Tumbuh di Lingkungan Pengusaha Kini Berjaya sebagai Distributor Besi dan Baja
Sejak kecil ikut terlibat membantu ekonomi keluarga lewat usaha berdagang, mendorong sosok bernama I Nyoman Subawa untuk serius menekuni bidang kewirausahaan. Kini namanya melambung berkat keberhasilannya membangun beberapa lini bisnis, mulai dari usaha kuliner, akomodasi, spa dan distributor besi. Melalui prinsip kejujuran dan integritas melayani konsumen ia pun mampu mempertahankan eksistensi usaha di tengah ketatnya kompetisi bisnis serupa.
Tak sedikit orang yang merasa nyaman pada pencapaian yang diraih, akhirnya stagnan dan tak mau mengeksplorasi kemampuan diri lebih jauh lagi. Padahal hidup terus berdinamika dan siap meninggalkan mereka yang tak siap beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Bagi mereka yang berani keluar dari zona nyaman kehidupan, selalu siap menyambut tantangan dalam setiap perubahan akan menjadi pemenang.
Tokoh pengusaha berikut merupakan individu yang tak pernah mau terjebak dalam zona nyaman. Ia bernama I Nyoman Subawa, seorang perintis usaha Distributor Besi dan Baja Toko Sumber Jaya Waja. Dirinya mendirikan usaha ini di kala telah berhasil memajukan karirnya di industri pariwisata. Intuisi bisnis yang dimiliki memotivasinya untuk membangun suatu usaha yang tak berkaitan langsung dengan kegiatan pariwiasata. Bagaikan menyimpan telur di beberapa keranjang, ia membangun aset di berbagai lini. Diharapkan dengan metode ini dapat menopang ekonomi di kala bisnisnya yang lain di bidang horeka tak berjalan maksimal.
Sumber Jaya Waja merupakan perusahaan penyedia bahan-bahan konstruksi terbuat dari besi dan baja. Seperti Holo, Pipa, Plat Eser, Bordes, Baja WF, H-Beam, Atap Spandek, Alderon, dan Stainless. Nyoman Subawa melirik usaha ini lantaran melihat prospek yang sangat menjanjikan. Konstruksi menggunakan besi dan baja semakin diminati, sebab besi maupun baja memiliki beberapa kelebihan dari material lainnya, contohnya kayu. Keunggulan menggunakan konstruksi berbahan besi dan baja yaitu kokoh dan awet. Selain itu perawatannya tidak begitu sulit.
Penggunaan besi sebagai material konstruksi ternyata juga memunculkan dampak positif pada lingkungan hidup. Dalam proyek konstruksi besi dan baja sangat minim dalam pemanfaatan kayu yang ketersediaannya terbatas. Semakin sedikit pohon kayu yang ditebang untuk dipergunakan membangun bangunan, diharapkan dapat melindungi kelestarian hutan yang merupakan paru-paru dunia.
Melihat berbagai macam dampak positif dari penggunaan besi, tak mengherankan jika semakin banyak yang melirik material ini. Hal ini menyebabkan permintaan besi kian meningkat. Seperti halnya sifat besi yang kuat dan kokoh, begitu pula semangat juang Nyoman Subawa merintis usaha hingga berhasil memenuhi permintaan dari seluruh Bali. Tak hanya menyediakan berbagai macam besi dan baja, Nyoman Subawa juga menjual ornamen, cat besi dan peralatan untuk pengerjaan besi atau pengelasan.
Pria yang mengaku memiliki ketertarikan pada proses pengelasan besi dan baja ini tidak hanya memasok keperluan proyek konstruksi kepada para kontraktor di Bali. Ia juga mendistribusikan produk-produknya ke beberapa bengkel las. Dirinya mengatakan siap bekerja sama dengan para pelaku usaha bengkel las lainnya dan tentunya menawarkan benefit yang menarik.
Berwirausaha Sejak Dini
Darah pengusaha mengalir dalam diri Nyoman Subawa, diturunkan langsung dari kedua orang tuanya. Ayah dan ibu Nyoman Subawa merupakan wirausahawan, ada yang menggeluti usaha penjualan ayam ada pula yang menggarap peluang usaha kuliner. Sebagai anak ketiga, sedari kecil Nyoman Subawa kerap diajak tatkala ayahnya atau ibunya melakukan kegiatan usaha. Terkadang ia ikut ayahnya berkeliling mencari ayam menggunakan sepeda. Ada kalanya ia ikut ibunya berjualan ketupat di arena sabung ayam maupun saat pementasan seni di desanya.
Lambat laun Nyoman Subawa semakin tertarik mempraktikan langsung ilmu berniaga yang ia dapatkan lewat pengalaman membantu orang tua. Ia memutuskan ikut berjualan, namun yang ia jajakan berupa es. Panganan yang disukai oleh semua kalangan ini ia patok seharga Rp 5,- per buah. Ternyata cukup laris, membuatnya semakin semangat berjualan di sela-sela waktu luang sepulang sekolah. Di lain waktu ia mencoba menawarkan jasa memperbaiki sepeda dengan upah seikhlasnya.
Orang tua Nyoman Subawa pun mendukung putra mereka untuk bisa mandiri menghasilkan pundi-pundi rezeki. Nyoman pun menyadari didikan orang tua yang tak pernah membuatnya menjadi anak manja sangatlah bermanfaat ketika ia beranjak dewasa. Lulusan Jurusan Peternakan, Universitas Warmadewa ini sempat berkarier sebagai tour guide freelance. Meski terbatas dalam kemampuan berbahasa asing, dia tetap berani menawarkan jasanya pada tamu mancanegara. Penghasilan sebagai tour guide terbilang cukup besar bahkan dapat dijadikan sebagai modal membangun usaha.
Bisa dikatakan bahwa Nyoman Subawa sangat menyukai tantangan dalam mencoba peluang usaha baru. Berbekal ilmu di bidang peternakan, ia pernah membuka usaha ternak babi maupun ayam. Juga pernah mencicipi peluang bisnis pakan ternak. Walaupun menemui kegagalan, ia tak pernah merasa kapok melakoni usaha. Justru ia semakin terpacu mencoba memulai usaha kembali dari nol.
Di atas lahan milik orang tuanya di Jl. Pantai Batu Bolong, Canggu, Nyoman Subawa membangun akomodasi berupa homestay dan spa. Kemudian diikuti dengan membuka Oka bakery dan Cafe yang dikelola oleh istri tercinta di lokasi yang sama. Sementara Oka Homestay saat ini telah dipercayakan kepada putra kedua untuk pengelolaannya.
Sebagai seorang pengusaha, Nyoman Subawa telah berkontribusi langsung dalam memajukan ekonomi daerah dengan cara membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Di luar itu, ia juga terus berupaya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sosial di sekitarnya dengan rutin berbagi baik melalui organisasi di masyarakat maupun individu lainnya.
Nyoman Subawa berharap langkahnya terjun ke dunia wirausaha dapat menginspirasi generasi muda untuk mengikuti jejaknya. Dimulai dari lingkungan terdekat yaitu putra tercinta yang sudah diarahkan untuk menjadi pengusaha. Semakin banyak warga masyarakat yang terpanggil menekuni.