Meniti Karier dari Sopir hingga menjadi Pemilik Sewa Mobil Pilihan Artis

Dari balik setir mobil L300 yang pernah dikemudikan oleh ayahnya, I Gede Bayu Eka Saputra mengencangkan sabuk pengamannya dengan tekad kuat. Ia merasa terinspirasi untuk mengubah nasib dan tidak terpaku pada profesi yang sama. Dengan semangat juang, Bayu memulai perjalanan menggapai mimpinya sebagai seorang bisnis di bidang transportasi. Tak hanya itu, ia sangat bersyukur bertemu dengan orang-orang baik di luar sana yang dengan begitu tulus memberikan bantuan. Dalam hal ini, ia tak mau mencoreng kepercayaan tersebut, meski hanya secuil.

Tamat STM, Bayu merantau ke Denpasar, ia bekerja di beberapa perusahaan yang mempekerjakannya sebagai sopir. Ya, hanya skill tersebut yang ia miliki saat itu. Namun, yang paling meninggalkan kesan di hatinya, saat ia bekerja sebagai sopir outsourcing di Bank BCA. Di sana ia belajar mengenai SOP (Standar Operasional Prosedur) dan berkenalan dengan salah satu pimpinan Bank BCA di Jakarta, Lolo Panggabean. Beliau memotivasi agar dirinya tak terjebak dalam zona nyaman, ia harus mulai mengembangkan diri dengan mengelola bisnis sendiri. Memikirkan masukan dari beliau, ia ambil kesempatan dengan membeli mobil bekas.

Perjalanan pria kelahiran Denpasar 31 Mei 1994 ini, berlanjut dengan sebagai sopir independen yang meng-handle wisatawan dan mulai memperkenalkannya pada bahasa Inggris. Meskipun sempat grogi karena keterbatasan bahasa, ia teringat dengan pesan Bapak Lolo, “Bila kamu tidak bisa, kapan kamu bisa? Semuanya harus dimulai dari diri sendiri”. Singkat cerita, Bayu memberanikan diri membuka usaha “Sri Darma Trans” meski belum memiliki armada saat itu, jadi ia masih menyewa armada milik temannya. Berjalannya waktu, barulah ia memiliki satu armada bertipe Honda Brio, meskipun masih plat putih, tapi sudah ada yang menyewa, ucapnya tersenyum.

Relasi Bayu semakin luas, ketika ia mengenal seorang makelar dari Jakarta yang memperkenalkannya pada artis ibukota, Uya Kuya. Artis tersebut baru saja menjadi korban penipuan oleh seseorang yang mengaku sebagai pemilik vila dan bisnis sewa mobil. Tanpa ragu, Bayu kemudian mengambil alih posisi tersebut dan dengan penuh tanggung jawab meng-handle Uya Kuya selama selama seminggu di Bali. Selama menjalankan proyek, sang artis merasa sangat terbantu dan menitipkan mobil Alphard sebagai hadiah atas kerja kerasnya. Hal ini membuat Bayu merasa bangga dan percaya diri karena ia bisa membangun kepercayaan kepada para relasinya.

Sri Darma Trans kini menjadi langganan para artis dan masyarakat luas dengan reputasi yang terus meningkat. Dengan 18 unit armada yang beragam seperti Alphard dan Fortuner, bisnis ini juga dipercaya meng-handle event-event penting. Berlandaskan sikap profesional dan perhatian dalam menjaga kebersihan serta kenyamanan armada, Bayu optimis dan yakin bahwa bisnisnya akan terus maju dan berkembang meski masih sebagai pendatang baru. Ia pun tidak pernah melupakan akar dan asal-usulnya sebagai sopir, dan itulah yang membuatnya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi setiap pelanggan. Dengan semangat juang dan dedikasi, Bayu siap menghadapi setiap tantangan dan terus memperluas sayap bisnis Sri Darma Trans ke masa depan yang cerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!