Selalu Bersyukur dan Optimis adalah Kunci untuk Meraih Kesuksesan

Seorang pengusaha adalah sosok yang penuh semangat dan perjuangan, di balik sosoknya yang menjadi otak dari segala alur usahanya, ia juga adalah seorang pejuang cuan yang optimis dalam menjalankan kariernya.

I Gusti Putu Winawan atau yang kerap dipanggil Gus Nawan merupakan pria kelahiran Tabanan dan lahir pada tanggal 29 Oktober 1975. Pria yang penuh optimis ini memiliki Ayah yang bernama I Gusti Made Wira Sedara (Alm) dan juga seorang Ibu bernama I Gusti Ayu Nengah Ari.

Untuk merangkai bisnis agar menjadi sukses merupakan hal yang sangat sulit dilakukan, dibutuhkan kerja keras, semangat dan perjuangan yang penuh untuk memulainya. Tentunya, sebelum memulai bisnis Gus Nawan menjalin hidup dengan cerita pahit dan manis di dalamnya. Gus Nawan memulai masa kecil yang sangat menarik dan tentunya sangat jauh dari yang namanya teknologi, jadi masa kecil dari Gus Nawan berada di Lampung yang pada saat itu ia tidak tahu yang namanya teknologi atau komunikasi seperti sekarang ini dan pendidikannya pun masih dibilang sangat minim pada masa itu.

Semasa menempuh pendidikan, Gus Nawan masih menetap di Lampung, dari SD hingga SMP ia menjalankan pendidikan di sana. Hingga pada masa SMA, ia berkeinginan untuk menempuh pendidikan di Surabaya, keinginannya itu dikarenakan keluguan dan juga rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia luar. Gus Nawan juga didukung oleh bibinya untuk bersekolah di Surabaya sehingga ia tinggal bersama bibinya.

Bersekolah di Surabaya merupakan tantangan tersendiri bagi Gus Nawan, karena lingkungan yang begitu berbeda sehingga dibutuhkan adaptasi untuk menyesuaikan kehidupannya. Singkat cerita seiring waktu berjalan, akhirnya Gus Nawan berhasil menamatkan pendidikan SMAnya di Surabaya. Setelah lulus SMA, Gus Nawan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di STP Nusa Dua Bali dengan jurusan Div Makanan dan Minuman. Hal itu ia lakukan karena ingin mencapai tujuannya yaitu untuk bekerja di kapal pesiar.

Ketertarikannya dibidang tersebut berawal dari ia duduk di depan rumah lalu melihat secarik koran yang ada di jalanan, ia mengambil koran itu dan melihat promosi lowongan pekerjaan kapal pesiar yang bergajikan 60 juta selama setahun. Dari sanalah ketertarikan Gus Nawan untuk bekerja di kapal pesiar, sehingga ia harus menempuh perkuliahan dan kembali lagi ke Bali.

Setelah beberapa semester menempuh masa kuliah, entah rezeki dari mana, Gus Nawan mendapatkan tawaran wawancara untuk bekerja di kapal pesiar, namun pada saat itu hanya dicari 16 terbaik dari 200 peserta yang ditawarkan dan syukurnya atas berkat dan rezeki dari Tuhan, ia mendapatkan pekerjaan di kapal pesiar.

Sebelum berangkat ke kapal pesiar, Gus Nawan sudah membuka usaha warung makan khas tradisional yang sudah mengangkat namanya menjadi pengusaha yang sukses dibidang kuliner. Ide untuk membuka warung makan ini adalah ide dari almarhum ayahnya, yang di mana ia berpesan untuk melakukan kegiatan positif yang dapat membantu orang banyak, sehingga almarhum ayahnya memiliki rencana untuk membuka warung makan khas tradisional Bali yang harganya terjangkau dan masih bisa dibeli oleh masyarakat dengan perekonomian menengah ke bawah.

Dari diskusi dan ide yang diberikan oleh sang ayah, akhirnya terbentuklah Rumah Makan Babi Guling Sembung. Sebelumnya usaha warung makan tradisonal tersebut dijalankan oleh istri dan juga sang Ibu, karena Gus Nawan bekerja di kapal pesiar. Seiring waktu berjalan warung makan tradisional tersebut terus berkembang dan beberapa tahun berlalu Gus Nawan memutuskan untuk menyelesaikan kontraknya di kapal pesiar agar bisa fokus untuk mengembangkan usaha rumah makan tradisionalnya.

Menggeluti bisnis dibidang kuliner membuat Gus Nawan menjadi lebih bergairah dalam menjalani hidupnya. Seiring berkembangnya bisnis yang ia geluti, akhirnya ia membuka cabang untuk memperluas bisnis agar lebih berkembang lagi. Walau perjuangan untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kerja keras dan semangat yang ekstra, Gus Nawan tetap optimis untuk menjalani bisnis yang ia lakoni.

Beberapa tahun menggeluti bisnis rumah makan tradisional, akhirnya Gus Nawan menemukan arti dari kesuksesan, rasa syukur dan jati diri untuk menempuh kehidupan. Ternyata, setelah sekian lama merasakan perjuangan menjalani hidup untuk mencari jati diri, baru sekaranglah ia menemukan arti sesungguhnya dari perjuangan yaitu adalah kesuksesan.

Selain menekuni bisnis, Gus Nawan juga aktif dalam berorganisasi yang di mana organisasi ini bernama Bares Gede yang didirikan oleh Gus Nawan sendiri. Organisasi ini aktif bergerak dibidang kepedulian sosial untuk penyalur bantuan ke masyarakat yang lebih membutuhkan. Setelah setahun berjalan, beberapa sahabat menyampaikan bahwa mereka terinspirasi dengan adanya Bares Gede dan ingin membangun komunitas dengan cakupan yang lebih besar. Karena hal itulah mereka memutuskan untuk membuat Komunitas Satu Hati yang akhirnya berjalan bersama dengan Bares Gede, dan kebetulan Gus Nawan adalah penglingsir di Komunitas Satu Hati dan ketua di Bares Gede. Inilah bentuk kebesaran hati dan kepeduliannya terhadap masyarakat yang membutuhkan. Walau di tengah kesuksesan yang ia nikmati dari usaha rumah makannya, Gus Nawan tidak lupa berbagi kepada sesama dan selalu bersyukur kepada Tuhan atas nikmat yang diberikan.

Gus Nawan juga berpesan kepada generasi muda agar tetap bersemangat dalam menjalani hidup, hindari hal-hal yang negatif, berbakti kepada orang tua dan tentunya selalu berdoa untuk yang terbaik agar ke depannya bisa menjadi generasi yang sukses.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!