Saya Bahagia ketika Melihat Orang Lain Sembuh

Tidak menjadikan usia sebagai patokan untuk menentukan kesuksesan seseorang, Eddy Wirya Atmaja masih ingin terus berproduktif di masa senja. Setelah puluhan tahun melakoni peran sebagai entrepreneur, kini ia lebih berfokus dalam membantu masyarakat yang ingin meraih kesehatan yang prima. Melalui kemampuan di bidang pengobatan alternatif, ia membuka praktik akupuntur yang berlokasi di Jl. Raya Sukawati, Gianyar.

Tetap tampil energik di usia tak lagi muda sebagai pegiat master akupuntur, Eddy Wirya Atmaja juga mampu menghadirkan pelayanan terapi energi prana kepada para pasiennya. Ternyata strategi pria kelahiran Denpasar dalam menjaga kesehatan tidak jauh berbeda dengan individu lainnya. Satu hal yang menjadi kunci menjaga kesehatan fisik yang prima yaitu menyeimbangkannya dengan merawat kesehatan mental.

Nyatanya melalui kondisi rohani yang terawat, maka kesehatan badaniah juga akan terpengaruh menjadi lebih bugar dan prima. Salah satu upaya dilakukan Eddy Wiria Atmaja untuk merawat kesehatan mental adalah melakukan aktivitas yang mendatangkan sumber kebahagiaan. Di antaranya yang dilakukan adalah menjaga hubungan vertikal dengan Sang Pencipta melalui menyelami kehidupan spiritual. Menjaga keharmonisan hubungan horizontal antarsesama manusia serta menjaga hubungan dengan alam semesta. Di kliniknya, Eddy Wirya Atmaja menerima kunjungan pasien hampir setiap hari. Ternyata peminat terapi kesehatan holistik yang ia hadirkan juga menarik perhatian turis mancanegara. Bahkan bisa dikatakan pasien akupunturnya didominasi oleh warga negara asing, baik yang tengah berplesiran ke Bali atau yang sudah lama menetap sebagai ekspatriat.

Eddy Wirya Atmaja merupakan sosok pebisnis kawakan yang sudah memulai usaha pertamanya sewaktu masih duduk di bangku Sekolah Teknik Menengah (STM). Setelah lulus kemudian mengembangkan usaha toko bangunan dan juga produksi tegel sendiri. Bisnisnya kian berkembang sampai kemunculan peristiwa perang Teluk yang cukuf berdampak signifikan terhadap ekonomi nasional. Setelah itu ia mengalami kegagalan usaha namun bukan berarti ia jera untuk kembali melangkah di dunia bisnis.Tahun 1998 ia mencoba menjual akuarium yang pada waktu itu tengah naik daun. Berawal dari satu pembeli yang tertarik membeli produk sampel yang ia buat lalu berkembang hingga sukses memasarkan secara ekspor. Di era 2000-an ia sudah mampu membuka satu toko lagi di kawasan Sukawati, Gianyar.

Di sela rutinitas sebagai pengusaha, Eddy kerap mengisi waktu dengan membaca. Salah satu buku favoritnya adalah tentang pengobatan alternatif. Dari sana pula ia terus menambah sumber literasinya baik dalam hal kesehatan holistik maupun spiritualisme. Suatu ketika ia tengah berolahraga dengan para koleganya, tibatiba salah satu teman mengalami cidera pada lengan. Eddy yang sudah membekali diri dengan ilmu kesehatan holistik mencoba melakukan perawatan yang ternyata membuat cidera di tangan sang teman sembuh seketika.

Sejak itu tak sedikit teman maupun saudara meminta bantuan saat mengalami gangguan kesehatan. Rupanya banyak yang mengalami kesembuhan setelah ditangani olehnya. Menemukan rasa kebahagiaan dari membantu mewujudkan kesembukan pada orang lain, membuat Eddy konsisten menjalankan praktik pengobatan, terhitung sudah lebih dari 20 tahun lamanya. Anggota Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia ini bahkan tidak mematok tarif bagi masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi rendah. Semua upaya yang dilakukan berdasarkan keinginan tulus supaya lebih banyak orang dapat menjalani kehidupan dengan kondisi kesehatan yang baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!