MERAIH KESUKSESAN dengan MENGHARGAI KISAH dibalik Produk Kerajinan Tangan Indonesia
Bisnis Medallion Trading & Co. milik Novian Hariyanto berawal dari nasihat berharga seorang teman, “Bahwa dalam bisnis jangan hanya menjual produk saja, tetapi juga menjadi penonton ke dalam sebuah kisah yang membentang di balik tirai”. Inilah yang mendorong Medallion Trading & Co. meraih kesuksesannya di panggung internasional.
Nasihat dan semangat itulah yang dibagikan oleh teman Vian yang bekerja di bidang agensi. Sebelumnya, temannya juga menyarankan agar ia mulai ikut pameran internasional yang diselenggarakan di Hong Kong, yang dikenal sebagai Hong Kong International Art & Craft Festival. Awalnya Vian menolak karena pengalaman kegagalan dalam mengikuti pameran di Pekan Raya Jakarta (PRJ) sebanyak tiga kali, yang tidak menghasilkan keuntungan sama sekali dan telah menghabiskan modalnya. Namun temannya terus meyakinkannya, bahwa pameran yang memamerkan kerajinan tangan dari seluruh dunia tersebut, sesuai untuk mempromosikan produk miliknya. Walaupun Vian masih ragu, karena biaya pendaftaran pameran pada saat itu mencapai $3,000, ditambah dengan biaya tiket dan lain-lain, temannya akhirnya memberikan bantuan dengan memesan tempat di pameran tersebut.
Sesampai di acara tersebut, Vian menyaksikan berbagai macam kerajinan tangan dari seluruh dunia. Dari Indonesia, hanya ada 10 peserta, dan hanya lima dari mereka yang berasal dari Bali. Yang menarik, produk yang sebagian besar dijual oleh peserta adalah buatan orang Bali. Namun pada saat itu, orang Bali sendiri enggan untuk memimpin produk mereka di kancah internasional, karena masalah perizinan yang sulit dan biaya yang tinggi.
Singkat cerita, setelah menampilkan produk kerajinan tangannya, beberapa pakar internasional seperti Patagonia, Inc dan United Fashion Square, tertarik untuk mendapatkan sampel produk dari Vian. Pria asal Banyuwangi tersebut pun mengirimkan sampel-sampel tersebut secara gratis dan mereka juga meminta melakukan wawancara dengannya untuk mengetahui kisah dibalik produksi dalam bisnisnya Medallion Trading & Co..
Setiap proses pembuatan kerajinan tangan memiliki cerita uniknya masingmasing. Sebagai contoh, pembuatan satu kalung memerlukan waktu dua hari dan seluruhnya dibuat secara handmade di 13 lokasi berbeda, termasuk Singaraja dan Tuban (Bali), Lombok, Lombok Tengah, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Penarukan dan Jember (Jawa). Ke 13 lokasi tersebut tersebar di berbagai wilayah karena proses pembuatan tidak dapat dilakukan dalam satu titik saja.
Pelanggan sangat menghargai aspek ini dalam kerajinan tangan. Bahkan, United Fashion Square tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang proses produksinya. Tidak hanya itu, divisi-divisi juga dibentuk dalam bisnis yang berlokasi di Jl. Patih Jelantik, Legian ini, seperti divisi kalung, divisi gelang dan divisi dompet, agar bisnisnya lebih terorganisir dalam mengelola berbagai jenis produk.
Sejak dirintis pada tahun 2008, Medallion Trading & Co. akhirnya mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2011. Meski demikian, Ketua LSM Dewata Mandiri ini, memberikan kesempatan para pengrajin untuk fokus pada kerajinan mereka tanpa terlalu banyak tekanan. Vian bahkan menghentikan promosi bisnisnya untuk sementara waktu.
Saat ini, Medallion Trading & Co. telah bekerja sama dengan 1.015 pengrajin yang awalnya tersebar di 13 lokasi produksi, dan kini telah berkembang menjadi 17 lokasi produksi. Vian berharap bisa terus memperluas jaringan ini. Namun, ada tantangan besar yang dihadapinya dalam merekrut pengrajin. Tidak mudah menemukan 1.000 orang dengan tingkat keahlian yang sesuai dengan standar internasional. Dibutuhkan pengalaman bertahun-tahun dan jam terbang yang tinggi. Bahkan ada produk tertentu, seperti antinganting, yang hanya bisa dibuat oleh empat pengrajin berpengalaman. Meskipun tantangan ini besar, Vian tetap bertekad untuk terus mengembangkan bisnisnya dan memberikan peluang bagi pengrajin lokal.