Top Indonesia Holidays Memberi Warna Baru Dunia Pariwisata
Top Indonesia Holiday didirikan oleh Sugeng Suprianto sejak tahun 2009, yang beralamat di Jalan By Pass Ngurah Rai, Tuban-Kuta. Menawarkan wisata bahari, adventures dan berbagai pilihan perjalanan ekspedisi ke seluruh Indonesia.
Sebelum Sugeng Suprianto membuka bisnis tour & travelnya, ia bersama istri, Yayuk Priatian bekerja di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang yang sama, dimana sebagian besar menghandle tamu-tamu yang berasal dari benua Eropa dan Amerika. Di tahun 2000, ruang lingkup bisnis travel berbeda dengan bisnis travel saat ini. Dulu para tamu dapat mengunjungi dua objek wisata yang berbeda dengan menaiki bus wisata tanpa ikut serta beraktivitas. Tapi sekarang, keadaannya sudah jauh berbeda. Atas alasan tersebut Sugeng dan istri, memiliki ide untuk mendirikan perusahaan tour & travel.
Sugeng Suprianto berprinsip, bahwa menciptakan sesuatu yang berbeda akan lebih mudah menarik perhatian wistawan. Tentu harus dibarengi dengan usaha yang keras untuk menjelajahi destinasi-destinasi wisata yang authentic, yang mulai menjadi pilihan favorit wisatawan, seperti Desa Keliki, Sidemen, Sibetan dan masih banyak lagi desa dengan kebudayaannya yang menarik. Tidak hanya mengajak wisatawan untuk berlibur tapi juga ikut berinteraksi dengan masyarakat lokal dengan melakukan aktivitas tradisional di desa atau menginap di rumah-rumah penduduk. Sehingga Top Indonesia Holiday pun ikut meningkatkan perekonomian masyarakat desa setempat. Selain itu juga menawarkan product adventure seperti: Bersepeda gunung menelusuri alam, Mendaki Gunung dan berlayar menejelajahi pulau – pulau di Indonesia.
Memiliki gaya bisnis yang berbeda telah dilancarkan Sugeng Suprianto sejak bulan November, sembilan tahun yang lalu, dengan memfasilitasi transportasi yang mampu menembus segala medan baik di darat maupun laut. Dan kini siapa yang menyangka gaya bisnis tersebut menjadi sebuah trend dalam dunia pariwisata. Terlepas dari kesuksesannya Sugeng
Suprianto lahir dari ibu yang bekerja sebagai pedagang di pasar, sedangkan sang ayah seorang petani. Di usia sembilan tahun, ayahnya meninggal dunia, meninggalkan sebuah tanggung jawab besar untuk membantu sang ibu memenuhi kebutuhan keluarga. Ia membantu ibu bekerja di pasar sambil bersekolah di Sekolah Teknik Menengad jurusan listrik.
Tidak ingin ilmunya hanya sampai disana, pria kelahiran Banyuwangi 13 November 1968 ini kemudian mengikuti kursus perhotelan dan Bahasa Inggris atas saran sang ibu. Setelah mengikuti kursus, Sugeng kemudian merantau ke Bali pada tahun 1988 dan tinggal bersama saudara hanya beberapa bulan sebelum bisa hidup mandiri. Sugeng Suprianto awalnya bekerja sebagai driver, namun ia kemudian berusaha keras mengadu nasib hingga diterima bekerja di sebuah hotel bintang 3 di Seminyak pada tahun 1989-1999. Di tahun 1990-1992 ia kemudian bekerja di Hotel Bali Cliff dan terakhir ia diterima di Hotel Four Season sejak tahun 1992-1995 Sebagai Village Chief.
Di hotel ini Sugeng merasakan begitu banyak ilmu dan pengalaman yang ia dapatkan, terutama saat ia hidup sejak tahun 1995- 2001 di Jakarta bergabung dengan management Four Season untuk membuka sebuah akomodasi penginapan.
Kembali lagi ke Bali, ia tidak lagi bekerja di hotel, namun masih dalam sektor pariwisata yakni Bali Hai Cruise, sebuah perusahaan operator pariwisata bahari. Dua tahun kemudian ia bertemu seorang berwarga negara Belanda dan di rekrut sebagai General Manager di Asian Trails Indonesia selama 3 tahun. Kemudian Sugeng dapat tawaran kerja sebagai General Manager di PT ICS Indonesia sejak tahun 2005-2009.
Berdasarkan bekal pengalaman-pengalaman yang telah Sugeng miliki, ia kemudian memberanikan dirinya untuk membuka perusahaan sendiri dengan warna yang berbeda, di usiannya yang ke-41 tahun. Terlebih ia teringat nasihat sang ibu untuk tidak hanya menyukseskan diri sendiri, tapi juga turut menciptakan lapangan kerja dan menjadi seorang pengusaha. Berkat doa seorang ibu dan usaha Sugeng yang tak mengenal kata berhenti untuk terus belajar, di tahun 2014 ia berhasil memberangkatkan sang ibu untuk naik haji.Top Indonesia Holidays tidak hanya memiliki konsep menjelajahi wisata-wisata di seluruh Indonesia dengan cara yang berbeda. Tapi juga dalam proses perekrutan karyawannya yang sebagian besar adalah generasi muda yang baru saja menyelesaikan kuliah. Sugeng sendiri pun menekankan tengah menyelesaikan sebuah program yang akan membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dengan teknologi yang lebih mudah.Di akhir wawancara Sugeng menambahkan, tantangan menjadi seorang pengusaha adalah untuk terus berpikir kreatif, tidak menutup diri dari perkembangan jaman dan memahami cara berpikir generasi milenial, niscaya seorang pengusaha akan semakin Berjaya mengembangkan kerajaan bisnisnya.