Single Parent, Single Entrepreneur : Nengah Sunadi Memulai Bisnis Properti demi Kemapanan Keluarga
Orang tua Nengah Sunadi, bekerja sebagai petani dan beberapa pekerjaan serabutan lainnya, di daerah Canggu, Bali. Dikenal sebagai pekerja keras dan gigih dalam mengumpulkan penghasilan untuk keluarganya. Mereka memiliki harapan besar untuk melihat anak-anak mereka, salah satunya Nengah Sunadi untuk meraih kesuksesan di pendidikan, khususnya bidang hukum. Nengah yang awalnya belum menemukan minat yang kuat dalam suatu bidang, akhirnya memilih untuk mengikuti saran dan arahan orang tuanya, terutama ayah yang sangat memperjuangkan masa depannya. Ia mulai belajar dengan tekun dan fokus pada jurusan tersebut.
Setelah lulus, orang tua mengharapkan Nengah untuk bergabung di Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), agar berpotensi bekerja di pengadilan atau kejaksaan. Namun setelah lulus, ia memilih langsung menikah, karena saat itu ia tengah mencari sentana (pihak laki-laki masuk ke rumah keluarga perempuan), agar ada yang melanjutkan keturunan keluarga. Suami yang saat itu setuju dengan penawarannya dan keluarga, lantas tak menundanunda melangsungkan pernikahan.
Saat masih bekerja di perusahaan perak, Nengah telah mempersiapkan diri untuk mengelola sebuah properti yang terdiri dari empat kamar sewa. Meskipun pekerjaannya menjanjikan, Nengah harus memikirkan tanggung jawabnya sebagai ibu tunggal, setelah berpisah dengan suami. Oleh karena itu, dengan tekad dan dukungan penuh dari keluarga, ia memutuskan untuk memulai usaha tersebut. Benar saja, saat tak disangka-sangka, perusahaan perak itu mengalami kebangkrutan dan akhirnya ia pun ikut diberhentikan. Namun ia tidak merasa khawatir karena telah memiliki sebuah aset ekonomi yang bernama “Canggu Nadi Guest House”, usaha yang dimilikinya tersebut tidak hanya memberikan penghasilan untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya, tetapi juga membantu perekonomian keluarganya.
Usahanya tidak sia-sia, karena banyak tamu yang memberikan ulasan positif dan merekomendasikan penginapan tersebut kepada teman dan keluarga mereka. Selain itu, keberhasilan Canggu Nadi Guest House juga membantu meningkatkan perekonomian lokal dan memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Nengah berharap dapat terus mengembangkan bisnisnya dan memberikan manfaat yang lebih besar, khususnya masyarakat setempat.
Dampak pandemi Covid-19 terhadap industri, telah merata di seluruh dunia, termasuk dalam penurunan harga sewa properti yang signifikan. Sebagai contoh, harga sewa sebuah properti yang sebelumnya mencapai 7 juta/bulan kini telah turun hingga 2,5 juta/ bulan, yang terjadi pada Canggu Nadi Guest House. Fenomena ini tentu saja tak terduga, bahkan Nengah tidak menyangka betapa jangka panjangnya virus ini akan menggerogoti dunia. Namun, demi mengisi waktu luang dan mengurangi stres di tengah situasi sulit, ia memilih untuk menurunkan harga sewa propertinya. Meski demikian, kemungkinan kenaikan harga sewa properti tersebut tetap terbuka di masa yang akan datang.
Berjalannya waktu, kondisi properti di Bali saat ini mulai membaik dan semakin banyak wisatawan asing yang datang ke Bali untuk menikmati keindahan pulau tersebut. Canggu Nadi Guest House menjadi salah satu properti yang diminati oleh turis asing, terutama dari Rusia. Saat ini, hampir 90% tamu yang menginap di sana berasal dari Rusia. Keberhasilan ini bukan tanpa usaha keras Nengah. Selain fokus pada kualitas pelayanan dan kenyamanan penginapan, Nengah juga berusaha mempromosikan propertinya melalui media sosial dan website. Ia juga bekerja sama dengan agen perjalanan untuk menjangkau lebih banyak calon tamu.