Sajikan Minuman Berkualitas Premium dengan Jaminan Originalitas Produk

Pernah mengecap pengalaman bekerja di luar negeri, Ida Bagus Alit Narendra pulang ke tanah kelahiran dengan misi mengembangkan usaha keluarga. Memang tak mudah memikul tanggung jawab mempertahankan serta memajukan usaha yang sudah ada. Melalui langkah inovasi serta manajemen yang lebih profesional, ia pun mampu membuktikan kesuksesannya sebagai generasi kedua bisnis minuman yang telah eksis sejak tahun 2006.

Perkembangan pariwisata di Bali membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat Bali. Khususnya bagi pengusaha lokal yang ikut mencicipi manisnya kue pariwisata. Salah satu pengusaha putra daerah Bali, Ida Bagus Alit Narendra, menggeluti usaha di bidang food and beverage. Pria dengan sapaan akrab Gus Alit ini cermat menggarap peluang usaha minuman anggur dan beralkohol serta frozen food dengan menyasar target pasar di industri pariwisata.

Pria lulusan Jurusan Manajemen Tata Hidangan di Sekolah Perhotelan Bali ini menawarkan produk wine dan spirit baik minuman produksi lokal maupun impor. Ia menyediakan minuman dengan jaminan produk original berkualitas premium dari berbagai merk ternama di dunia dengan toko yang berlokasi di daerah Sanur dan kawasan jalan Suli Denpasar. Pembeli tidak hanya dapat melihat-lihat koleksi minuman yang terpajang apik di toko tersebut, melainkan juga dapat mencicipi langsung minuman yang mereka inginkan.

 

Diakui Gus Alit, menggeluti bisnis minuman anggur dan beralkohol tentunya ada tantangan tersendiri. Misalnya saja harus teliti dalam memperhatikan aspek legalitas usaha. Lantaran bisnis tersebut diawasi ketat dan peredaran minuman beralkohol memang dibatasi. Gus Alit menjelaskan pihaknya menjalankan usaha berbadan hukum berbentuk CV yang telah melengkapi aspek legalitas yang diperlukan.

“Berbelanja Spirit & Wine di sini sudah pasti aman, karena kami sudah legal dan bersertifikat resmi di bawah naungan hukum sebagai distributor minuman asli dan premium”, ujar pemilik CV Suli Hartha Mas tersebut.

Peminat produk wine dan spirit CV Suli Hartha Mas tidak hanya datang dari kalangan turis asing dari mancanegara melainkan juga masyarakat lokal. Maklum saja, minuman jenis ini telah awam dikonsumsi sebagai pelengkap suasana santap hidangan maupun menemani keseruan acara pertemuan antar kolega. Minuman ini pun bisa juga dikonsumsi sebagai teman di kala sendiri. Penggemarnya pun datang dari berbagai kalangan, tidak melulu dari golongan ekonomi kelas atas.

Gus Alit juga mendistribusikan produknya ke berbagai hotel maupun restoran yang ada di Pulau Dewata. Permintaan produk minuman ini biasanya semakin meningkat di kala hari libur maupun momentum perayaan di Bali. Hanya saja pada situasi pandemi ini, permintaan semakin menurun disebabkan banyaknya usaha hospitality yang tak lagi beroperasi. Karena itu saat ini Gus Alit makin berfokus menggarap pasar masyarakat lokal dari kalangan individu maupun grup komunitas.

Merintis Usaha

Di balik kisah perjalanan panjang usaha CV Suli Hartha Mas, terdapat campur tangan sosok yang merupakan perintis dari usaha ini. Ia adalah ayah Gus Alit sendiri yang memprakarsai lahirnya CV Suli Hartha Mas sekitar 15 tahun silam. Gus Alit mengisahkan awal mula didirikannya usaha penjualan minuman itu merupakan wujud realisasi cita-cita Sang Ayah yang ingin berdikari mengibarkan bendera usaha milik sendiri. Sebelumnya ayahnya tersebut berkecimpung di dunia pariwisata dengan bekerja sebagai karyawan hotel.

“Suatu ketika ayah saya ditawari peluang sebagai distributor minuman jenis bir di Bali. Dalam perkembangannya semakin beragam jenis minuman yang diperdagangkan,” kenang Gus Alit.

Sadar bahwa persaingan usaha demikian ketat, apalagi pada saat itu masih merupakan distributor yang belum memiliki nama besar, ayahnya mengambil langkah strategi yang out of the box. Pada masa itu produk impor sangat diminati dan selalu laris di pasaran. Namun apa yang dilakukan ayah Gus Alit justru menawarkan produk wine buatan lokal. Awal perjalanan usaha memang cukup sulit dalam hal pemasaran lantaran kalah dalam persaingan brand dengan barang dari luar negeri namun sang ayah tak menyerah begitu saja.

Hingga tiba pada masa di mana pajak minuman beralkohol melejit sehingga penjual dan konsumen minuman impor pun menjerit. Di tengah kebimbangan para penggemar minuman beralkohol terhadap harga produk yang mahal, di situlah ayahnya gencar menawarkan produk wine lokal. Ternyata mulai banyak yang melirik wine lokal tersebut karena selain harga yang bersaing juga kualitasnya tak kalah dengan produk impor.

Gus Alit pada waktu itu masih mengenyam bangku kuliah memutuskan untuk ikut program magang di luar negeri yang disediakan oleh kampusnya. Bila biasanya mahasiswa asal Bali lebih memilih berangkat ke Negeri Paman Sam atau di Benua Australia untuk mencari pengalaman kerja, berbeda dengan Gus Alit yang justru memilih negara di Eropa Tengah.

Selama dua tahun ia menjalani program training mahasiswa di Negara Republik Ceko, negeri yang begitu asing baginya. Bisa dikatakan pengalaman tersebut menempa dirinya menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri. Diakuinya beberapa kali sempat berpikir untuk pulang ke Indonesia karena belum bisa beradaptasi dengan lingkungan di sana. Namun berkali-kali pula nuraninya menguatkan untuk tetap bertahan agar dapat terus belajar dari pengalaman kerja di sana.

Setelah merampungkan program training tersebut, Gus Alit pulang ke Indonesia dengan membawa misi melanjutkan usaha Sang Ayah. Ia juga pulang dengan membawa wawasan mengenai minuman anggur dan alkohol dengan harapan dapat berkontribusi lebih dalam memajukan usaha keluarga. Tatkala mendapat kepercayaan untuk melanjutkan tongkat estafet usaha, ia pun telah memiliki beberapa langkah strategi guna meningkatkan pertumbuhan usaha.

Hal pertama yang dilakukan sebagai generasi pembaru yaitu dengan memperbaiki pola manajemen usaha. Ia membangun manajemen yang profesional namun tetap dengan nuansa kekeluargaan. Bagi karyawan yang mampu menunjukkan kinerja terbaik akan mendapat reward serta sering melaksanakan kegiatan keakraban antar sesama karyawan. Dengan demikian diharapkan timbul rasa loyalitas dan keinginan kuat untuk ikut berkontribusi memajukan usaha.

“Selama situasi pandemi ini pun sebisa mungkin saya tidak merumahkan karyawan. Mereka merupakan aset berharga yang ikut berperan memajukan usaha ini dari dulu”, ujar suami dari Ida Ayu Yuli lestari.

elain itu ia juga menggencarkan pola pemasaran dengan memanfaatkan teknologi digital. Ia membuka peluang bagi konsumen yang ingin membeli produknya lewat media daring dan siap mengantarkan langsung pesanan ke tempat pelanggan. Gus Alit memanfaatkan media sosial maupun website sebagai sarana promosi dan penjualan produk langsung ke tingkat end user.

Gus Alit optimis ke depannya usaha penjualan minuman anggur dan beralkohol akan kembali pulih seiring dengan bangkitnya industri pariwisata di Bali. Ia pun yakin peluang ini tidak akan pernah redup lantaran minuman jenis ini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat khususnya bagi penggemar minuman beralkohol. Hanya saja selain mengembangkan usaha tersebut Gus Alit juga ingin berpeksansi ke lini bisnis lainnya, misalnya saja bisnis porperti yang tengah digarapnya saat ini.

Sebagai salah satu pengusaha muda lokal Bali yang telah mencicipi manisnya keuntungan di bisnis minuman, Gus Alit memiliki pesan dan harapan untuk generasi muda lainnya agar tidak pantang menyerah dalam melakoni karier ataupun usaha. Perjuangan kerja keras tidak akan sia-sia apabila dibarengi konsistensi usaha.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!