Tinggalkan ‘Teori Klasik PNS’, Suami Istri Memilih Berbisnis Laundry yang Tak Lekang oleh Waktu

I Wayan Budiarta, penggagas dari usaha jasa cuci mencuci dan setrika “Kucek Laundry”, sempat mencoba mendomestikasi jiwa ukir, agar seperti ayahnya yang di mana hasil karyanya sudah tembus di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Namun sepertinya bakat seperti itu, memang hanya orangorang terpilih yang mampu menguasainya. Segera sadar akan kemampuannya, pria asal Gianyar ini, beralih menjadi wirausaha seperti ibunya. Ternyata memang benar adanya, jiwa dagang lebih menurun kepadanya, dengan merintis bisnis laundry bersama istri, Ibu Dian.

Basic pendidikan Budiarta dan Ibu Dian sebelumnya ada di pariwisata, kemudian Budiarta memodifikasi kemampuannya dengan mengikuti pendaftaran tenaga Pegawai Negeri Sipil, teori klasik masyarakat yang masih dianggap paling safety untuk menunjang status ekonomi di hari tua. Namun, seiring kesaksiannya melihat mobilitas masyarakat yang semakin kompleks, didukungi teknologi yang semakin maju, di sanalah insting Budiarta muncul, untuk mulai berwirausaha.

Pria kelahiran 3 Juli 1979 ini, paham betul tak bisa sepenuhnya menggantungkan finansial keluarga, dengan pencapaiannya hanya sebagai PNS. Ia dan istri mulai berbisnis laundry rumahan, dengan menyediakan jasa cuci dan setrika yang masih seadanya. Berjalan mengikuti alur prosesnya, tentu sudah manusiawi, Budiarta dan istri menginginkan usahanya lebih berkembang lagi. Perlahan, mereka menambah mesin laundry satu persatu hingga kini berkapasitas enam mesin cuci dan tujuh mesin pengering.

Diungkapkan Budiarta, ia sempat tak tertarik untuk berbisnis laundry, karena memikirkan hasil yang tak seberapa, ditambah lingkup pekerjaan yang lumayan payah. Setelah dipertimbangkan kembali, terlebih mengingat konteks ini menjadi kebutuhan masyarakat, akhirnya menemukan kesepakatan bersama dengan istri untuk mengontrak lokasi. Agar menjadi usaha yang lebih menjanjikan, di samping melayani skala rumah tangga, “Kucek Laundry”, nama usaha yang berlokasi di Jl. Selukat No. 77, Keramas, Gianyar tersebut pun cukup percaya diri dengan mulai menerima klien dari hotel-hotel.

Salah satu rekan Budiarta dan Dian yang bekerja di ranah pariwisata, mengatakan pada mereka bahwa bisnis laundry ini tidak akan ada matinya. Kendati suatu saat bisnis laundry kehilangan customer, pasti akan datang customer lain. karena satu usaha laundry pasti memiliki volume masingmasing dalam menerima klien. Karena alasan tersebut, Budiarta dan Dian pun optimis usaha ini akan eksis terus, dengan prasyarat “Kucek Laundry” memberikan jaminan kualitas terbaik dan harga yang memuaskan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!