Sukses Membangun Bisnis di Era New Normal Berkat Jaringan Relasi yang Luas
Ayah yang bekerja sebagai PNS dan ibu sebagai ibu rumah tangga, yang menghidupi empat orang anak, bisa dikatakan mencukupi dalam segi ekonomi. Namun bukan berarti, kecukupan tersebut membuat Ni Nyoman Parwati Diah Asnanthi berdiam diri saja. Masa kecilnya ia isi juga dengan bekerja, membantu nenek yang memiliki usaha lumayan menghasilkan, sehingga mampu memberinya sekedar uang jajan tambahan saat itu.
Kemandirian agar memperoleh uang jajan, karena penghasilan ayah yang lebih mengutamakan pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari, sudah menjadi kebiasaan dalam lingkungan keluarga Diah Asnanthi. Bukan tidak mungkin, ia pun menempuh hal yang sama sejak kelas V SD, apalagi kondisi ayahnya yang mulai menurun dan memiliki riwayat penyakit.
Di bangku kelas III SMP, setelah perjuangan ayahnya dalam melawan penyakitnya dan ibu yang harus meminjam dana ke sana ke mari demi perawatan, agar ayahnya segera sembuh. Diah Asnanthi harus mengikhlaskan kepergian ayahnya karena penyakit diabetes yang diderita. Kehidupan Diah Asnanthi dan keluarga pun harus tetap berlanjut, dengan berusaha beradaptasi menjalani hidup tanpa ayah sebagai penopang nafkah keluarga. Lambat laun, ia dan keluarga pun menyadari kenyataan, bahwa tak bisa hanya mengandalkan ‘warisan’ pensiunan pekerjaan ayahnya. Beruntung di tengah keluarga, ada dua orang kakaknya yang sudah berbekal pendidikan sarjana, sudah mampu membiayai kebutuhan sehari-hari ia dan keluarga.
Sebelum menyelesaikan pendidikan diploma, Diah Asnanthi sudah mulai bekerja sebagai daily worker di hotel Grand Hyatt dan Ramayana Bali Hotel. Disela kesibukan di hotel, ia juga melanjutkan kuliah English Bussiness Management di Salah satu kampus di Denpasar. Pilihannya untuk bekerja pada ranah tersebut, apalagi kalau bukan karena pengalamannya melihat latar belakang ayahnya sebagai PNS yang tak mencukupi dalam membiayai anak yang berjumlah di atas dua orang. Ayahnya pun memberinya dukungan, karena berkaca dari kerabatnya yang bekerja di dunia pariwisata, kemudian mampu membuka bisnis sendiri.
Totally, Diah Asnanthi bekerja di perhotelan selama 22 tahun dengan posisi terakhir EAM, namun karena kondisi pandemi, memaksanya untuk memikirkan bisnis apa yang akan ia kerjakan selanjutnya, agar penghasilannya dapat terus dialokasikan ke kebutuhan selanjutnya. Setelah sempat melakukan perbincangan dengan asistennya, ia pun disarankan untuk membuka sebuah salon dan spa. Karena dari hobi Diah Asnanthi, ibu dan tiga saudari perempuannya yang juga menyukai aktivitas yang erat hubungannya perawatan wanita tersebut.
Di tengah situasi new normal pandemi, Diah Asnanthi nekat membangun bisnisnya pada tanggal 29 September 2020, sebuah salon bernama “Asnanthi Beauty Salon & Day Spa” yang berlokasi di Jl. Pulau Tarakan No.26, Dauh Puri Klod, Denpasar Barat. Dalam rentang waktu kurang dari setahun, berkat networking komunitas perhotelan yang luas dari sang pemilik, salon ini pun sudah mencapai member kurang lebih sebanyak 150 orang.
Networking yang dimiliki Diah Asnanthi di antaranya tergabung dalam beberapa organisasi, seperti Yayasan Bali Matangi yang juga membentuk Koperasi Bali Sejahtera Matangi, Local Manager Community dan Indonesian Food and Beverage Community. Organisasiorganisasi inilah diungkapkan oleh Diah Asnanthi menjadi sebuah jaringan support bagi wirausaha sepertinya yang baru memulai merintis sebuah bisnis, terutama dalam mempromosikan usaha. Ia pun optimis, ke depannya akan membuka cabang berikutnya, seperti tawaran yang baru-baru ini datang dari rekannya untuk membuka Asnanthi Beauty Salon & Day Spa di wilayah Nusa Penida.
Meski wujud fisik ayahnya sudah tidak ada, namun kenangan manis bersama sang ayah tak akan terhapus sampai kapanpun. Salah satunya yang masih melekat dipikirannya, bagaimana ayahnya mengajak ia dan tiga saudarinya secara bergantian untuk datang ke toko emas. Hal ini secara tidak langsung, memberikannya sebuah pelajaran berinvestasi sejak dini. Kegiatan tersebut pun seiring berjalannya waktu, menjadi bagian dari hobinya saat ini. Sekaligus mampu mensupport penuh ibu dan orang-orang tersayang yang masih setia menemaninya dari awal hingga perjalanan kariernya sampai saat ini.