Sukses Merintis Restoran Lokal Pertama di Desa

Di balik kepribadiannya yang ramah, lembut, dan bersahaja, tersimpan tekad kuat dan besarnya keyakinan untuk terus memajukan restoran yang telah didirikan selama dua bulan ini. Namun, semua ini tidak diperoleh secara instan, ada proses perjalanan hidup yang menjadi latar belakang suksesnya Gede Suartama. Berkat dukungan sang istri Ni Luh Nanik Sucitawati, Gede mampu mewujudkan mimpinya membangun usaha serta berharap kelak dapat memajukan daerah asalnya khususnya di dunia pariwisata.

Gede merupakan anak tunggal dari keluarga petani asal Tegal Mengkeb, Selemadeg Timur, Tabanan. Ia bertumbuh dalam keterbatasan ekonomi yang begitu akrab dengan suasana pedesaan dan persawahan. Sejak kecil hinaan dan ejekan begitu akrab di telinganya lantaran Gede adalah anak seorang petani. Secara tidak langsung hal tersebut membentuk karakter dan kepribadiannya, sehingga melahirkan sosok yang tangguh. Hal ini pula yang menjadi bagian dari pembelajaran hidup bagi Gede sampai saat ini selalu dikenang sebagai pengalaman pahit. Arah hidupnya pun mulai berubah ketika menginjak usia remaja, ayahnya meminta Gede untuk melanjutkan SMP ke Pejaten tempat ayahnya berasal. Di sana ia bekerja di tempat pembuatan genteng milik pamannya dan membantu bahkan mencoba membuat genteng serta melakukan pengiriman dari rumah ke rumah.

Melihat potensi di dunia pariwisata pada masa itu tengah melejit, Gede memilih untuk meneruskan sekolah di SMIP Mengwitani mengambil jurusan tata boga yang nantinya akan difokuskan ke jurusan F&B Service. Di tempat inilah Gede bertemu dambaan hati yang sekarang menjadi istrinya. Perjalanan karier di dunia pariwisata diawali dengan bekerja sebagai pekerja harian lepas (Daily Worker) di hotel-hotel besar seperti di Ritz Carlton dan Bvlgari Resort. Hingga suatu ketika Gede memberanikan diri untuk melangkah pasti dengan bekerja di kapal pesiar tepatnya di Holland America Line. Selama lima kali kontrak kerja, berbagai posisi telah ia capai hingga posisi terakhir sebagai Supervisor. Sembari bekerja, Gede juga menyempatkan diri untuk menempuh pendidikan di Sekolah Pariwisata Bali (SPB).

Demi menyambut kehadiran anak keduanya, pada tahun 2014 Gede memutuskan untuk berhenti bekerja di kapal. Mencari kerja pasca berhenti tersebut bukan hal yang mudah. Gede mencoba peruntungan dengan menjadi pedagang ayam potong. Tak lama setelah itu, arah hidupnya pun berbalik ketika mantan atasannya di kapal pesiar memintanya untuk mengerjakan proyek di Finns Beach Club Canggu. Di sana pintu kesempatan kembali terbuka bagi Gede saat proyek selesai, ia pun kembali terjun ke dunia pariwisata. Usai bekerja di Finns Beach Club, Gede kemudian meneruskan perjalanan kariernya ke The Kuta Beach Heritage Hotel (managed by Accor Group) sebagai FB Manager dari 2019-2025.

Ketika pandemi mulai mereda pada tahun 2023 tepat saat industri pariwisata mulai bangkit. Gede berniat untuk membangun usahanya sendiri di tempat kelahirannya di Tegal Mengkeb dengan membuka sebidang lahan dan mulai membangun sebuah restoran. Sunnary Resto adalah nama restoran yang merupakan gabungan dari namanya, istri, dan ketiga anaknya, dibangun dengan konsep bangunan bernuansa tradisional berbahan dasar bambu. Keindahan yang ditawarkan restoran ini terinspirasi dari keindahan taman hotel tempat dirinya bekerja dulu dengan sentuhan alam, sehingga motto dari Sunnary Resto yakni Harmony in Taste (di mana selaras dengan nuansa alam sekitar)

Sunnary Resto memiliki menu yang dirancang melalui resep sang istri yang berpengalaman sebagai chef, dijual dengan harga terjangkau. Pada mulanya ingin menyasar target pasar lokal, namun seiring waktu justru yang datang kebanyakan warga asing yang tengah berwisata ke Bali. Kini Sunnary Resto sudah berjalan dua bulan, ke depannya bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi dan Gede berharap bisa mewariskan usaha ini ke anak cucunya kelak, serta dapat memajukan serta mengembangkan wilayah asalnya menjadi lebih maju lagi khususnya di dunia pariwisata.