Sulit Diterima Sebagai Karyawan, Justru Sukses Membangun Perusahaan

Berangkat dari orangtua yang tidak menamatkan pendidikan di bangku sekolah dasar. I Made Agus Mahardika berhasil menata hidupnya menuju kesuksesan dibidang yang ia tekuni. Namun meski lulus dengan hasil cumlaude, tidak semudah itu untuk ia kemudian mendapatkan pekerjaan. Karena kejadian itu, ia mengambil pelajaran bahwa jalan hidupnya memang bukan untuk bekerja pada sebuah perusahaan, melainkan membangun perusahaannya sendiri.

Memfavoritkan mata pelajaran matematika, memutuskan Gus Chikung panggilan akrabnya, untuk mengambil mata kuliah teknik elektro. Setelah lulus dari Universitas Udayana, hanya dalam tiga tahun empat bulan dengan IPK 3.51, ia kemudian mencari pekerjaan. Namun tidak semudah yang dibayangkan, perusahaan-perusahaan yang ia lamar, salah satunya PT Telkomsel dan BUMN lainnya, tidak meloloskannya sebagai karyawan. Tidak seperti rekan-rekan semasa kuliahnya yang dengan nilai akademis berada di bawahnya, justru diterima dengan mudah di perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia dengan penghasilan yang lebih tinggi, dibandingkan dengannya yang hanya mendapatkan 750 ribu rupiah.

Terbersit dalam pikiran Gus Chikung, bahwa letak keberuntungannya tidak dengan berkarier di perusahaan lain, namun dengan membangun perusahaan sendiri. Ia tidak lantas membangun perusahaan begitu saja, Gus Chikung mengungkapkan dalam berkarier dibidang yang ditekuninya, ia harus mempelajari dan menerapkannya kembali seluk beluk ilmu yang dirinya miliki dari nol, mulai dari bekerja sebagai pengawas proyek, chief engineer hingga sebagai tukang gambar demi mencapai posisi puncak.

Gus Chikung harus merangkak selama delapan tahun, hingga akhirnya ia bisa membangun perusahaan PT Nata Jaya Elektro, sebagai perusahaan pelaksana jasa konstruksi MEP dan Telekomunikasi, dengan latar belakang pendidikan dibidang teknik. Serta memiliki pengalaman kerja cukup menjamin kemampuan dan keahlian perusahaan dalam menangani pelayanan konstruksi MEP (Mechanical, Electrical & Plumbing), Telekomunikasi, Pembangunan Tower, Fiber Optik dan proyek lainnya. Karena permintaan perencanaan dan konstruksi yang semakin ramai, ia kemudian membentuk beberapa divisi dan bahkan ia juga berpartisipasi dalam beberapa perusahaan di mana ia bertindak sebagai komisaris di Duta Engineering Bali & KSM tetapi ia lebih memilih fokus pada perusahaan PT Nata Jaya Elektro.

PT Nata Jaya Elektro melayani jasa meliputi konstruksi mechanical, electrical & plumbing (hotel, restoran, bar, vila, spa, dll), pemasangan perangkat telekomunikasi Telkomsel, Indosat & XL, Instalasi listrik (panel, cos, amf & ats, lvmdb), instalasi pemipaan air kotor, air panas, air bersih, air hujan, instalasi AC (air conditioner), instalasi elektronika, pembangunan tower telekomunikasi, pembangunan jaringan Fiber Optik, instalasi genset & penangkal petir. PT Nata Jaya Elektro yang berlokasi di kantor pusat Jalan Gatot Subroto I No. 65, Denpasar dan workshop Jalan Bedahulu No. 60 Denpasar Utara.

Satu tahun sebelum pandemi Covid-19, Gus Chikung telah berpikir untuk mencari klien di sektor lain. Beruntung idenya tidak meleset, dengan mempekerjakan 18 orang karyawan tetap dan karyawan lepas lebih dari 50 orang, sampai saat ini proyek-proyek masih berjalan, seperti pembangunan jaringan Fiber Optik Telkom Akses, BTS, Iforte dan Berca Hinet yang masih lumayan ramai.

Sebagai orang Bali, menjadi wirausaha merupakan pilihan yang tepat untuk mendapatkan waktu yang lebih fleksibel, apabila kita sudah mampu mempertahankan kestabilan perusahaan. Sama halnya dengan harapannya, agar perusahaannya dapat terus berjalan maju dan berkembang, namun ia tidak mau terlalu berambisi dalam berusaha, Ia meyakini bila sudah menjadi jalannya, pasti akan menjadi rezeki bagi tim di perusahaannya, ucap pria berusia 38 tahun tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!