Semakin Terbuka Menerima Saran Kritik demi Lebih Berkelas dalam Melayani Masyarakat
Anak Agung Made Widiasa lahir di Jero Alangkajeng, Denpasar, dari ayah sebagai pemborong bangunan dan ibu yang mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anak. Sebagai anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga, anak kedua dari tiga bersaudara, ini, dididik sebaik mungkin dengan harapan agar menjadi panutan, setelah mulai mengenal yang namanya kehidupan bersosialisasi. Dirasakan oleh dr. Anak Agung Made Widiasa, ia begitu mendapatkan didikan yang keras dan kasih sayang yang melimpah dari ibunya. Perasaannya sendiri pun, tak perlu dipertanyakan lagi, sudah pasti menyayangi sosok yang telah melahirkan, merawat dengan kesabaran yang tak bisa dibandingkan dengan apapun di dunia ini.
Sebelum memilih pendidikan di fakultas kedokteran, dr. Anak Agung Made Widiasa pernah mencoba mengikuti ujian di jurusan teknik industri, seperti yang ditekuni ayahnya. Namun, sepertinya doa ibu memang yang paling mujarab, ia dinyatakan lulus pada Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana pada pilihan kedua yang ia sertakan. Setelah tamat tahun 1997, dr. Anak Agung Made Widiasa kemudian bertugas di Puskesmas Payangan (sekarang Rumah Sakit Payangan), selanjutnya bertugas di fasilitas kesehatan daerah Ubud pada tahun 1999, berlanjut ke RSUP Sanglah, Kota Bima dan terakhir di RSUD Wangaya.
RSUD Wangaya dipilih dr. Anak Agung Made Widiasa sebagai ‘rumah keduanya’ dalam mengabdi kepada masyarakat di bidang kesehatan, sekaligus lokasinya pun lebih dekat dengan kediaman keluarga. Terlebih setelah ia harus kehilangan sosok ibu untuk selamanya pada tahun 2014. Dan yang membuatnya semakin terpukul, karena dirinya yang sebagai dokter, belum sempat memberikan penanganan yang maksimal darinya, di mana saat itu ia masih bertugas di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Maka dari itu, upaya terbaik yang bisa dilakukan saat ini dan ke depannya, dr. Anak Agung Made Widiasa tampil secara profesional dalam seragam profesinya dan juga tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga, seperti pesan almarhum ibu.
Dipercaya sebagai Direktur RSUD Wangaya, dr. Anak Agung Made Widiasa memberikan perbaikan-perbaikan infrastruktur dan meningkatkan fasilitas meliputi kamar rawat inap, program bayi tabung, fisioterapi dan infrastrukur rumah sakit agar lebih efisien lagi dalam beroperasi. Juga akan dilengkapi dengan taman dan kolam, sebagai penetrasi perasaan pasien agar lebih tenang dan kalem dalam menjalani perawatan di RSUD Wangaya, diseimbangkan dengan kegiatan rohani dengan penambahan sarana prasarana persembahyangan. Yang paling kontras perkembangan positif RSUD Wangaya ialah penampakan luar yang sudah tak tertutup penyekat tembok, digantikan dengan tulisan berhuruf kapital berwarna merah dan putih, bertambah asri dengan hiasan taman, mengartikan RSUD Wangaya selalu bersikap terbuka melayani pasien dari berbagai latar belakang. Sebagai rumah sakit rujukan tipe B, RSUD Wangaya menerima perawatan pasien non covid dan yang terjangkit covid dengan fasilitas 167 kamar di dalam bangunan rumah sakit dengan kapasitas kamar dari 210.
Pada gelombang pertama, bulan Januari dan gelombang kedua, Juli-September, kamar untuk pasien Covid terisi penuh yang tak hanya berasal dari latar belakang masyarakat sipil, tapi juga tenaga kesehatan. Di penghujung tahun, dr. Anak Agung Made Widiasa, selaku Direktur dari RSUD Wangaya bisa bernafas lega, karena jumlah pasien positif mengalami penurunan, hingga di angka nol.
RSUD Wangaya sempat dijuluki rumah sakit kuno oleh masyarakat, terutama generasi muda. Mendapat kritikan ini, selama masa jabatan dr. Anak Agung Made Widiasa, ia tak menampik mereka yang muda-muda memiliki ide-ide cemerlang untuk sebuah perubahan, hanya saja masih minim pengalaman. Namun ia juga tak menutup kemungkinan menerima kritikan itu sebagai sebuah pengarahan yang membangun RSUD Wangaya semakin berkelas lagi ke depannya dan besar harapan rumah sakit yang berdiri sejak tahun 1921 ini, menjadi maskot fasilitas kesehatan Kota Denpasar. Tentunya terbayarkan dengan harapan masyarakat dengan peningkatan kualitas dan pelayanan yang prima oleh seluruh staf tenaga kesehatan RSUD Wangaya.