Tidur yang Cukup Berperan Penting bagi Kekebalan Tubuh
Kurang tidur membuat kita merasa lemas, tidak bersemangat, dan lebih mudah terserang penyakit. Hal itu terjadi karena tubuh kita tidak sempat mengembalikan tenaga dan sistem imun tidak sempat memperbaiki diri.
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology-Regulatory, Integrative and Comparative Physiology, menjelaskan bagaimana sistem kekebalan tubuh memperbaiki diri sendiri saat tidur.
Peneliti menemukan bahwa beberapa subset sel T berkurang dari aliran darah saat tidur di mana resiko infeksi rendah. Sel T adalah jenis sel darah putih dan merupakan dasar sistem kekebalan tubuh manusia.
Sel T ada dalam aliran darah dan siap menyerang virus dan patogen lain yang menyerang tubuh. Bahkan selama fase istirahat yang nyenyak, tubuh mampu melepaskan sel T, hormon pertumbuhan, dan mengembalikan epinefrin ke sirkulasi untuk melawan patogen saat dibutuhkan.
Dalam riset ini para peneliti melakukan percobaan untuk mengetahui bagaimana kekurangan tidur mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Terdapat 14 relawan yang terdiri pria muda dengan usia rata-rata 25 berpartisipasi dalam dua kali studi 24 jam (dari jam 8 malam sampai sampai jam 8 malam lagi).
Dalam percobaan itu, relawan diperbolehkan tidur antara pukul 11 malam hingga pukul 7 pagi. Sementara sisanya, para pria diminta tidak tidur selama 24 jam.
Sampel darah diambil dari masing-masing relawan dengan interval yang bervariasi (90 menit sampai tiga jam) sepanjang periode 24 jam. Di antara kelompok yang tidur, semua subset sel T yang terukur berkurang dalam waktu tiga jam setelah tertidur. Namun, jumlah sel T tetap tinggi pada subjek yang tidak diizinkan tidur.
Sementara penelitian menunjukkan bahwa sel T meninggalkan aliran darah. Ke mana mereka pergi adalah sebuah misteri.
“Ini adalah pertanyaan yang belum terpecahkan mengenai di mana sel-sel didistribusikan kembali saat tidur karena kita tidak dapat mengikuti rute migrasi mereka pada manusia yang sehat. Ada beberapa petunjuk dari penelitian sebelumnya bahwa sel-sel ini menumpuk di kelenjar getah bening saat tidur,” tulis para peneliti.
Penurunan cepat sel T yang beredar saat tidur, kata peneliti Luciana Besedovsky, menunjukkan bahwa bahkan satu malam tanpa tidur mempengaruhi sistem kekebalan.