The Pawhigh Diperuntukkan bagi Mereka yang Menganggap Hewan adalah Bagian dari Keluarga

Selain hobi sejak masa kecil memelihara hewan, Ditta Triwidianti yang bekerja di perusahaan energi multinasional, diberikan fleksibilitas untuk bekerja di luar kantor (remote work), bahkan sembari liburan ke daerah dan negara lain yang biasa disebut digital nomad. Ia pun memiliki keluwesan untuk memperhatikan lingkungan sekitar, yang juga tak jauh-jauh dari hewan. Khususnya di Indonesia, kesejateraan hewan peliharaan apalagi hewan-hewan liar masih sangat kurang. Kondisi ini membuatnya sebagai pecinta hewan terenyuh dan tak bisa tinggal diam menyaksikan realita tersebut.

Meski sudah berada di zona nyaman, bekerja di perusahaan besar dengan segala fasilitas, gaji, dan tunjangan masa tua nyatanya tak membuat seseorang menemukan kebahagiaan, terutama berurusan dengan hati. Hal itulah yang dikejar Ditta, wanita kelahiran Jakarta, 7 Januari 1983 tersebut. Ia meninggalkan penatnya ibukota dan masifnya pekerjaan dengan berlibur sekaligus bermeditasi di Bali. Genap sebulan, rasanya belum cukup baginya untuk meninggalkan pulau Dewata. Ia tertarik untuk tinggal lebih lama, bahkan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Lulusan Universitas Indonesia jurusan Sastra Perancis ini pun berkoordinasi dengan perusahaan tentang keinginannya dan sejak tahun 2014 sampai saat ini, Ditta menetap di Bali bahkan menemukan peluang bisnisnya.

Anjing dan kucing adalah hewan yang sangat disukai dengan tingkah mereka yang lucu-lucu, terlebih mereka tergolong hewan yang jinak sehingga cocok dijadikan teman bermain hingga menjaga rumah. Namun sedikit yang memiliki kesadaran, bahwa komitmen untuk membeli atau memelihara anjing dan kucing harus berjangka panjang. Hak-hak mereka sebagai hewan peliharaan harus terpenuhi seperti makan, kesehatan, kebersihan, rutin ajak jalan-jalan dan sebagainya. Kebutuhan-kebutuhan krusial seperti ini oleh para pemiliknya kadang terabaikan, bahkan tak mempedulikan karena mereka hanya hewan peliharaan.

Padahal membeli hewan sama halnya menambah anggota baru dalam keluarga. Kebutuhan mereka tak berbeda jauh dengan manusia, bisa jadi lebih sensitif sehingga membutuhkan biaya yang tidak murah. Hal seperti itu calon pemilik hewan, entah dengan membeli atau mengadopsi wajib mengetahuinya agar semakin sedikit adanya hewan terlantar di jalan karena ulah pemiliknya sendiri yang tak bisa merawat dengan telaten. Edukasi tersebutlah yang menjadi bagian pengaplikasian bisnisnya yang bernama “The Pawhigh” yang beralamat di Ruko Canggu Corner 150C, Jl. Pantai Berawa, Tibubeneng, Canggu, Kuta Utara, Badung dan juga ada di Ubud.

Hewan adalah Keluarga

Di Bali sendiri, hampir setiap rumah memiliki hewan peliharaan khususnya anjing. Berdasarkan keyakinan Hindu Bali pun, ada hari baik yang dikhususkan untuk mengadakan semacam upacara selamatan terhadap hewan peliharaan atau ternak masing-masing yang disebut Tumpek Kandang. Peran penting lainnya bagi masyarakat Bali ialah sebagai penyeimbang antara niskala dan sekala.

Ditta senang dengan kepedulian masyarakat Bali yang mau berbagi rezeki mereka dengan memelihara anjing 1-3 ekor setiap rumah. Hanya saja, masih ada yang cuek dengan perawatan kesehatan seperti steril, dan bila ada anjing betina yang melahirkan, anakanak anjing itu kadang dibuang karena dianggap merepotkan. Padahal, sudah dikenal sebagai hewan setia dengan tuannya sampai di ujung usia mereka, sangat menyedihkan bila ditelantarkan begitu saja.

Dengan bertaburannya petshop di mana-mana, diharapkan menambah kesadaran para owner untuk memberikan yang terbaik kepada hewan peliharaan mereka. Seperti yang ditawarkan di The Pawhigh yang awalnya masih berupa online shop tahun 2017 dengan penjualan aksesori hewan, kini sudah memiliki brand “Pawdeli” dan memproduksi sendiri makanan dan snack untuk anjing dan kucing. Produk tersebut pun sudah terjual ke seluruh Indonesia, melalui marketplace Shopee dan Tokopedia, maupun berkunjung ke tokonya langsung di Jabodetabek, Bandung dan Surabaya.

Perbedaan lain The Pawhigh dengan petshop lain ialah Ditta membiarkan lima ekor anjing jinaknya berinteraksi langsung dengan pengunjung yang datang, mereka pun sangat terhibur dan memiliki antusiasme tersendiri untuk mengunjungi petshop tak hanya sekali dua kali. Konsep toko pun berbeda dengan toko kebanyakan, toko ini dikhususkan bagi mereka yang menganggap peliharaan mereka sebagai bagian dari keluarga, ia pun tidak menyediakan kandang, melainkan tempat tidur hewan yang berbahan memory foam. Ditta menganggap hewan yang sehat berhak akan kebebasannya. Apalagi anjing, mereka adalah satwa sosial yang suka berinteraksi dengan hewan lain dan manusia. Bila dirantai dan dikandang terus menerus, akan menjadi agresif bahkan menderita psikologis yang serius.

Selain di Canggu yang didirikan Desember 2019, ada 2 cabang lain yaitu Pawhigh Too di Sanur dan Pawhigh Tree di Ubud. Hanya saja, yang terlengkap memang dikhususkan ada di Canggu. Untuk target pasar, harga produk makanan khususnya bervariasi, ada yang menengah ke atas dan ke bawah. Hal itu ia terapkan demi pendekatan natural holistik (Holistic Natural Approach), dalam pelayanan dan produk, Ditta pun berharap Pawdeli bisa menjadi produsen makanan “Let food be thy medicine”, tak hanya enak di lidah hewan, terlebih kandungan di dalamnya, mampu memanjakan pencernaan, memberikan tampilan, tumbuh dan kembang hewan peliharaan yang sehat. Bagaimana pun hewan juga makhluk ciptaan Tuhan, berhak untuk mendapatkan kualitas hidup terbaik dari manusia, yang lebih dianugerahi akal dan pikiran. Jadi bila kita sudah memutuskan untuk memelihara hewan, sudah tanggung jawab kita memberikan yang terbaik dan melindungi mereka dari lingkungan sekitar, demi kesejahteraan hewan itu sendiri dan keseimbangan semesta ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!