Kesuksesan Tak Memandang Masa Pandemi
Tak ada yang tak mungkin, selagi kita mau berusaha dan percaya. Ungkapan ini sepertinya cocok disandangkan dengan mereka-mereka, para pemilik bisnis yang berani bahkan nekad mendirikan usaha di musim pandemi. Sudah mengalami penurunan penghasilan, bahkan sampai kehilangan pekerjaan, apa lagi hal yang terbaik bisa dilakukan selain kembali bangkit dan berusaha.
I Gusti Labdiana adalah salah satunya yang merintis usaha baru di masa krisis pandemi. Usaha tersebut bergerak di studio kecantikan, khususnya nail art. Namun sebelum sampai di titik keberanian tersebut, ia banyak belajar dari orang tua, khususnya ibu yang memiliki karakter aktif dan suka bekerja. Apalagi kondisi ekonomi keluarga yang kurang berada, mengandalkan hanya dari penghasilan ayahnya yang sebagai pemborong, membuat sang ibu harus berlaku demikian, demi menghidupi ia dan 4 saudaranya.
Seberjalannya waktu, I Gusti Labdiana pun memahami nasihat dari kaum wanita dalam keluarganya yakni nenek dan sang ibu yang mengatakan bahwa nanti ia harus memiliki penghasilan sendiri, tak sepenuhnya bergantung dengan suami. Sebagai perempuan Bali khususnya, di era semakin modern ini tak bisa sepenuhnya mengandalkan penghasilan dari laki-laki, terlebih setelah menikah nanti. Mencari nafkah dalam keluarga, begitu juga pekerjaan rumah tangga lainnya, sudah tidak zamannya menitikberatkan sisi gender, tapi bagaimana bekerja sama dengan suami dalam mengatur pola hidup rumah tangga, meliputi penghasilan, pengasuhan anak, menyama braya dan lain-lain agar seimbang dan harmonis.
Wanita kelahiran Lukluk, Mengwi ini, sempat menunda kuliahnya karena masih terbatas ekonomi. Ia pun harus mengambil banyak kesempatan untuk bekerja, mulai dari berjualan, menjadi penjaga toko hingga sebagai Sales Promotion Girl (SPG), hingga terkumpulkan biaya. Di tahun kedua barulah ia bisa melanjutkan kuliah di Sastra Inggris, Universitas Mahasaraswati dan dalam menjalankan kuliah pun ia lakukan sambil bekerja di pagi harinya.
Pengalaman bekerja I Gusti Labdiana, kemudian berlanjut bekerja di Canggu International School sebagai Operational Manager. Perkenalan dengan lingkungan positif dan orang-orang baru, kemudian memunculkan passion-nya untuk berkeinginan memiliki bisnis sendiri, yakni yang berhubungan dengan hobinya dalam mengecat kuku. Hingga singkat cerita setahun yang lalu, tak peduli bertepatan dengan pandemi, ia merintis Bali Ombre Nails Studio yang beralamat di Jl. Raya Basangkasa No.9x Seminyak. Di saat banyak pemilik bisnis menutup gerai mereka, I Gusti Labdina menangkap peluang di balik kondisi tersebut.
Tantangan I Gusti Labdiana justru ada saat proses pencarian karyawan. Di saat sudah menemukan yang terampil bekerja, namun kurang loyal. Ada juga yang hanya berniat mengetahui teknik nail art-nya, kemudian tak berlangsung lama, memilih pergi dan membuka usaha. Masih ada beberapa kisah rumitnya selama merekrut karyawan, bersyukur mampu dihadapi dan telah memiliki 5 orang karyawan yang dipercaya. Rencananya ia akan menambah beberapa karyawan lagi ke depannya, melihat kepercayaan dan antusias customer melakukan treatment di Bali Ombre Nails Studio.
Secara style, Bali Ombre Nails Studio tampil dengan menawarkan treatment yang juga bisa diterima oleh wisatawan international, mengingat lokasinya yang memang menjadi daerah wisata. Meski peminatnya banyak wisatawan asing, untuk masyarakat lokal tidak perlu khawatir soal harga, karena harganya terjangkau, sesuai dengan kualitas yang diberikan, ucap wanita yang baru meluncurkan brand produk perawatan kulit ini. Idenya untuk membangun bisnis di masa pandemi, tak jarang mengundang keheranan orang-orang di sekitarnya, bahkan dari keluarga sendiri.
I Gusti Labdiana yang adalah seorang orang tua tunggal tetap bekerja keras demi anak yang jadi motivasinya dan mengikuti kata hatinya dan meyakini bahwa masing-masing orang sudah memiliki rezekinya. Bahkan meski kondisi pandemi, jika sudah memiliki ide dan modal yang cukup, kenapa tidak direalisasikan. Hasilnya dikembalikan lagi pada diri kita sendiri sebagai pelaku, jika sudah fokus dan memberikan versi terbaik dari diri kita, Semesta tak akan pilih kasih dalam memberikan anugerah-Nya.