Dari Dipandang Sebelah Mata Kini “De Kojor” Mampu Berpijak di Atas Bisnisnya Sendiri

Karena terlahir dari keluarga sederhana, I Made Adi Kristiantana sempat dipandang sebelah mata, terlebih ia hanya lulusan SMA. Meski demikian, semakin dewasa, ia semakin sadar bahwa tidak bisa terus mengandalkan pekerjaan ayahnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Ia pun memiliki hasrat yang kuat untuk mencapai kemandirian finansial, dan mendorongnya untuk mengambil langkah-langkah berani dalam dunia bisnis.

Made & Keluarga

Meski dalam kondisi terhimpit ekonomi, pria yang akrab disapa De Kojor ini, memberanikan dirinya untuk meminjam modal dan memilih jalan bisnis. Keputusan ini bukan hanya sekedar untuk mencari keuntungan finansial, tetapi juga karena ia tidak merasa nyaman bekerja di bawah tekanan perusahaan. Hal itu ia rasakan saat melakukan training di sebuah hotel. Ia ungkapkan rasa tak nyamannya yang membuatnya enggan untuk bekerja di bawah naungan perusahaan.

Pencarian bisnis yang cocok untuk Made, dimulai ketika ia memutuskan untuk jual beli motor sembari mengejar pendidikannya di bangku kuliah. Kesadaran bahwa biaya kuliah akan terus bertambah dan tak ingin membebani orang tua menjadi motivasi utamanya. Selama masa kuliah, Made juga mulai tertarik pada dunia motor trail dan offroad yakni pada tahun 2012 dengan menggunakan motor pribadinya. Setelah mencapai semester IV, Made memutuskan untuk merambah ke bisnis lain sebagai tambahan dari bisnis jual beli motor. Ia memulai bisnis pembiakan dan pemacakan anjing ras. Langkah ini bukan hanya untuk diversifikasi pendapatan, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan pendanaan kuliahnya tanpa harus menggantungkan sepenuhnya pada orang tua. Pada awalnya, bisnis pembiakan anjing ini sukses dan Made berhasil membiayai kuliahnya sendiri. Namun, seiring banyaknya orang yang juga mulai mencoba usaha serupa, menyebabkan harga anjing mengalami penurunan signifikan. Made mulai menyadari bahwa ia perlu mencari solusi bisnis yang lebih berkelanjutan.

Pada tahun 2014, Made mengambil langkah berani dengan membuka sebuah warung arak lokal bernama “Warnong 19” yang merupakan singkatan dari Warung Nongkrong. Ia mengambil peran aktif dalam mencampur sendiri minuman arak tersebut, menciptakan berbagai rasa yang menarik bagi pelanggan. Mendapatkan respons yang yang positif, warungnya pun semakin ramai dan ia pun mendapatkan bantuan dari beberapa rekan bisnisnya. Warung arak yang dimiliki Made berhasil mencapai kesuksesan dan bertahan selama 6 tahun, menjadi salah satu tempat favorit anak muda. Sayangnya pandemi Covid-19 pada tahun yang sama menyebabkan bisnisnya mengalami stagnasi yang signifikan. Seperti banyak pengusaha lainnya, Made harus mencari solusi kreatif untuk mengatasi dampak pandemi dan menjaga keberlangsungan ekonominya.

Pada pertengahan tahun 2019, Made mulai mengejar hobinya dalam menciptakan furnitur hasil karya sendiri. Meskpun pada saat itu, ia tidak melihat peluang yang signifikan, ia tetap berani mencoba. “Hidup itu ibarat judi, di mana keberanian untuk mencoba adalah kunci utama. Meskipun ada kemungkinan kegagalan, namun dari kegagalan tersebut kita bisa belajar dan tumbuh,” ucap pria kelahiran tahun 1994 tersebut. Made kemudian menerima pesanan pertamanya, yaitu sebuah meja rias, berlanjut hingga menerima proyek dari para artis ibukota, salah satunya interior rumah dari Jessica Iskandar di Berawa, Badung. Pada proyek-proyek awal, ia melakukan hanya bersama dengan karyawan yang sebelumnya bekerja di warung araknya.

Setelah kendala demi kendala teratasi, seperti mencari tenaga kerja yang sesuai, dengan semangat dan kerja kerasnya dan tim, bisnis “Bagus Jaya Interior” terus berkembang dan menghadirkan produk furnitur berkualitas dengan jaminan akan kualitas kerapihan produknya. “Jika hasilnya tidak memuaskan, kami bersedia mengulang pengerjaannya,” tegasnya.

Berjalannya waktu, bahkan pada masa pandemi Covid-19, Made menerima pesanan terbesarnya di masa krisis tersebut dari Desa Saba, Gianyar, untuk mengisi kantor di lantai III. Tak lupa, hasil karyanya ia tampilkan di katalog akun media sosial Instagram : @bagus_jaya_interior dan mendirikan workshop yang lebih memadai daripada sebelumnya.

Kini, Made telah menemukan cinta dan kesenangan dalam bisnisnya. Kesuksesan ini tak lepas dari dukungan keluarga, istri dan tiga putranya. Banyak yang tak menyangka, ia yang sebelumnya dipandang sebagai anak muda yang tak memiliki masa depan karena tak lulus kuliah, kini dengan bangganya, ia bisa merekrut pekerja dari masyarakat sekitarnya. “Harapannya bisnis ini bisa terus berkelanjutan dan membantu lebih banyak masyarakat lagi,” ucapnya tulus.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!