Saling Mengisi Saling Melengkapi Sukses dalam Bisnis yang Tak Terduga
Pasangan suami istri asal Desa Munggu, Kabupaten Badung, I Ketut Alit Ardana, SH., M.Kn dan Ni Putu Listriani, SH ini adalah contoh nyata dari sebuah hubungan yang penuh dukungan, meski keduanya memiliki karakter yang berbeda. Ketut Alit Ardana merupakan sosok yang dipenuhi semangat untuk mengejar karier di dunia pekerjaan dan Ni Putu Listriani, yang sejak kecil telah terbiasa membantu orang tua berjuang dalam dunia dagang. Setelah menikah, Ni Putu Listriani memiliki dorongan dan motivasi luar biasa untuk mengajak Ketut Alit Ardana terjun ke dalam dunia wirausaha, demi membantu pemasukan keluarga. Perjalanan hidup mereka pun dimulai, yang membawa mereka menuju keberhasilan dan kebahagiaan bersama.
Dibuka dengan perjalanan karier Alit Ardana pada pilihan awalnya di pariwisata, yang saat itu sedang mengalami masa kejayaannya. Ia mendaftar di Akademi Komunitas MAPINDO (Manajemen Perhotelan Indonesia) dan memilih jurusan D1 Tata Boga, sekaligus menjadi angkatan pertama di kampus tersebut. Walaupun ia telah menjalani berbagai pelatihan di berbagai lokasi industri penginapan, ia akhirnya memutuskan untuk tidak menyelsaikan kuliahnya. Keputusan ini diambil karena saat itu, kakaknya yang bekerja di kantor notaris menawarkannya untuk bekerja di kantor tersebut dengan bayaran per hari yang lebih tinggi dibandingkan di hotel. Tawaran tersebut memikat Alit Ardana, ia pun memutuskan beralih dari dunia pariwisata ke bidang notaris sejak tahun 1994, dengan bekerja sebagai pegawai notaris.
Tiga tahun kemudian, semangat Alit Ardana untuk fokus di bidang notaris semakin menggebu, ia memutuskan melanjutkan studi S1 Hukum di Universitas Warmadewa, sambil tetap bekerja di kantor notaris. Walaupun perjalanannya dalam menyelesaikan kuliah ini memakan waktu selama enam tahun, ia tak menyerah. Bahkan pada tahun 2007, muncul keinginan besar untuk menjadi seorang notaris.
Sementara itu, pada Listriani juga sempat melanjutkan pendidikan D1 nya di BPLP dan S1 nya di Universitas Tabanan. Setelah menyelesaikan pendidikan dan menikah, ia terdorong untuk membuka usaha sendiri, karena ia sudah terbiasa bekerja membantu orang tua, terutama dalam berjualan. Awalnya ia mencoba berjualan pakaian, kemudian merambah ke usaha wartel (warung telekomunikasi). Alit Ardana dan Listriani pun kompak secara bergantian menjaga wartel tersebut. Tak hanya menyediakan fasilitas komunikasi, Listriani juga berinovasi dengan menjual barang-barang yang mungkin tidak terkait dengan layanan wartel.
Melihat hal tersebut Alit Ardana sempat ragu, apalah barang-barang tersebut akan laku. Ternyata usaha istrinya berhasil dan mendapat respons positif dari pengunjung wartel. Namun, perlahan bisnis wartel tersebut, sudah tidak lagi relevan dengan perkembangan teknologi. Mereka kembali beralih bisnis, dengan membuka toko alat tulis dan layanan fotokopi Krisna Jaya sejak tahun 2005 yang kini telah memiliki tiga cabang.
Sementara Listriani sudah mulai sibuk dengan bisnis mereka, pada tahun 2008, Alit Ardana memutuskan untuk melanjutkan studi di Program Magister Kenotariatan Universitas Brawijaya. Pada tahun 2011, setelah menyelesaikan studinya, Alit Ardana memulai penempatan profesi sebagai notaris di Kabupaten Gianyar dan akhirnya mendirikan kantor notaris sendiri. Klien pertama yang menggunakan jasa Alit Ardana berasal dari rekannya yang merupakan direktur dari BPR Bali Dewata. Kerja sama antara BPR dan kantor notaris Alit Ardana pun terjalin hingga saat ini, dan berjalannya waktu semakin banyak klien yang mulai menggunakan layanan kantor notarisnya.
Bisnis yang Tak Terduga
Alit Ardana mengungkapkan bahwa peluang bisnis di bidang pariwisata muncul tanpa direncanakan sebelumnya, berbeda dengan bisnis sebalumnya yang telah mereka rintis. Semua dimulai ketika seseorang menawarkan tanah seluas 1,5 are kepada Alit Ardana dan Listriani. Meskipun pada awalnya mereka tidak memiliki dana yang cukup, mereka akhirnya setuju untuk membeli tanah tersebut, meskipun harganya bisa dibilang lebih tinggi dari harga normal pada tahun 2017. Syukurnya, Alit Ardana mendapat bantuan dari rekannya di BPR Bali Dewata untuk meminjam dana guna menambah modal membeli tanah tersebut.
Setelah tanah berpindah tangan ke mereka, Alit Ardana mulai merencanakan pembangunan gudang untuk toko Krisna Jaya. Namun, setelah mendengar dari seorang teman yang juga membeli tanah kavling yang bersebelahan dengan tanah mereka, bahwa temannya berencana membangun penginapan yang kemungkinan besar akan berkembang di masa depan, ia mulai mempertimbangkan apakah ia harus tetap melanjutkan rencana awal untuk membangun gudang atau tidak. Pertimbangan ini juga mencakup pertanyaan tentang modal tambahan yang diperlukan jika mereka memutuskan untuk mengembangkan penginapan.
Singkat ceritanya, dengan dukungan dari rekanrekan, istri, serta kerja keras dalam karier notaris dan bisnisnya, Alit Ardana akhirnya berhasil mendirikan Mesare Guesthouse yang berlokasi di Jl. Sahadewa, Gg. Wibisana II No. 4, Munggu, Mengwi, Badung. Sambil menyelesaikan pembangunan 10 unit kamar, Alit Ardana dan istri sangat bersyukur karena penginapannya langsung diminati, terutama oleh tamu-tamu asal Rusia. Dan di masa pandemi Covid-19, meski sempat mengalami penurunan, di tahun 2021 menuju tahun 2022, Mesare Guesthouse sudah mulai memasang harga normal.
Sebagai orang tua, Alit Ardana dan Listriani merasa sangat lega karena kini mereka telah berhasil menciptakan investasi masa depan bagi ketiga putra mereka. Namun, mereka juga memastikan bahwa usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh anak-anak mereka harus terus dikembangkan dan didukung. Tak lupa Alit Ardana juga mengucapkan syukur, mengingat bahwa ia dan istri berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana, tapi mereka berhasil meningkatkan taraf ekonomi mereka secara signifikan. Kesuksesan ini tidak terlepas dari peran doa orang tua, akumulasi karma baik yang mereka hasilkan, serta dukungan penuh dari istri terhebat dalam hidupnya, yaitu Listriani. Listriani telah memberikan dukungan tak tergantikan dalam perjalanan mereka memulai dan mengelola bisnis, terutama Mesare Guesthouse, bisnis yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.