Berawal dari Hobi, Rebut Peluang Bisnis di Dunia Kecantikan
Dapat tampil cantik dan menawan merupakan dambaan setiap manusia di dunia. Berawal dari sekedar hobi pergi ke salon, Krysna Safitri menangkap peluang bisnis di dunia kecantikan yang pada saat situasi kondisi dirinya tengah berusaha untuk mendapat penghasilan tambahan demi menyambung hidup di masa sulit. QD Beauty Salon yang dibangun dengan konsep unik dan estetik, tetap mengutamakan kualitas pelayanan serta keramah-tamahan yang membuat suasana salon seperti berada di rumah sendiri. Dengan menciptakan suasana keakraban mampu membentuk ikatan kuat dengan para pelanggan, membuat QD Beauty Salon menjadi salah satu tempat paling digemari saat ini. Hal ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi para wanita di Bali.
Fitri, demikian ia akrab dipanggil dalam keseharian dibesarkan dalam suasana pedesaan yang masih banyak ditemui perkebunan dan persawahan. Orang tuanya bekerja sebagai petani. Kebiasaan sehari-hari anak pertama dari dua bersaudara ini selain membantu orang tuanya di sawah, ia juga membantu kakek dan neneknya dalam mengurus rumah tangga salah satunya mencuci baju di kali. Tidak hanya menjadi petani, ayahnya juga membuka bengkel las dan kanopi di dekat rumahnya sebagai penambah penghasilan keluarga. Setiap pagi Fitri ke sekolah dengan berjalan kaki terkadang menaiki sepeda gayung. Di samping belajar, bermain sembari mencari capung bersama teman-temannya menjadi keseruan tersendiri yang menghiasi kenangan Fitri di masa kecil. Ketika ditanya soal cita-cita, dengan lugas Fitri menjawab bahwa dirinya tertarik untuk menjadi perawat, padahal tidak ada satupun di keluarganya menjadi perawat di masa itu. Kehidupan masa sekolah mulai mengalami perubahan dari SD yang masih diwarnai dengan banyak waktu luang untuk bermain, ketika menginjak SMP, Fitri mulai disibukkan dengan berbagai kegiatan les. Orang tua mulai memperketat pengawasan terhadap Fitri dan cukup tegas soal waktu kepada dirinya. Hal itu berlangsung sampai Fitri duduk di bangku SMA. Jurusan IPA menjadi pilihan yang tepat bagi Fitri yang masih berkeinginan untuk menjadi perawat saat itu walaupun belum pasti soal jati diri seperti apa yang ia mau. Momen indah di masa SMA menjadi begitu berarti ketika pertemuan dengan calon suami dimulai pada fase ini dan mereka memutuskan untuk berpacaran.
Selepasnya lulus SMA, Fitri melanjutkan pendidikan dengan mengambil kuliah Diploma 1 Pramugari di salah satu kampus penerbangan. Bahkan Fitri berkesempatan magang di bandara. Kesempatan bekerja di bandara harus dilepas karena berkeinginan untuk membantu usaha calon suaminya yang mana pada saat itu tengah menggarap bisnis toko baju sejak tahun 2014. Seiring perjalanan, Fitri memutuskan untuk menikah dalam keadaan ekonomi keduanya bagi Fitri masih belum seberapa. Sehingga untuk kehidupan sehari-hari masih ditanggung oleh mertuanya. Setelah lahir buah hati, kondisi ekonomi mulai mengalami peningkatan. Fitri begitu meyakini bahwa kehadiran anaknya menjadi sumber rezeki bagi keluarga. Bisnis toko baju pria yang dijalankan Fitri bersama suaminya, berawal dari satu toko yang didirikan di daerah Tabanan, dengan harga terjangkau menyasar target market kelas menengah ke bawah terutama anak-anak remaja.
Tantangan demi tantangan pun dihadapi Fitri dan suami, mulai dari ketatnya persaingan harga dan Fitri memilih untuk memasok produk baju dari Bali dan luar Bali. Dengan pendapatan yang selalu meningkat kian harinya, Fitri berhasil mendirikan toko kedua di daerah Singaraja berdasarkan hasil polling yang ia lakukan di media sosial dan demi memperluas target market. Toko baju ketiga pun menyusul setelahnya dan berdiri di daerah Seririt. Ketiga toko baju pria pun berjalan secara bersamaan dan kian hari makin dikenal masyarakat khususnya anak muda. Menjadi seorang pebisnis, istri, dan ibu secara bersamaan, tentu bukan hal yang mudah bagi Fitri. Bahkan, dengan sedikit modal yang ada, Fitri mulai mendirikan bisnis toko baju yang menyediakan pakaian khusus perempuan. Hingga suatu ketika, kondisi ekonomi yang setiap harinya selalu mengalami peningkatan tersebut harus pasrah menerima datangnya masa pandemi. Situasi yang semakin mencekik di mana toko baju yang dulunya ramai pada waktu itu sepi akan pengunjung, Fitri harus pasrah menutup toko baju perempuan miliknya. Demi menyambung hidup dan menambah penghasilan, tercetus keinginan Fitri untuk membuka salon, kemudian berdirilah QD Beauty Salon.
Tiga bulan sebelum membuka salon, Fitri mengikuti kursus kecantikan dan mempelajari berbagai macam jenis perawatan salon dari atas sampai ujung kaki. Keahlian yang didapat setelah 6 bulan kursus akhirnya mulai diaplikasikan setelah berhasil mendirikan salon yang dikemas dalam nuansa unik, estetik, dan kekinian bersama dua orang karyawan yang sebelumnya sudah dilatih untuk bekerja di salon. Memilih untuk merebut peluang dengan mendirikan salon kecantikan berdasarkan kesukaan, Fitri pergi ke salon di sela kesibukannya mengurus bisnis pada waktu itu. Jumlah karyawan menjadi kendala utama selain adanya persaingan harga antar salon kecantikan. Namun, selama menjalankan salon, Fitri lebih menitikberatkan pada kualitas tentang bagaimana mampu memberikan pelayanan terbaik yang berujung pada kepuasan pelanggan.
Meski diakuinya dalam setiap perawatan mematok harga lumayan, namun hasil yang diperoleh setara dengan harga yang ditawarkan, sehingga pelanggan terus menggunakan jasanya yang sudah terbukti dengan hasilnya. Fitri menuturkan rata-rata pelanggannya berasal dari kelas menengah ke atas dan sebelum melakukan perawatan mengedukasi soal jenis perawatan yang akan diambil wajib ia lakukan dengan harapan pelanggan memahami seperti apa jenis perawatan yang akan diambil dan menghindari adanya komplain di kemudian hari serta garansi selama 3 bulan. Bukan hanya sekadar memberikan pelayanan kepada pelanggan, Fitri juga membangun hubungan dengan para karyawannya, serta memberikan arahan dan edukasi seputar bagaimana menjalankan salon dengan baik itu dari segi melakukan perawatan dan cara memperlakukan pelanggan. Fitri mengapresiasi loyalitas karyawannya selama bekerja di bawah arahannya yang sudah bersedia bekerja sama secara tim dengan sangat baik.
QD Beauty Salon begitu dikenal dengan karakteristik terletak pada jenis perawatan yang up to date dengan perkembangan zaman. Peningkatan kualitas pelayanan terus diberlakukan serta harga yang dipasang pun masih sama sesuai dengan jenis produk yang digunakan. Perawatan yang ditawarkan selain salon kecantikan, di QD Beauty Salon juga menyajikan perawatan spa, nail, eyelashes atau pemasangan bulu mata, dan facial wajah. Tingginya persaingan harga dengan salon kecantikan lain diluar sana tidak sedikitpun membuatnya gentar. Melainkan membuat Fitri semakin gencar melakukan strategi pemasaran melalui media sosial, sehingga QD Beauty Salon semakin dikenal. Fitri berupaya untuk selalu memberikan yang terbaik kepada setiap pelanggannya melalui dari kualitas produk yang ditawarkan, jenis perawatan hingga membangun budaya kerja yang sehat antar karyawan, sehingga bisnis dapat berjalan secara maksimal. Dedikasinya terhadap bisnis yang dikelola mulai dari toko baju hingga salon kecantikan, sampai saat ini tidak perlu diragukan lagi. Dirinya patut dijadikan contoh terutama bagi para wanita diluar sana yang berkeinginan untuk terjun menjadi seorang pebisnis dan berani untuk meraih peluang dan mulai mendirikan bisnis sendiri demi meraih kesuksesan besar.