UNIVERSITAS WARMADEWA
SIAP MENJADI PUSAT PENDIDIKAN BERKOMPETITIF SECARA GLOBAL
Sejak berdiri di tahun 1984, tepatnya pada tanggal 17 September, Universitas Warmadewa telah mengalami banyak perubahan yang menuju arah positif. Baik dari segi sarana prasarana maupun kualitas SDM di dalamnya, semua komponen pendidikan itu pelan namun pasti mengalami peningkatan yang signifikan. Rektor Universitas Warmadewa, Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK. menargetkan kampus yang dipimpinnya akan mencapai visi Universitas yang telah ditetapkan yaitu “menjadi pusat pendidikan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang bermutu, berintegritas, berwawasan lingkungan kepariwisataan, dan kompetitif secara global pada tahun 2034”.
Dalam perkembangannya, Universitas Warmadewa telah memiliki 7 fakultas dan 1 program pasca sarjana dengan total keseluruhan program study sebanyak 20 prodi. Sebagai seorang rektor, Dewa Putu Widjana tengah berusaha meningkatkan setiap komponen pendidikan yang ada demi mencetak lulusan-lulusan bermutu tinggi. “Di dalam institusi pendidikan, komponen pendidikan yang paling penting tentu terletak pada kualitas para dosen,” tutur Dewa Putu Widjana. Menyadari hal ini, ia pun sangat concern dalam peningkatan kualitas para pendidik ini. Anggaran pun disediakan untuk mendanai pendidikan dan penelitian para dosen. Setiap tahunnya, mantan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa ini menyediakan anggaran untuk mempersiapkan sekurang-kurangnya 10 kandidat untuk meraih gelar dokto (Strata 3).
Dari sebanyak 330 dosen tetap, sekitar 45 dosen yang telah menyandang gelar doktor. Sedangkan yang tengah menempuh program S3 sekitar 47 orang. Diprediksi pada tahun 2018 nanti akan ada 92 dosen bergelar doktor di Universitas Warmadewa. Sehingga secara presentase jumlah dosen bergelar doktor sekitar 30%. Dengan peningkatan SDM ini dapat proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik. Sementara 100% dosen telah berpendidikan S2.
Tidak hanya meningkatkan kualitas internal universitas, Dewa Putu Widjana juga telah meningkatkan kerjasama dengan beberapa lembaga. Melalui penandatangan kontrak MoU dengan beberapa institusi pendidikan baik di dalam maupun luar negeri, Dewa Putu Widjana berharap agar semua kerjasama ini dapat membantu pencapaian visi Universitas Warmadewa yakni menjadi pusat pendidikan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang bermutu, berintegritas, berwawasan lingkungan kepariwisataan, dan kompetitif secara global pada tahun 2034.
Wakil Rektor I Universitas Warmadewa, Ir. I Nyoman Kaca, M.Si, menjelaskan perguruan tinggi swasta terbesar di Bali ini menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kurikulum ini mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNK) yang merupakan suatu tolak ukur untuk menakar mutu lulusan Universitas. KKNK yang tersurat di suatu Perpres no 8, menyatarakan lulusan sarjana universitas di Indonesia dengan universitas di negara-negara lain. Universitas Warmadewa sudah mengimplementasikan kurikulum ini sejak tahun 2015 lalu.
Sedangkan tolak ukur kualitas pendidikan di Universitas Warmadewa mengacu pada 4 aspek. Pertama adalah sumber input, yaitu pada saat seleksi masuk bagi mahasiswa baru hanya menerima calon mahasiswa yang memenuhi standar passing grade yang telah ditetapkan. Kedua, pada proses pembelajaran yang lebih mengutamakan proses diskusi, tugas, pengamatan oleh dosen, dan kehadiran. Ketiga adalah Output atau lulusan. Warmadewa hanya melepas mahasiswa mereka dalam yudisium maupun wisuda yang hanya memenuhi standar IPK di atas 2,7. Penilaian mutu lulusan Warmadewa selain menggunakan standar umum yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Warmadewa juga memiliki standar khusus. Harapan ke depan agar lulusan Warmadewa selain memiliki skill kompetensi keilmuan (interpersonal skill) juga dibekali dengan kompetensi sosial dan emosional (intrapersonal skill). Terakhir dari segi Outcome yaitu jumah para lulusan yang diterima di dunia kerja.
Proses pembelajaran menggunakan sistem pembelajaran dua arah dimana mengusung konsep student centre learning atau pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa. Artinya pada saat proses pembelajaran berlangsung, tidak lagi mengandalkan pemaparan dari dosen semata. Mahasiswa diharapkan mampu secara mandiri memperkaya materi pembelajaran dari sumber-sumber lainnya baik itu dari kepustakaan maupun dari sumber online. Untuk mendukung konsep pembelajaran ini maka pihak Universitas telah meningkatkan fasilitasi perpustakaan. Bahkan yang teranyar adalah penambahan fasilitas e-library berupa jurnal-jurnal online. Sementara untuk mengevaluasi hasil pembelajaran, dosen di setiap mata kuliah wajib menetapkan indikator capaian untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa telah menguasai materi yang telah diberikan.
Tidak hanya soal peningkatan kualitas SDM, Universitas Warmadewa juga terus menerus bersolek dengan penambahan maupun pemugaran gedung-gedung perkuliahan. Wakil Rektor II, Ni Putu Pertamawati, SE.MM mengatakan demi meningkatkan kenyamanan dosen, mahasiswa, maupun pegawai area parkir pun mendapat sentuhan penataan sehingga kini memiliki daya tampung yang lebih besar dan lebih rapi. Tidak hanya penampilan fisik dari luar saja, penambahan fasilitas di setiap ruang kelas juga dilakukan seperti dengan adanya LCD dan proyektor serta AC. Sedangkan ruang laboratorium untuk mendukung kegiatan penilitian mahasiswa juga telah memiliki peralatan yang lengkap.
Wakil Rektor III, Dr. Ir. I Wayan Parwata, MT menuturkan, selain menuntun mahasiswa untuk aktif dalam pembelajaran di kelas, di kampus ini juga mendorong mahasiswa untuk aktif di bidang penelitian dan juga pengabdian masyarakat. Berbagai program di luar suasana belajar di kelas pun disiapkan yang dapat diikuti oleh mahasiswa. Selain itu ada juga kegiatan-kegiatan yang dapat menampung bakat dan minat mahasiswa. Seperti kegiatan olahraga, komunitas ilmiah, dan program peningkatan kemampuan berbahasa Inggris. Khusus yang disebutkan terakhir ini bertujuan untuk mendukung para calon lulusan agar siap bersaing di skala gobal. Ada juga club Marching Band Universitas Udayana yang telah bergaung hingga ke tingkat nasional serta sempat meraih gelar juara pada kejuaraan Marching Band di Jember.