Surga Yang Tersembunyi

Surga yang Tersembunyi, itulah kalimat yang sering muncul dari benak para pengunjung saat menginjakkan kakinya di Sagitarius Homestay yang berada di kawasan wisata Ubud yang eksotis. Bangunan yang dibangun dengan nuansa arsitektur khas Bali bersanding dengan keramahan yang hangat, adalah bentuk kearifan lokal yang perlu untuk dipertahankan.

Kawasan wisata Ubud yang lekat dengan kultur budaya peninggalan nenek moyang perlu untuk dilestarikan adalah salah satu keinginan besar dari seorang pria yang telah ikut mengembangkan sebuah hunian Homestay peninggalan orangtuanya di kawasan tersebut yang diberi nama Sagitarius Homestay.

Keberadaan Sagitarius Homestay yang dikembangkannya adalah wujud untuk mempertahankan dan mengembangkan pariwisata di Ubud. Sebagai putra daerah Ubud, disela kesibukannya ia merasa berkewajiban untuk meluangkan sedikit waktunya berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata dan adat di desa di mana ia dilahirkan.

Sagitarius Homestay yang dibangun oleh kedua orangtuanya dengan kerja keras ini, adalah wadah baginya untuk mempertahankan warisan budaya Ubud. Kearifan lokal Ubud yang memberikan kenyamanan siap membius para wisatawan seantero dunia. Bukan saja wisatawan dari dalam negeri tetapi juga luar negeri, sebut saja negara-negara di Eropa, Kanada, Australia adalah negara – negara yang sering singgah di Homestay miliknya. Homestay yang terdiri dari 20 kamar ini memang memberikan kenyamanan bagi mereka. Sambutan penuh senyuman ramI ah seperti layaknya keluarga, akan kita jumpai disini. Tidak itu saja, sebagai wujud terima kasihnya akan semesta ini, setiap hari suci keagamaan kita akan melihat kegiatan puja bhakti di Homestay ini.

Dengan segala kesibukannya seorang Pria dari 14 orang bersaudara ini, selalu mengingat pesan yang disampaikan oleh orangtuanya untuk terus menjaga kerukunan antar keluarga, dan bersikap mengalah demi suatu kemenangan. Dia beserta keluarga besarnya memang dibesarkan oleh orangtuanya dengan kerja keras, mereka merasa hanya punya hati, hanya punya semangat, yaitu semangat untuk bekerja keras dan berdoa dalam meraih keberhasilan.

Tak lupa pria paruh baya inipun mengingatkan bagi generasi muda saat ini bahwa, harta peninggalan orangtua bukanlah hal yang harus selalu dibanggakan, tetapi lebih daripada itu, peninggalan orangtua dengan restu mereka adalah bentuk tanggung jawab bagi kita semua untuk bisa menjaga, melestarikan, dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang lebih bermakna di masa depan. Warisan orangtua seperti halnya kultur budaya, diantara segala bentuk kreatifitas dan usaha yang kita lakukan harus tetap kita jaga, kita pertahankan dan kita lestarikan demi generasi mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!