetes, yang tanpa disadarkan dimiliki oleh pengunjung dan mempengaruhi kondisi mata mereka.
Ke depannya Oriana Eyewear yang sudah membuka beberapa cabang di Buruan-Gianyar, Tukad Barito- Renon, Celuk-Sukawati, Dalung-Badung, bahkan berencana akan membuka di daerah Batubelig ini, berniat lebih mengembangkan Oriana Eyewear ke konsep shopical sekaligus optical juga yang masih jarang ada di Bali. Seiring dengan harapan dan optimisme, ekonomi Bali akan segera pulih dan pariwisata bangkit kembali.