Membangun Pandawa, Menjadi Muda yang Siap Menjawab Zaman

Usianya memang masih muda, tapi keyakinan Putu Ayu Shinta Devi, S.Ak., BKP., sudah tertanam kuat, kepercayaan klien dibangun lewat kerja jujur dan tanggung jawab, bukan dari lamanya pengalaman semata. Berbekal nilai-nilai yang ditanamkan kedua orang tua dan keberanian memanfaatkan masa muda, Shinta membangun kantor konsultan pajaknya sendiri di usia 24 tahun. Kantor yang ia beri nama “Pandawa” ini bukan hanya tempat bekerja, tapi cermin prinsip hidup dan penghormatan pada keluarga, melayani dengan bijak, tumbuh dengan tanggung jawab.

Dulu Shinta ingin berkarier di dunia perbankan. Keinginan itu semakin kuat ketika ia mendapat kesempatan mengikuti program magang dari SMK di sebuah bank. Melalui pengalaman langsung dan merasakan atmosfer kerja yang sesungguhnya, Shinta semakin yakin bahwa dunia perbankan adalah jalan yang ingin ia tempuh. Setelah menamatkan pendidikan di SMK di Gianyar, Shinta melanjutkan studinya ke jenjang sarjana di bidang akuntansi, di sebuah perguruan tinggi swasta di Denpasar. Karena jarak yang cukup jauh dari rumah, ia memutuskan untuk tinggal di kos. Waktu luangnya saat menunggu jam kuliah sore tidak dibiarkan berlalu begitu saja. Shinta memilih untuk kuliah sambil bekerja. Kedua orang tuanya memberikan dukungan penuh atas pilihan itu. Ia sempat ingin bekerja di sebuah usaha binatu (laundry), namun ketika sang ayah mengetahui bahwa putrinya ingin bekerja di tempat tersebut, muncul rasa kurang setuju. Bagaimana pun, Shinta bekerja bukan karena kebutuhan finansial, tapi mengisi waktu luang. Ayahnya lebih setuju agar Shinta mendapatkan pengalaman bekerja yang lebih relevan dengan bidang studinya, agar kelak menjadi bekal setelah lulus. Mendengar nasihat itu, Shinta pun mulai mencari pekerjaan lain, khususnya yang sesuai dengan minat dan disiplin ilmunya di bidang Akuntansi.

Perempuan kelahiran tahun 1999 ini kemudian mendapat kesempatan bekerja di sebuah kantor konsultan pajak di Batubulan, Gianyar. Sejak mengenal lingkup pekerjaan tersebut, keinginannya untuk bekerja sebagai karyawan bank mulai bergeser. Ia menekuni profesi tersebut selama 5 tahun, sejak masih kuliah hingga akhirnya lulus. Bersamaan dengan momen kelulusannya, sang ayah yang memiliki artshop dan jasa pengepakan barang saat itu sedang membutuhkan tim dikarenakan tim usahanya yang masih terbatas, Shinta memutuskan untuk turut membantu. Setelah terjun langsung, ia memahami bahwa pekerjaan di bidang seni dan kerajinan sangat berbeda dari latar belakang pendidikannya. Jika sebelumnya ia menangani beberapa klien dalam bidang perpajakan, kini ia harus fokus mengelola satu perusahaan keluarga. Meskipun Shinta berniat membantu, sang ayah merasa sayang jika pengalaman dan pendidikan putrinya tidak dimanfaatkan secara maksimal. Terlebih lagi, selain menyelesaikan kuliah, Shinta juga telah mengikuti pelatihan brevet pajak dan menempuh ujian USKP sebagai bentuk keseriusannya dalam dunia perpajakan.

Pada September 2023, saat usianya baru 24 tahun, Shinta mengambil langkah besar dalam hidupnya. Dengan keyakinan yang matang dan semangat membara, ia memutuskan untuk membuka kantor konsultan pajaknya sendiri. Langkah ini sebagai bentuk totalitas dalam membangun karier yang telah ia rintis sejak duduk di bangku kuliah. Ia menyewa sebuah ruko di kawasan strategis di Jl. Dharma Giri No.28X, Buruan, Gianyar, langsung untuk jangka waktu 2 tahun, sebuah keberanian yang tak semua orang seusianya miliki. Menurutnya, ini bukan soal keberuntungan, tapi tentang kesiapan menghadapi tantangan. Demi memenuhi kebutuhan dasar untuk kantornya, Shinta sempat mengalami kondisi keuangan minus. Di tengah tekanan itu, dukungan dari kedua orang tua kembali menjadi penguat. Seperti yang pernah dinasihatkan ayahnya, jika ingin dipercaya, ia harus tampil siap. Klien perlu melihat kesungguhannya, dan kantor adalah bentuk nyata dari itu. Shinta juga melengkapi ruang kerjanya dengan perabot sederhana, sebuah meja kerja dan laptop andalan yang telah menemaninya sejak masa SMK. Ruangan itu mungkin belum mewah, tapi di situlah semangat, harapan, dan kerja keras menyatu.

Kembali pada faktor usianya yang masih muda, Shinta mengungkapkan tidak memiliki trik khusus untuk meyakinkan klien. Semua mengalir begitu saja, seiring waktu dan proses yang ia jalani. Ia percaya bahwa ketulusan, profesionalisme, dan konsistensi dalam bekerja akan berbicara lebih kuat daripada usia atau pencitraan semata. Yang menarik, Shinta juga tidak mengandalkan relasi atau koneksi saat memulai usahanya. Ia memulai dari nol, dengan klien yang datang murni karena kebutuhan dan kepercayaan, bukan karena kedekatan personal. Bahkan terhadap kantor konsultan tempat ia dulu bekerja, Shinta tetap menjaga hubungan baik dan profesional. Sikapnya ini mencerminkan kedewasaan dan integritas, dalam dunia profesional yang penuh tantangan dan persaingan.

Seiring waktu, tanpa strategi pemasaran yang rumit, kantor konsultan pajak milik Shinta mulai dikenal melalui kekuatan rekomendasi dari mulut ke mulut. Memasuki awal tahun 2024, beberapa klien mulai berdatangan, bukan hanya dari kenalan langsung, tapi juga dari klien-klien yang merekomendasikan jasanya kepada orang lain. Bahkan ada yang tidak menjadi klien, namun tetap merekomendasikan kantornya kepada rekan mereka yang sedang membutuhkan jasa konsultan pajak. Kepercayaan ini tumbuh secara organik, sesuai dengan harapan Shinta sejak awal. Dengan meningkatnya jumlah klien, Shinta pun mulai membentuk tim kerja. Ia merekrut karyawan, salah satunya dari kalangan keluarga sendiri, saudarinya yang pernah ia dorong untuk memilih jurusan Akuntansi, meski sebagian besar keluarganya memilih jalur pariwisata. Menurut Shinta, selama pemerintah masih ada, maka konsultan pajak akan selalu dibutuhkan.

Pandawa Consulting telah memiliki 30 klien tetap, dengan wilayah kerja yang mencakup hingga Lombok, berkat dukungan fasilitas digital yang memungkinkan layanan daring. Kesuksesan ini tidak lepas dari nilai-nilai dan petuah bijak diwariskan kedua orang tua. Salah satu yang paling ia pegang adalah isilah masa muda dengan hal-hal produktif dan penuh tujuan. Dari sanalah muncul nama “Pandawa” sebagai identitas kantornya, sebuah penghormatan kepada ayahnya yang merupakan sulung dari 5 bersaudara, selaras dengan sosok Yudhistira dalam kisah Mahabharata yang bijak, bertanggung jawab, dan menjunjung keadilan. Nilai-nilai itulah yang ingin Shinta bawa ke dalam setiap layanannya, kejujuran, integritas, dan keberanian untuk berjalan lurus meski di tengah tantangan. Kantor ini pun tumbuh menjadi ruang pengabdian, sekaligus cerminan dari perjalanan batin dan kedewasaan dirinya sebagai konsultan pajak muda yang berakar kuat pada nilai tanggung jawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!