Berpeluh di Lautan MEMBANGUN KUALITAS SDM di Daratan oleh PENSIUNAN KRU KAPAL PESIAR
Tak sedikit pemuda dan pemudi Bali yang terinspirasi untuk bekerja di kapal pesiar. Alasan utamanya adalah penghasilan menggiurkan yang bisa membantu memperbaiki ekonomi keluarga. Namun, tak semuanya setelah pensiun dari dunia berlayar, mampu membawa kesuksesan tersebut di daratan. Akan tetapi, I Made Yogi Suardjana adalah salah satu yang berhasil menjaga semangatnya dan kerja kerasnya tetap menggelora. Bahkan, ia tak hanya membawa perubahan baru dalam hal ekonomi, tetapi juga dengan berbagi pengalaman dan inspirasinya dalam lembaga pendidikan Grandiozza International Hospitality Klungkung.
Kisahnya berawal dari perjalanan Yogi melanjutkan kuliah D1 Tata Boga di Universitas Dhyana Pura, karena kegemarannya dalam memasak. Setelah satu tahun kuliah, ia kemudian menjalani pelatihan selama enam bulan di Sanur Beach Hotel. Yogi kemudian beralih bekerja di sebuah restoran yang baru dibuka di Ubud. Hingga tahun 1997, ia memutuskan untuk bergabung di kapal pesiar. Baru dua bulan bekerja, Yogi ditawarkan untuk bekerja di MSC Arab Cruise, padahal saat itu orang-orang lokal yang bekerja di sana masih sedikit, namun ia sukses ditempatkan langsung pada posisi Assistant Chef. Dengan keberangkatan pertamanya yang berlangsung selama 11 bulan, tak terbantahkan timbul rasa rindu untuk pulang ke rumah. Namun, berkat dukungan dari keluarga dan rekan-rekan sesama pekerja, ia mampu bertahan. Sampai tibanya ia pulang dengan membawa pulang gaji sebesar 700 dollar. Setelah tiga minggu berada di rumah, Yogi kembali berangkat dan bekerja selama 13 bulan dengan posisinya yang terus merangkak naik. Hubungannya dengan pimpinan pun terjalin sangat baik, bahkan meninggalkan pesan agar ia mencari pengalaman bekerja di kapal lain. Yogi pun mengikut nasihat tersebut dan ia mendapat posisi Excecutive Chef pada tahun 2015, sekali lagi, ia satu-satunya orang Indonesia yang mencapai posisi tersebut.
Setelah mengabdikan dirinya selama 20 tahun di dunia kapal pesiar, Yogi memutuskan untuk pensiun pada tahun 2017. Tidak lama setelah pensiun, segera meluncurkan inisiatif mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk membantu pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, terutama di daerah Klungkung, Karangasem Utara dan Karangasem Timur, yang berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah. Melalui sekolah yang ia dirikan, harapannya adalah memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja di kapal pesiar dengan memberikan keringanan biaya pendidikan yang bisa dicicil. Awalnya, Yogi bekerja sama dengan sebuah franchise kampus yang sudah ada di Bali. Namun, rekan-rekannya menyarankan agar ia mendirikan kampus dengan nama baru saja. Pada tahun 2021, ia mengubah nama kampusnya menjadi Grandiozza, yang dalam bahasa Italia berarti besar, dan ini juga merupakan nama salah satu kapal MSC yang telah membesarkan namanya. Grandiozza International Hospitality Klungkung menawarkan tiga program utama, yaitu Food and Beverage, Service Bar dan yang paling diminati adalah program Housekeeping.
Dalam memberikan pengajaran, pendekatan di kampus ini bersifat kekeluargaan, di mana semua siswa diterima dengan tangan terbuka dan tidak ada batasan antara dirinya sebagai direktur dan anak didik. Metode pengajaran juga berbeda, lebih menekankan pada praktik daripada teori dengan hanya memberikan 2 jam pelajaran per hari. Hal ini disesuaikan dengan karakter generasi milenial. Misalnya dalam pembelajaran Bahasa Inggris, mereka mengaku kesulitan dalam menyerap pelajaran saat SMA. Sebagai praktisi, Yogi memberikan pandangan dan pengalaman pribadinya tentang apa yang perlu dipelajari oleh siswa agar siap memasuki industri kapal pesiar. Kini mereka yang awalnya tidak memiliki keahlian berbahasa Inggris mulai percaya diri karena mereka mempraktikkan Bahasa Inggris setiap hari, bukan hanya selama pelajaran.
Tidak hanya itu, saat pertama kali siswa tiba di kampus, mereka mendapatkan briefing yang dirancang untuk mengubah mindset mereka, untuk menjadi pribadi yang matang dan bertanggung jawab terhadap masa depan mereka. Setelah kelulusan, Yogi terus mengawasi perkembangan mereka, memastikan bahwa mereka tidak menganggur dan benar-benar meraih kesuksesan. Karena melihat mereka sukses adalah salah satu kebanggaan tersendiri baginya. Harapannya pun terwujud pada tahun 2023, selain mendapatkan banyak siswa, beberapa di antara mereka bahkan mendapatkan tawaran pekerjaan sebelum menyelesaikan masa pelatihan mereka di kampus. Hal ini membuktikan kualitas yang dimiliki oleh lulusan Grandiozza International Hospitality Klungkung. Stigma positif tentang kampus ini pun semakin kuat, menegaskan bahwa kualitas adalah cerminan dari lulusan dari Grandiozza International Hospitality Klungkung.