Tumbuh Besar Lewat Alunan Musik Gamelan Bangkitkan Keinginan untuk Melestarikan Budaya Bali
Tumbuh besar dengan alunan musik gamelan, merupakan awal mula kisah masa kecil yang tak terlupakan. Di mana pada masa itu, satu hal yang tak pernah Gede Swandiyasa lewatkan adalah masa saat ia mulai tertarik ada alat musik tradisional yang kini menjadi takdirnya untuk meneruskan tradisi turun-temurun khususnya masyarakat Bali dalam hal seni musik. Gamelan merupakan bagian dari khazanah budaya Bali yang luhur dan patut dijaga kualitasnya. Selain meneruskan usaha orang tua sebagai pengerajin gamelan tradisional Bali, Gede Swandiyasa kini berhasil mengharumkan nama usaha keluarga yang sudah terjamin kualitasnya.
Mengelola usaha dari generasi tentu saja harus melewati beragam proses khususnya dalam hal pemikiran serta tujuan. Dalam hal ini, Gede Swandiyasa dituntut untuk mampu memberikan arahan serta memacunya untuk belajar lewat lintas generasi yang tentunya inovasi demi inovasi akan selalu berbeda setiap tahunnya. Anak ketiga dari lima bersaudara ini tetap optimis menjalankan usahanya dengan mata dan pikiran terbuka dengan adanya perubahan diluar sana. Hal ini yang membuat usahanya kini kembali menggeliat meskipun sempat dihantam pandemi oleh karena etos kerja serta semangat belajar dari Gede Swandiyasa untuk tetap berkiprah di dunia seni gamelan tradisional Bali. Lewat didikan orang tua yang mengajarkan tentang arti kemandirian, Gede Swandiyasa hingga kini masih terus menjaga semangat serta kebiasaan sejak masa kecil yaitu selain menimba ilmu di sekolah, Gede Swandiyasa juga membantu kedua orang tua di ladang. Di sela-sela kesibukan itulah ajaran orang tua tentang alat musik gamelan Bali mulai diturunkan. Meskipun sibuk belajar dan membantu orang tua, Gede Swandiyasa melewati masa kanak-kanak yang indah, di mana bagi Gede Swandiyasa hal ini merupakan bagian dari keseimbangan hidup. Hal ini berlangsung hingga Gede Swandiyasa duduk di bangku SMA dan berhenti mengenyam pendidikan oleh karena terkendala biaya.
Meskipun begitu, Gede Swandiyasa sempat mencoba peruntungan melamar pekerjaan sebagai Angkatan Laut namun terhalang restu kedua orang tua yang teramat sangat menyayanginya dan memintanya untuk meneruskan usaha orang tua dan berkecimpung di dunia alat musik gamelan tradisional Bali yang telah dirintis sejak lama. Tanpa ada rasa kecewa sedikitpun, Gede Swandiyasa menerima permintaan itu dengan tulus dan benih keinginan serta keyakinan untuk meneruskan usaha keluarga mulai mengakar kuat hingga menjadi tujuan utama yakitu melestarikan seni dan budaya Bali lewat seni musik gamelan.
Saat ini, kesibukan Gede Swandiyasa adalah mengajarkan kepada sang putra sebagai penerus dirinya kelak untuk mengurus usaha keluarga ini. Sempat menghabiskan waktu untuk mencari nafkah dengan bekerja di kapal pesiar, pada tahun 2013 akhirnya sang putra memutuskan untuk terjun ke dunia alat musik gamelan tradisional Bali dan membantu Gede Swandiyasa untuk mengelola usahanya. Alasan tersebut dikemukakan sang putra oleh keputusannya untuk mundur dari dunia pariwisata terkendala masalah kesehatan yang mengharuskannya untuk beristirahat di Bali. Hal tersebut merupakan gerbang pembuka bagi sang putra serta menumbuhkan keinginan untuk meneruskan usaha keluarga serta melestarikan budaya Bali khususnya pada seni alat musik gamelan.