Segarnya Keuntungan dari Bisnis Jasa Ekspedisi Berpendingin
Berkat perkembangan teknologi, banyak pekerjaan yang dulunya hampir mustahil dilakukan justru kini sudah menjadi hal yang lumrah dikerjakan. Salah satunya adalah kegiatan mengantarkan makanan atau minuman agar tetap terjaga kualitasnya meskipun menempuh jarak tempuh perjalanan sangat jauh. Aktivitas usaha tersebut kini dimudahkan dengan kehadiran armada truk berpendingin. Melihat adanya kebutuhan armada jenis tersebut dari kalangan pelaku usaha, I Ketut Anom Putra Darsana menangkap peluang yang ada dengan mendirikan usaha jasa ekspedisi berpendingin di bawah bendera PT Lintas Mitra Anugerah Sejati.
Perkembangan sektor usaha makanan dan minuman membawa berkah bagi penyedia jasa pengiriman berpendingin. Usaha yang dapat mendatangkan omzet hingga puluhan juta rupiah ini menargetkan konsumen dari kalangan produsen makanan beku, es krim dan juga pengusaha restoran. Ketut Anom, salah satu pengusaha yang menekuni bisnis jasa ekspedisi berpendingin mengakui bahwa peluang usaha ini muncul dari kebutuhan armada pengangkut produk yang membutuhkan temperatur suhu tertentu.
“Konsumen kami sebagian besar dari pelaku usaha makanan dan minuman. Bahan baku produk ini harus tetap segar, apalagi kalau harus melalui proses pengiriman dengan jarak yang lumayan jauh. Sehingga membutuhkan sarana transportasi yang dilengkapi dengan mesin pendingin”, ujarnya.
Ketut Anom memulai usahanya pada tahun 2012 dengan mengibarkan bendera PT Lintas Mitra Anugerah Sejati. Perusahaan ini tidak hanya menyediakan jasa pengiriman tapi juga menyewakan armada boks pendingin dan juga cold room (ruangan berpendingin). Penyewaan truk berpendingin dapat disesuaikan dengan kebutuhan misal berapa temperatur yang di dalam pendingin, apakah dalam mode pembekuan, pendinginan, atau kering. Lamanya masa sewa juga dapat disesuaikan baik sewa unit harian, bulanan, atau stand by.
PT Lintas Mitra Anugerah Sejati menyediakan solusi kebutuhan armada truk berpendingin dengan menggunakan pendingin berkualitas yang sudah teruji kualitas pendinginannya dan perawatan berkala di dealer resmi.
Jasa transportasi yang disediakan meliputi program GPS Tracker, pengemudi yang sudah terlatih dan berpengalaman untuk handling logistic berpendingin, pencatatan data suhu selama perjalanan, rute dan jadwal.
“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dengan memperbarui teknologi dan mekanisme jasa kami. Salah satunya dalam hal sistem pengamanan yaitu menggunakan segel boks yang berstandart khusus untuk setiap keberangkatan, sehingga menjaga keamanan barang sampai di tujuan”, kata Ketut Anom menjelaskan.
Saat ini PT Lintas Mitra Anugerah Sejati melayani konsumen dengan pengiriman menjangkau kota-kota di Pulau Jawa, Lombok, dan Sumbawa. Demi meningkatkan jangkauan konsumen, Ketut Anom tidak hanya memiliki kantor di Bali yaitu tepatnya di Jl. Raya Sempidi No. 9 Mengwi, Badung, ia juga membuka cabang di Jakarta dan Surabaya. Seiring dengan perkembangan usaha, ia juga terus menambah jumlah armadanya dan sampai sekarang ia telah memiliki sekitar 40 unit truk boks berpendingin.
Modal Kepercayaan
Keberhasilan Ketut Anom dalam mengibarkan bendera usahanya, merupakan buah dari kerja keras serta ketekunan yang presisten. Semangat juang untuk bisa maju dan berkembang merupakan hasil dorongan motivasi untuk dapat membahagiakan keluarga tercinta, termasuk istri dan anak-anaknya. Ia ingin agar para buah hatinya dapat menikmati kehidupan yang lebih dari apa yang sudah ia lalui di masa lalu. Hal itu lantaran saat masih kanak-kanak, kehidupan Ketut Anom sarat dengan perjuangan.
Ketut Anom lahir dan bertumbuh di lingkungan Desa Sading, Badung. Pria kelahiran tahun 1975 ini, sejak kecil harus menerima kenyataan bahwa sang ayah telah pisah/cerai dengan istrinya, yakni ibu Ketut Anom. Praktis, kewajiban sebagai tulang punggung keluarga dan mengasuh Ketut Anom dipikul oleh ibunya. Meski dalam pola asuh ia lebih dekat dengan sang nenek karena cukup jarang berkomunikasi dengan ibunya karena kesibukan bekerja, anak laki-laki satu-satunya di keluarga ini dapat bertumbuh menjadi pribadi yang pengertian dan kuat. Apalagi sejak masa sekolah ia aktif dalam kegiatan Pramuka sehingga banyak pengalaman berharga yang ia dapatkan khususnya dalam melatih pengambilan keputusan dan kemandirian.
Hingga tibalah pada masa lulus SMA, Ketut Anom memutuskan melanjutkan ke Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Lantaran sejak kecil ia sangat tertarik pada bidang mekanik, dimulai pada waktu ia membongkar dan mengamati mainan mobil-mobilan kesayangannya. Saat itu penasaran bagaimana cara mobil bergerak dan apa saja komponen yang ada di dalamnya.
Setelah menamatkan gelar sarjana, Ketut Anom bekerja di sebuah perusahaan penjualan truk sebagai sales. Pekerjaan ini membuka cakrawala pengalamannya tentang teknik pemasaran sekaligus menjadi awal mula menuju gerbang karier sebagai pengusaha. Selama bekerja di perusahaan tersebut ia memperluas relasi pertemanannya sehingga dari modal kepercayaan yang didapat ia berani menawarkan jasa ekspedisi pendingin sejak tahun 2012. Maklum saja untuk modal materi, Ketut Anom mengaku saat itu minim dimilikinya sehingga hanya modal keberanian dan kepercayaan itulah yang ia maksimalkan.
“Sewaktu saya memulai usaha sebenarnya masih berstatus karyawan. Saya memutuskan menjalankan kedua karier bersamaan dengan alasan bahwa saya masih memiliki tanggung jawab sebagai kepala keluarga untuk menjamin kebutuhan istri dan anak-anak”, terangnya.
Namun pada tahun 2015 yaitu tepatnya setelah 13 tahun memberikan loyalitas kepada perusahaan yang pernah menaunginya, Ketut Anom memutuskan mengundurkan diri.
Ia ingin berfokus mengembangkan usahanya. Keputusan itu nyatanya memanglah tepat. Ketut Anom tidak hanya mampu memajukan kehidupan ekonomi pribadinya lewat berwirausaha, melainkan juga berhasil membuka lapangan kerja bagi puluhan karyawannya. Total karyawan yang dimilikinya sekitar 20 orang staff office yang tersebar di tiga kantor cabang. Belum masuk hitungan para pengemudi armada yang jumlahnya mencapai 40 orang.
Selain berupaya menebar manfaat dengan menggerakkan ekonomi di masyarakat, Ketut Anom juga senantiasa memaksimalkan potensi diri untuk berbagi kepada sesamanya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas kepercayaan yang dititipkan oleh Sang Penguasa kehidupan. Ketut Anom pun mengakui bahwa di balik kesuksesannya terdapat untaian doa yang tak terputus dari keluarga dan orang terdekat lainnya sehingga di tengah kesibukannya ia tidak pernah mengabaikan peran baik sebagai ayah maupun suami.
Demikian rangkuman cerita perjuangan yang panjang dari sosok pengusaha yang tak kenal berputus asa. Semoga kisah ini dapat menginspirasi bagi siapa pun yang saat ini baru mau memulai atau tengah berjuang meraih cita-cita dan harapan.