Upaya Pelestarian Budaya Bali melalui Kreasi Busana Kain Endek
Menjalani hidup di tengah berkembang pesatnya dunia modern saat ini, menuntut manusia untuk terus berinovasi. Beragam cara dapat dilakukan untuk melakukan terobosan demi mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Selain menjalani hidup sebagai pekerja, mengembangkan passion menjadi salah satu pilihan couplepreneur Teddy Darmawanta dan Dwi Suarini. Darmawanta House of Endek lahir di tengah pesatnya dunia modern dengan mengangkat kain endek sebagai bahan dasar fashion, di mana kain endek merupakan bagian dari budaya Bali.
Menjalani hidup sebagai pekerja dan pelaku bisnis tentu bukan hal yang mudah. Membagi waktu antara bekerja, berbisnis dan keluarga terus diupayakan pasangan ini agar keseimbangan hidup tetap terjaga. Sebagai pegawai Bank Indonesia, Teddy mengungkapkan bahwa membagi waktu adalah hal yang paling penting. Bersama Dwi Suarini yang saat ini bekerja di PLN, jalinan kerja sama antara keduanya semakin erat oleh adanya rasa syukur serta keyakinan bahwa apapun dapat dilakukan asalkan mau berusaha. Terlahir dari dua latar belakang keluarga yang berbeda, tidak menjadi halangan bagi keduanya untuk menyatukan visi dan misi agar Darmawanta House of Endek dapat berjalan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju. Terlahir sebagai anak bungsu tidak menjadikan Dwi Suarini menjadi anak yang manja.
Didikan kemandirian telah ditanamkan sejak kecil oleh ayah yang bekerja di BUMN dan ibu seorang guru yang menjadikan kepribadian tangguh dalam Dwi Suarini kala itu. Baginya, berbisnis bukan hal yang baru. Berbeda dengan Teddy yang baru mengenal dunia bisnis sejak SMP. Pertemuan keduanya pada ajang Teruna Teruni Denpasar menjadi awal baru dalam hidup mereka untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Keinginan untuk menjalankan usaha Darmawanta House of Endek berawal dari passion Dwi Suarini, di mana dulunya ia sempat berkecimpung di dunia modeling. Dunia fashion yang sempat membesarkan namanya dulu mendorong Dwi Suarini untuk mengikuti kursus fashion design selama masa pandemi, demi meningkatkan kualitas diri khususnya di bidang fashion.
Memilih rumah sebagai tempat pertama untuk membuka Darmawanta karena dinilai dapat memberikan kenyamanan bagi customer, Dwi Suarini pun menyadari bahwa waktu bersama anak-anak pun berkurang semenjak mereka berdua melakoni dua pekerjaan sekaligus, maka dari itu Teddy ingin bagaimana bisa menjalankan keduanya tanpa mengurangi waktu bersama keluarga. Seiring perkembangan Darmawanta House of Endek, kepercayaan customer kepada Darmawanta semakin berkembang. Di bantu oleh para penjahit serta para supplier turut mendorong perkembangan usaha. Berbagai kendala dapat diatasi dengan baik, yang mana hal tersebut menjadi pelajaran berharga bagi keduanya untuk menjalankan usaha agar lebih berhati-hati.
Darmawanta House of Endek menjadi pilihan bagi masyarakat khususnya generasi muda untk mendapatkan tampilan klasik dan berkelas. Dedikasi dan perjuangan Teddy bersama Dwi Suarini menjadi inspirasi khususnya masyarakat Bali untuk tetap optimis dan terus berinovasi seiringi perkembangan zaman. Melalui Darmawanta House of Endek dapat mendorong pengembangan seni dan budaya khususnya kain endek sebagai warisan budaya yang patut dilestarikan.