Tantangan Kompleks dari Peternak Milenial
Ada banyak faktor yang menentukan sebuah manajemen dalam usaha menjadi poin penting dalam perkembangan dan kemajuan usaha. Tak terkecuali usaha peternakan ayam UD Putra Dewi yang berlokasi di Jl. Raya Babahan Senganan, Penebel, Tabanan. Dalam mengawali usaha ini dari nol, orangtua dari I Made Suputra Dana, I Wayan Sadya (ayah) dan Ni Nyoman Sumartini (ibu) sebagai pemilik, telah menghadapi berbagai tantangan yang cukup kompleks. Dimulai dari permodalan, wabah atau penyakit, fluktuasi harga ayam dan persaingan antar peternak.
Dari berjumlah ratusan, kini mencapai 10.000 ekor ayam yang sukses dikembangkan UD Putra Dewi. Kisahnya berawal, di tahun 1990 an usaha peternakan ini merupakan usaha yang sangat menjanjikan pada masa itu. Masyarakat yang ingin membeli telur, dapat langsung datang ke UD Putra Dewi, sang pemilik tidak perlu repot-repot untuk mendistribusikan telur-telur dagangannya tersebut. Belum lagi di saat hari raya, penjualan telur mengalami peningkatan.
Dari berupa tanah kosong, kemudian mengumpulkan modal dari hasil penjualan telur dan dana dari bank, usaha peternakan ayam kian mengalami perkembangan. Di samping kebutuhan rumah tangga dan khususnya pendidikan anak-anak yang harus terpenuhi, ayah dari I Made Suputra Dana, I Wayan Sadya mengusahakan agar semuanya dapat berjalan secara berdampingan.
Meski telah dirintis dari nol, dan membawa pertumbuhan taraf ekonomi keluarga yang signifikan, bukan berarti ayah Made Suputra Dana menginginkan anak-anaknya untuk terus meneruskan usaha keluarga. Justru ayahnya memberikan kebebasan padanya untuk memilih jalan usaha apa yang akan digeluti. Yang terpenting adalah pendidikan yang dikenyam oleh putra-putrinya harus lebih tinggi daripada orangtuanya.
Setelah menamatkan kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Warmadewa, Made Suputra berharap dapat bekerja sebagai pegawai bank, namun di sisi lain ia memilikirkan belum ada yang meneruskan usaha orangtua. Ia pun akhirnya memutuskan untuk melanjutkan usaha orangtua, meski ia sudah diterima bekerja di sebuah bank.
Meski sebelumnya sempat ikut membantu orangtua dalam usaha mereka, Made Suputra belum mengetahuinya secara spesifik bagaimana menjalankan usaha tersebut. Terlebih ia menambahkan, pada masa ini untuk usaha peternakan jauh lebih menantang dan tidak sesederhana di masa orangtua, misalnya pada saat pemberian pakan ayam saat ini, tidak sama dengan pakan yang diberikan pada masa pengembangan usaha oleh orangtuanya. Seiring dengan bertumbuhnya usaha peternakan, persaingan untuk mendapatkan pakan yang dengan bahan baku berkualitas pun menjadi rebutan, tidak seimbang dengan ketersediaan bahan baku itu sendiri.
Setelah setahun diberi kepercayaan memegang usaha tersebut, Made Suputra Dana melebarkan sayap penjualan dengan melakukan pengiriman ke tempat-tempat lain sesuai dengan jadwal yang telah ia tentukan, guna menambah pelanggan. Ia pun mempekerjakan lima orang karyawan untuk mempermudah pengerjaan pekerjaan lainnya, sedangkan ia fokus untuk melakukan pemasaran, ini yang menjadi pembeda cara Made Suputra dan ayahnya dalam mengelola UD Putra Dewi.
Di masa pandemi saat ini, menjadi tantangan baru bagi pria kelahiran 1994 ini untuk menjaga usaha agar tetap berjalan. Masyarakat pun tidak sedikit kehilangan pekerjaan, kemudian beralih sebagai penjual telur yang memanfaatkan kendaraan untuk berjualan. Usaha ini dipilih karena telur sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dan memiliki ketahanan hingga sebulan, namun dikembalikan lagi pada keadaan iklim setempat dan kondisi kandang dari peternakan itu sendiri.
Tidak sedikit para pekerja yang beralih profesi menjadi penjual telur tersebut datang ke UD Putra Dewi, namun dalam kondisi ini diungkapkan oleh Made Suputra lebih mendahului permintaan para pelanggan karena memikirkan hubungan efek jangka panjangnya. Bila persediaan telur masih ada, barulah kemudian diperjualkan kepada masyarakat yang mencoba peruntungannya di masa-masa pandemi.
Bagi masyarakat yang ingin memulai usaha peternakan ayam, dibutuhkan modal kurang lebih 150 juta untuk kandang dan ayam. Selain modal materi, seseorang harus fokus, jujur dan disiplin dalam menjaga kesehatan ayam ternak, seperti pemberian pakan, obat-obatan dan vaksin. Karena menjaga kesehatan ayam juga sangat penting dan membuat ayam dapat berkembang lebih baik, tidak mudah sakit dan pertumbuhan ayam akan semakin bagus.